↻ ◁ II ▷ ↺
sanzu membawa (𝗻𝗮𝗺𝗲) ke apartemen nya dengan tangan yang masih mencengkram kuat lengan (𝗻𝗮𝗺𝗲),
lebih tepatnya sanzu menyeretnya.
menghempaskan pintu apartemen dengan kencang, lalu mendudukan (𝗻𝗮𝗺𝗲) pada sofa yang ada di apartemennya, dan tatapan nya masih tertuju pada (𝗻𝗮𝗺𝗲).
menatap (𝗻𝗮𝗺𝗲) dengan tatapannya yang menusuk membuat gadis yang ditatap hanya bisa menundukkan kepala.
(𝗻𝗮𝗺𝗲) tau, tadi dirinya sudah membuat sanzu marah dengan kalimat putusnya itu.
dipikiran sanzu tadi sebelum sampai ke apartemen, dia ingin sekali menghukum (𝗻𝗮𝗺𝗲) atas perkataannya dan membuat (𝗻𝗮𝗺𝗲) memohon ampun kepadanya, tapi saat melihat gadis itu menangis membuat hati sanzu melemah.
sanzu berlutut dihadapan (𝗻𝗮𝗺𝗲), meraih dagunya cepat agar gadis itu mendongak menatapnya.
dan sanzu menghela nafas saat melihat—masih ada jejak air mata di kedua pipi (𝗻𝗮𝗺𝗲) yang terlihat begitu jelas.
tadi sanzu memang marah pada (𝗻𝗮𝗺𝗲) dan hampir saja mengeluarkan kata kata yang bisa menyakiti (𝗻𝗮𝗺𝗲). atau bahkan berbuat lebih.
tapi sekarang saat sanzu melihat bagaimana (𝗻𝗮𝗺𝗲) yang bahkan masih terlihat takut padanya, dan itu membuat sanzu menyesal telah menyeret (𝗻𝗮𝗺𝗲) dengan kasar ke apartemen nya.
"maaf—". kata itu yang keluar dari mulut sanzu membuat (𝗻𝗮𝗺𝗲) menatapnya bingung.
heran juga, (𝗻𝗮𝗺𝗲) sudah menahan rasa takut nya mati matian jika di apa apa kan sama sanzu. pria itu kan kasar, seenaknya dan selalu menyakiti hati maupun fisik dan mental, was was terhadap pria itu juga tidak ada salahnya bukan?.
tapi beruntung saja sanzu tidak berbuat yang aneh aneh kepadanya saat tiba di apartemen ini.
sungguh sanzu sebenarnya tidak sanggup untuk menyakiti (𝗻𝗮𝗺𝗲) lagi,
sanzu meraih lengan (𝗻𝗮𝗺𝗲) yang tadinya dicengkram kuat olehnya , masih ada jejak merah disana menandakan betapa kasarnya sanzu melukai gadisnya.
lengan yang memerah itu, sanzu mengelusnya dengan lembut. sedangkan (𝗻𝗮𝗺𝗲) dia hanya bisa diam melihat sanzu.
"tolong jangan pernah bilang putus—". sanzu menggenggam satu tangan (𝗻𝗮𝗺𝗲). "—kita udah sejauh ini".
sejauh ini?
apa sanzu menganggap hubungan mereka sejauh ini?
sanzu menatap (𝗻𝗮𝗺𝗲) lekat lekat, "aku sayang kamu, sangat menyayangimu". kata sanzu sambil mengecup punggung tangan gadisnya.
(𝗻𝗮𝗺𝗲) mematung, tidak tahu harus bereaksi seperti apa. sanzu menunduk masih menggenggam sebelah tangan (𝗻𝗮𝗺𝗲).
(𝗻𝗮𝗺𝗲) tidak tahu kenapa sekarang sanzu jadi se—lemah seperti itu , ini bahkan bukan seperti sanzu yang pertama kali dia kenal. sekarang sanzu memang berubah. berubah untuk dirinya?
(𝗻𝗮𝗺𝗲) memberanikan diri untuk mengangkat sebelah tangannya yang tidak di genggam sanzu dan membawanya menyentuh puncak kepala sanzu.
mengelusnya dan membuat sanzu mendongak karena mendapat perlakuan manis dari (𝗻𝗮𝗺𝗲) untuk pertama kalinya.
mereka berdua saling menatap, saat pandangan mereka bertemu cukup lama. (𝗻𝗮𝗺𝗲) kembali meneteskan air matanya.
sanzu tersenyum lembut, senyum yang tidak pernah di tunjukkan oleh siapa pun. senyum sanzu sangat tulus, percaya atau tidak sanzu memang memperlihatkan senyum itu ke (𝗻𝗮𝗺𝗲).
"jangan nangis". sanzu mengusap air mata yang terus mengaliri wajah cantik gadisnya.
"........".
(𝗻𝗮𝗺𝗲) justru semakin terisak, (𝗻𝗮𝗺𝗲) tidak pernah tahu kenapa pria yang menyayangi dirinya itu justru pria yang selama ini selalu mengganggunya. (𝗻𝗮𝗺𝗲) tidak habis pikir, ini sebuah takdir atau apa?
sanzu yang dulu selalu memanfaatkan (𝗻𝗮𝗺𝗲), seolah gadis itu hanyalah boneka mainan sehari hariannya.
sanzu yang selalu memerintah ini dan itu. membuat (𝗻𝗮𝗺𝗲) mau tidak mau harus selalu menuruti perintah dan apa yang diinginkan sanzu.
semua ini masih tidak dapat dimengerti oleh (𝗻𝗮𝗺𝗲), kalau pada akhirnya sanzu yang menyebalkan yang jauh dari kata goodboy kini menjadi salah satu orang yang sangat sayang padanya. meskipun caranya sedikit berbeda.
tapi bagaimana dengan (𝗻𝗮𝗺𝗲) ?
bagaimana dengan perasaan (𝗻𝗮𝗺𝗲) pada sanzu ?
masih sesegukan (𝗻𝗮𝗺𝗲) menyeka air mata dengan punggung tangannya.
sanzu ikut menyeka air mata (𝗻𝗮𝗺𝗲) sambil terkekeh, melihat mata (𝗻𝗮𝗺𝗲) yang membengkak dan hidung yang memerah. semakin membuat sanzu menahan tawanya.
(𝗻𝗮𝗺𝗲) memasang wajah kesal dengan bibir mengerucut dan menatap sanzu yang menertawainya.
"aku masih marah ya sama kamu".
mendengar itu malah semakin membuat sanzu tertawa terbahak bahak.
(𝗻𝗮𝗺𝗲) ingin sekali memukulnya tapi dirinya juga ikut tersenyum karna melihat sanzu tertawa lepas seperti saat saat mengganggu nya dulu,
kalau biasanya (𝗻𝗮𝗺𝗲) akan menggerutu tapi kini gadis itu malah ikut tersenyum.
memang aneh, tapi hanya sanzu yang bisa membuatnya kesal sekaligus bahagia seperti ini.
✦• • • •━━━━━━━━━━━━━━
YOU ARE READING
「𝐁𝐀𝐃𝐁𝐎𝐘 。 𝐒𝐀𝐍𝐙𝐔」
Teen Fictionintinya membuat (𝗻𝗮𝗺𝗲) kesal dan marah adalah sebuah hiburan tersendiri bagi sanzu. karna (𝗻𝗮𝗺𝗲) itu milik sanzu. sanzu x reader ©ken wakui 「 tokyo revengers 」
