《🐾》oh ketemu

962 151 28
                                    

"ck, padahal aku ga makan orang tapi kok dia takut? aku kalo marah ga nyeremin plis"

Rindou kesal tapi tidak jadi karena dapet hadiah. Maklum sih, barang barang branded semua AHAHAHA.

"sepatu nya bagus, parfume nya harum banget! emang the best sih kalo pilihan Sanzu, soalnya dia ngerti yang beginian"

Rindou merapikan barang barang itu ke kamarnya, kotaknya tidak dibuang katanya sih biar bisa pamer ke tetangga.

"yayah, akku lapel"

"laper? ayah ga masak, kita makan diluar aja ya? kamu siap siap dulu sana"

"aye aye captain!" Arisa memberi hormat ke arah Rindou lalu berlari menuju kamarnya.

.
.
.
.
.

In kfc.

Rindou memesan burger dan satu coca cola sementara untuk Arisa dia memesan satu paha bawah, milk dan es krim tentu saja.

"yayah, twolong bukain saus nna"

Rindou membuka kemasan saus itu sangat mudah dengan tangannya. Arisa makan lahap sekali sepertinya dia kelaparan.

"pelan pelan makan nya"

"iya yayah"

Rindou tidak menyadari jika ada yang mengawasinya dari tadi. Pria bersurai pink itu terus melihat ke arah Rindou dan anaknya. Dengan berani, pria bersurai pink yang tadi mendekati meja mereka.

"kau siap - SANZU?!"

Arisa tampaknya kebingungan melihat Sanzu, katanya om rambut pink ini seperti zombie. Rindou menganga, padahal tadi dia bilang kalau mau ketemu ya ketemu aja.

Tapi gak tiba tiba kaya gini apalagi ini di tempat makan. Sanzu duduk di sebelah Arisa, gadis kecil itu mengeryitkan dahinya ia nampak ketakutan juga.

"yayah ini siapa?"

"ini -"

"daddy mu yang baik dan tidak sombong"

"ow daddy na sasa, tapi kok sama?"

"apanya nak?"

"sama sama cowo"

Rindou tersedak burger nya sendiri, Sanzu dengan sigap memberi gelas coca cola yang ada di meja.

"gaoaoa?" Sanzu sedikit mengejek pria yang ada didepannya.

"iya gaoaoa" Rindou menatap malas ke arah pria gembel dengan luka di mulutnya.

"ish sasa tadi tanya kok nda dijawab!"

"kita gay nak"

Mendengar perkataan itu, spontan Rindou mencubit Sanzu sekuat mungkin agar ia merasa sakit. Sanzu berteriak karena dicubit kucing ungu yang galak.

"jangan ngomong yang aneh aneh!"

"gay itu apa yayah?"

"bukan apa apa, lanjutin aja makannya ga usah perhatiin om jelek disampingmu"

"oke yayah"

Di bawah sana, kaki Sanzu sengaja menyenggol kaki Rindou. Dalam hati Rindou ia berkata kalau Sanzu memang gila.

.
.
.
.
.

"sasa, mau gak beli mainan sama daddy?"

"IH MAWUUU!!! KITA BELI LITTLE PONY YA!"

"hehe iya"

Arisa sudah pergi menjauh, ia berlari ke arah toko mainan sementara mereka berdua berjalan di belakang sambil mengawasi gadis kecil itu.

"tadi kenapa ngirim ngirim barang kaya gitu?"

"oh itu kamu suka gak? maaf beliin nya cuma segitu"

cuma segitu anjir.

"suka sih, tapi aku marah"

"marah karena yang itu? im sorry Rin"

"bukan yang itu maksudku....."

"kenapa kamu pergi?" ucap Rindou dengan suara pelan sambil meremat jas pria bersurai pink disebelahnya tapi Sanzu masih bisa mendengarnya.

"i think you're the most cutest boy in the world"

"ini di mall ga usah bikin aku salting, mending samperin sasa udah jauh tuh dia"

"SIAP IBU NEGARA!" Sanzu membungkukkan badannya menghadap Rindou, lalu berlari ke arah Arisa yang sudah menjauh.

"daddy, sasa boleh beli ini nda?"

"boleh, pilih aja yang kamu suka"

"daddy coba sini dulu"

Sanzu sedikit menekuk lututnya agar tingginya sejajar dengan Arisa. Tiba tiba Arisa mencium pipinya, Sanzu sedikit terkejut dengan hal itu sekaligus senang.

"makasii ya dad udah mau beliin sasa mainan! oh iya selama ini daddy pergi kemana?"

"kerja tapi di tempat yang jauh"

"oh begitu tapi nda papa hehe" Arisa memeluk Sanzu dengan erat lalu Sanzu membalas pelukan hangat itu.

Rindou yang dari kejauhan hampir berteriak melihat betapa menggemaskannya Sanzu dan putri kecilnya. Ia berpikir hari ini dia sangat bahagia.

i'm very happy with my little family.

E N D.

###

ga pandai buat ending tp gaoaoa.

𝗦𝗧𝗙𝗨 : 𝐒𝐀𝐍𝐑𝐈𝐍Where stories live. Discover now