↻ ◁ II ▷ ↺
(𝗻𝗮𝗺𝗲) mendengus saat memasuki kantin yang begitu ramai, hampir seluruh makhluk penghuni sekolah bergerombol di satu titik. di ujung kantin sanzu dan para antek anteknya kembali berbuat onar, alias ngerusuh. membully salah satu murid kini yg sanzu lakukan.
tidak ada yg berani menghentikan aksi sanzu, ya karena mereka gamau ngambil resiko kalo nanti menjadi target berikutnya yg bakal di tindas sama sanzu. sayang nyawa dan memilih jadi penonton setia itu lebih baik.
(𝗻𝗮𝗺𝗲) berjalan ke salah satu warung yang berjualan aneka jenis minuman, (𝗻𝗮𝗺𝗲) lagi penghematan jadi beli air mineral aja yg penting minum lalu kembali melangkah ingin keluar dari area kantin.
(𝗻𝗮𝗺𝗲) meneguk air mineralnya sambil jalan, untung aja ga keselek. (𝗻𝗮𝗺𝗲) kembali melihat kearah gerombolan itu dan matanya ga sengaja bertubrukan dengan manik mata pria berambut merah muda yang menjadi tontonan semua murid.
sanzu menghentikan aksi penyiksaannya, dia melangkah dari kerumunan itu membuat murid lain langsung mengikuti arah kemana sanzu melangkah pergi meninggalkan korbannya.
(𝗻𝗮𝗺𝗲) mempercepat langkah kakinya berusaha menghindar dari seorang sanzu, dia berbelok disalah satu koridor sekolah mencoba untuk memutar arah untuk menuju kelasnya dengan melewati tangga yg jarang sekali dilewati murid lainnya.
dia hampir menaiki anak tangga saat tangannya dengan kencang ditarik sama sesosok mahluk, kencang banget sampe nubruk dada seseorang yg (𝗻𝗮𝗺𝗲) yakin seyakin yakinnya kalo itu pasti sanzu.
apes banget kan ya, (𝗻𝗮𝗺𝗲) meronta saat sanzu tidak melepaskan rengkuhannya. "lepasin, ga?!".
sanzu terkekeh, "kalo gue gamau gimana?".
"mau lo apasih?", (𝗻𝗮𝗺𝗲) menatap sanzu dengan penuh emosi.
"gue?", sanzu kembali terkekeh. "sayang, bukannya gue udah pernah bilang kalo gue itu paling ga suka diabaikan hm?". sanzu diam sebentar.
"dan lo ngelakuin apa yg ga gue suka itu", lanjutnya lagi.
(𝗻𝗮𝗺𝗲) mencibir sanzu, dia mencoba melepaskan rengkuhan yang menahan tubuhnya itu.
"kalo lo gabisa diem, gue cium aja gimana?". sanzu mengerling nakal kearah (𝗻𝗮𝗺𝗲). gadis itu berhenti meronta, sanzu menyeringai. (𝗻𝗮𝗺𝗲) tahu kalau sanzu tidak akan main main sama ucapannya, makanya (𝗻𝗮𝗺𝗲) memilih untuk diam.
"yang pertama, lo ga bales chat gue. yang kedua, lo ngehindar dari gue dan yang ketiga, lo jalan sama cowok lain". sanzu menatap tajam (𝗻𝗮𝗺𝗲).
"dan yang terakhir itu, yg paling banget gue gasuka. lo tau itu kan sayang?".
(𝗻𝗮𝗺𝗲) mencibir sanzu dalam hati, bagaimana bisa sanzu bisa tau kalo dia jalan sama cowok lain padahal dia sudah memastikan sanzu tidak akan tau.
ah, (𝗻𝗮𝗺𝗲) ingat, antek anteknya sanzu kan banyak menyebar dimana mana.
" jadi, pulang sekolah ini sama gue atau-", sanzu menatap (𝗻𝗮𝗺𝗲) dengan wajah menjengkelkan. (𝗻𝗮𝗺𝗲) was was dengan apa yang akan dikatakan sanzu.
"-gimana kalo temen temen lo yang jadi target gue selanjut-",
"jangan coba coba nyentuh temen gue", sela (𝗻𝗮𝗺𝗲) cepet.
sanzu terkekeh, dia paling senang menggoda gadis didepannya ini. "pulang sekolah gue tunggu di parkiran, jangan coba coba buat kabur. awas aja".
"iya!".
sanzu tersenyum, "kecup atau lumat?", sanzu menatap (𝗻𝗮𝗺𝗲) yang membulatkan matanya. (𝗻𝗮𝗺𝗲) diam tidak menjawab sanzu.
"oh jadi gue yang nentuin? oke-".
"kecup". (𝗻𝗮𝗺𝗲) menyela dengan cepat ucapan sanzu.
dan yang terjadi selanjutnya... sanzu mengecup bibir mungil (𝗻𝗮𝗺𝗲) sekilas sebelum beranjak meninggalkan (𝗻𝗮𝗺𝗲) yang terdiam di tangga dengan wajah yang memanas.
✦• • • •━━━━━━━━━━━━━━
YOU ARE READING
「𝐁𝐀𝐃𝐁𝐎𝐘 。 𝐒𝐀𝐍𝐙𝐔」
Teen Fictionintinya membuat (𝗻𝗮𝗺𝗲) kesal dan marah adalah sebuah hiburan tersendiri bagi sanzu. karna (𝗻𝗮𝗺𝗲) itu milik sanzu. sanzu x reader ©ken wakui 「 tokyo revengers 」
