Tak jauh dari mereka ada sebuah mobil berhenti lalu keluarlah dua orang dan masing-masing tangan mereka ada koper khusus senjata, satunya berjalan ke arah kanan sedangkan satunya ke arah kiri. Mereka sama-sama ingin menyerang markas utama yang merupakan tempat musuh besarnya berada.

Mereka berdua mencari tempat yang sangat tersembunyi karena mereka akan bergerak jika anggota Balck Red Dragon mulai kesulitan mengadapi musuh.

Tak berselang lama terdengan suara tembakan dari pistol yang saling bersautan, pertanda kalau pertempuran itu dimulai. Jeongguk dari tempatnya membidik anak buah musuh yang berhamburan keluar akibat serangan dari kelompoknya.

"Semua dengarkan aku, bajingan tengik itu berada di lantai tiga. Disana penjagaanya sangat ketat jadi kalian harus menghadapi anak buahnya lebih dulu. Didalam ruangan itu ada 4 orang yang sedang kita incar." Hoseok menjelaskan apa yang ia lihat setelah berhasil meretas CCTV yang tetpasang di markas musuh. Mereka mendengar apa yang di katakan Hoseok melalui earphone yang terpasang di telinga mereka masing-masing.

Jungkook yang mendengar itu menyuruh Jackson, Mark dan Mingyu untuk berhati-hati karena mereka bertiga sudah masuk lebih dulu,walau ada anak buah mereka yang sudah masuk untuk membantu tapi tetap saja anak buah musuh yang di dalam lebih banyak. Sedangkan Jeongguk terus menembak dengan cepat dan tepat jadi banyak sekali anak buah musuh yang tewas akibat tembakannya.

"Jimin hyung apa kamu mendengarku?" Tanya Bambam yang masih fokus dengan layar komputernya.

"Iya ada apa Bam?" Tanya Jimin balik.

"Hyung nanti kamu jalan saja kearah kanan tapi kamu harus hati-hati karena disitu ada beberapa jebakan. Aku dan Lisa sedang berusaha mematikam sistem jebakan itu semoga saja berhasil." Jelas Bambam.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?"

"Kamu merangkak saja dari tiang pertama ke tiang kedua, setelah itu kamu tunggu saja sebentar sampai aku berhasil mematikan jebakan yang kedua itu."

"Baiklah akanku lakukan."

Bambam dan Lisa berusaha mematikan jebakan yang di buat musuh karena jebakan yang kedua itu sangat mematikan.

Di balik batu besar ada seorang yang sedang menyiapkan senjatanya, dia memasukkan peluru kedalam snipernya.

"Sudah lama aku tidak melakukan kegiatan seperti ini, aku sangat rindu bermain dengan senjata kesayanganku." Gumamnya lalu dia mencari posisi yang nyaman dan tersembunyi agar tidak mudah dilacak musuh

"Waktunya bermain." Dia menyeringai saat tembakannya tidak pernah meleset, bahkan ia menembak musuhnya tepat di bagian kepala. Untung saja snipernya ia pasangi peredam suara, jadi banyak musuk yang sibuk mencari keberadaanya.










 Untung saja snipernya ia pasangi peredam suara, jadi banyak musuk yang sibuk mencari keberadaanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tbc

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tbc.

Hai aku datang lagi🤣🤣 maaf ya aku update beberapa cerita soalnya sudah lama tidak update.

Sekali lagi terimakasih 3K followernya💜.

Jangan lupa voment dan kalau ada typo kasih tau aja.

See you😚💜.



14-10-2021

I Love Twins [END]  KookV/GukVWhere stories live. Discover now