↻ ◁ II ▷ ↺
(𝗻𝗮𝗺𝗲) gatal sekali ingin bertanya kepada sanzu, mengingat ucapan mitsuya tadi membuat rasa penasarannya semakin besar.
cinta segitiga?
sanzu, yuzuha dan mitsuya?
memang iya benar, anak sekolah tidak jauh jauh dari permasalahan rumit seperti itu.
dan itu sudah menjadi hal biasa. mungkin semua orang pernah mengalaminya.
tapi tetap saja (𝗻𝗮𝗺𝗲) penasaran.
"ucapan mitsuya tadi maksudnya ap—".
CUP.
belum selesai (𝗻𝗮𝗺𝗲) berbicara, sanzu justru mengecup bibir (𝗻𝗮𝗺𝗲). membuat (𝗻𝗮𝗺𝗲) melebarkan kedua matanya.
"jangan cium cium, aku lagi ngomong". (𝗻𝗮𝗺𝗲) kesal dengan ulah sanzu barusan.
sanzu hanya mengangkat bahunya acuh, sanzu kembali fokus pada layar ponselnya.
"sanzu, aku mau nanya". ucap (𝗻𝗮𝗺𝗲) dan sanzu langsung menoleh sebentar.
"aku ga akan jawab, kalo pertanyaan kamu tentang mitsuya ataupun yuzuha".
"kenapa?".
"gak penting". jawab sanzu.
hanya dua kata, tapi itu membuat (𝗻𝗮𝗺𝗲) semakin kesal dengan sanzu.
"kalo ga penting, seharusnya kamu santai aja kan kalo aku nanya tentang mereka??".
masih setia dengan layar ponselnya sanzu menjawab, "bukan urusan kamu".
(𝗻𝗮𝗺𝗲) terdiam, iya memang ada benarnya. semua itu tidak ada urusannya dengan (𝗻𝗮𝗺𝗲).
atau memang sanzu yang tidak ingin memberitahu itu semua kepada (𝗻𝗮𝗺𝗲)?.
dalam sebuah hubungan itu kepercayaan adalah hal yang terpenting bukan?.
tapi, dengan jawaban yang terlontar dari sanzu tadi semakin membuat (𝗻𝗮𝗺𝗲) tidak mempercayai sanzu.
(𝗻𝗮𝗺𝗲) masih tidak percaya kalau sanzu tidak akan menyakitinya nanti, tapi dengan masalah ini saja sudah membuat (𝗻𝗮𝗺𝗲) sedikit merasakan sakit. entahlah
hanya rasa penasarannya saja membuat pikiran dan hati (𝗻𝗮𝗺𝗲) menjadi gusar.
(𝗻𝗮𝗺𝗲) menatap sanzu yang sepertinya sangat tidak berminat untuk membicarakan masalah ini dengan (𝗻𝗮𝗺𝗲), dan sepertinya juga, sanzu tidak berminat untuk melihat (𝗻𝗮𝗺𝗲) yang berada disisinya saat ini.
"oh, oke". jawab (𝗻𝗮𝗺𝗲) cuek. perkataannya membuat fokus sanzu goyah.
sanzu yang menyadari perubahan sikap dan nada bicara (𝗻𝗮𝗺𝗲) lalu meletakkan ponsel miliknya dan langsung memutar tubuhnya untuk menghadap kearah gadisnya itu.
"aku lagi males berantem sama kamu". kata sanzu setelah pandangannya bertemu dengan pandangan (𝗻𝗮𝗺𝗲).
"ha? jadi, maksud kamu. omongan aku tadi ngajak berantem?". (𝗻𝗮𝗺𝗲) menggeleng tidak percaya.
padahal (𝗻𝗮𝗺𝗲) hanya ingin bertanya, tidak ada salahnya bukan?. kenapa sanzu malah berkata seperti itu?.
(𝗻𝗮𝗺𝗲) disini posisinya adalah pacarnya sanzu, jadi tidak ada salahnya jika bertanya tentang gadis lain yang mungkin belum bisa sanzu lupakan.
itu hanya pertanyaan wajar yang akan ditanyakan semua orang berpacaran yang sedang memiliki masalah seperti ini bukan?.
"iya, jadi tolong mengerti lah".
"apa salahnya? aku hanya bertanya tentang masalah mu".
"aku ngga pernah nanya apapun sama kamu, tentang masalah maupun apa yang menyangkut masalalu kamu". ujar sanzu.
(𝗻𝗮𝗺𝗲) mendengus, "karena kamu sendiri tau kalo ini pertama kalinya aku berpacaran".
iya, (𝗻𝗮𝗺𝗲) memang baru pertama kalinya menjalin hubungan percintaan seperti ini dan itu juga dengan sanzu. pria pertama yang berhasil mendapatkan hatinya.
maka dari itu juga (𝗻𝗮𝗺𝗲) sangatlah mudah untuk dibodohi, termasuk dengan sanzu yang menjadikannya sebagai mainan.
sanzu menghela nafasnya sebelum berbicara lagi.
"yuzuha itu cuma cewe yang pernah aku sayang dan cewe yang selalu pengen aku jagain. tapi, dia lebih milih mitsuya yang jauh lebih baik dari aku, mitsuya yang menjadi idamannya sangat berbanding dengan ya—mungkin kamu sendiri juga tau sifat ku seperti apa, aku yang cuma bisa bolos dan hobi berantem jauh dari kata baik. dan yuzuha nyuruh aku untuk berubah menjadi lebih baik seperti mitsuya tapi aku ga mau dan nolak permintaan gilanya itu. karna aku ya aku, mitsuya ya mitsuya. dan sampai kapanpun, sekalipun aku bisa berubah aku gak akan bisa seperti mitsuya".
(𝗻𝗮𝗺𝗲) menyimak dengan serius.
"gak ada alasan lagi untuk aku lanjut kalo yuzuha bahkan gak bisa nerima aku apa adanya". kata sanzu lagi.
"jadi.. waktu kamu berantem sama mitsuya itu karna—".
"jujur aja—aku cuma masih belum nerima semua itu, aku yang selalu ada buat yuzuha tapi apa? yuzuha justru lebih milih mitsuya yang bahkan buat nganter yuzuha pulang kerumah aja ga sempet". sanzu tersenyum, senyuman kecewa sepertinya.
"yuzuha malu kalo punya pacar yang cuma malu maluin", sambung sanzu mengakhiri ceritanya.
setelah menceritakan semua kepada (𝗻𝗮𝗺𝗲), sanzu kembali ke posisinya semula—mengambil ponselnya dan kembali sibuk memperhatikan layar itu.
'jadi intinya, sanzu masih sayang sama yuzuha apa engga? kalopun sanzu masih ada rasa sama yuzuha harusnya dia bilang kan?, jangan bikin bingung kaya gini please'.
(𝗻𝗮𝗺𝗲) masih terdiam dan memikirkan itu.
✦• • • •━━━━━━━━━━━━━━
YOU ARE READING
「𝐁𝐀𝐃𝐁𝐎𝐘 。 𝐒𝐀𝐍𝐙𝐔」
Teen Fictionintinya membuat (𝗻𝗮𝗺𝗲) kesal dan marah adalah sebuah hiburan tersendiri bagi sanzu. karna (𝗻𝗮𝗺𝗲) itu milik sanzu. sanzu x reader ©ken wakui 「 tokyo revengers 」
