☁☁☁

"uhuuy, yang tiap hari berangkat sama cewenya" kata alaska.

"cewek? Yang mana?" jawab alzeo.

"gak usah pura pura amnesia, baru juga dipamitin cewenya" sahut dareen.

Zeo berpikir sejenak, ternyata cewek yang teman temannya maksud adalah el, adiknya sendiri "kalo gak ngerti dia siapa diem"

"emang dia siapa lo ze" shaka membuka suara.

"shaka kepoan" balas zeo singkat.

"gak shaka doang ze, kita semua juga penasaran" ujar khalvin.

"gak usah main rahasia rahasiaan ze, penasaran nih" sahut jeje.

"jadi mau dikenalin nih?" tanya zeo kepada teman temannya, mereka semua dengan serempak mengangguk.

"oke, gue kenalin, namanya auristela grizelle, panggilannya el, baru 16 tahun, kelas X IPA 2" tutur zeo.

"punya hubungan apa sama lo?" tanya shaka.

"el adik gue, adik kandung, cuman beda satu tahun" tutur zeo lagi.

"DEMI APA LO PUNYA ADIK CEWEK?! DEDE GEMESH LAGI" ucap jeje.

"biasah aja je, gak usah ngegas bisa, budeg kuping gue" gerutu asep.

"ya maap sep, syok berat gue" jeje hanya menunjukan wajah tengilnya.

"jadi lo punya adek cewek, gue kira adek lo cuman haikal" ucap dareen.

"pin, ekspresi lo kalo syok cuman gitu gitu aja ya? atau lo emang biasa aja?" tanya jeje kepada khalvin.

"ngapain syok, gue udah tau" balas khalvin singkat.

"apin mah satu sd sama el, dia tau kalo el adek gue, apin kalo syok ga alay kayak lo je" balas zeo.

"loh kok apin nggak bilang bilang?" ucap asep.

"lo gak nanya ngapain gue bilang bilang" balas khalvin

Mereka terus berbincang bincang sambil diselingi dengan beberapa candaan.

☁☁☁

Ketika el hendak pergi menuju kelasnya, ada beberapa kakak kelas yang menatap el tak santai, awalnya el tidak memperdulikan hal tersebut, tapi salah satu dari mereka menarik tangan el.

"heh, adek kelas, gak usah sok sok an deh, lo itu cuman anak baru, bisa bisanya lo mau rebut zeo dari gue" ucap cewek yg mencengkram tangan el.

"lepasin! gue males ngeladenin cewek kayak lo" tegas el.

"lo itu anak baru, gak usah belagu ya sama kakak kelas, emang gak ada sopan santunnya" cewek itu pun menampar el cukup keras, beberapa siswa yang hendak melintas seketika berhenti dan menyaksikan hal tersebut.

El hanya terdiam, ia kemudian membalas cengkramannya.

"AAAW, LEPAS! SAKIT" pekik natasha.

SERENDIPTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang