ཻུ☽。Sweet Dream 〜

51 8 6
                                    

🌙 ·  ·  ·  ──────── · ·  · 🌙
The Moon, The Stars, and Illussion
NakanoDistrict Project
🌙 ·  ·  ·  ────────  · ·  · 🌙

🌙 ·  ·  ·  ──────── · ·  · 🌙The Moon, The Stars, and IllussionNakanoDistrict Project🌙 ·  ·  ·  ────────  · ·  · 🌙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nampak jauh di sana sang mentari mulai menenggelamkan diri secara perlahan ke dalam cakrawala. Menciptakan sebuah suasana baru yang indah dari perpaduan unik antara kuning dan oranye hingga senja ada. Burung camar ikut meramaikan indahnya senja yang dilukis sempurna oleh tangan Sang Maha Kuasa. Bayang-bayang gedung Yokohama semakin memanjang seiring berjalannya waktu sampai mentari terlelap, langit terselimuti oleh gulita, pun hari berubah.

Namun, bukan berarti waktunya untuk menurunkan semangat dalam bekerja, karena masih banyak orang yang berlalu lalang rupanya. Membentuk arus manusia dengan tujuan langkah kaki yang berbeda.

Sialnya, ini merupakan pemandangan yang sangat memanjakan mata pun sungguh disayangkan apabila hanya dilewatkan dengan kegiatan yang kurang memuaskan jiwa walaupun sekadar jalan-jalan yang akan terasa biasa-biasa saja.

Berbeda dengan hal-hal biasa yang dilakukan dengan senang hati oleh Iruma Jyuto sang polisi kelinci Yokohama yang tengah menikmati perjalanannya menuju tempat di mana ia akan menjemput sang istri tercinta. Alih-alih dapat menikmati detik-detik mentari tenggelam bersama dengan sosok yang dicinta selama perjalanan menuju ke kediaman keluarga kecilnya.

Sesaat ketika pria itu sampai di lokasi sang istri berada, tak terlintas sedikit pun dalam otak cerdasnya mengenai pertanyaan mengapa di gedung pengadilan Yokohama. Namun, wajah lesu sang istri yang baru saja keluar dari gedung pengadilan tersebut membuatnya bertanya, " ... Apa yang kau lakukan di sana? Apa ada masalah?" Terlukis kekhawatiran di wajah tampan Jyuto seketika.

Netra mereka bertumbuk, hingga menciptakan keheningan yang berlangsung cukup lama. Hawa sekitar seketika berubah. Tak santai, tetapi bukan berarti awal mula dari sebuah perang dingin yang seolah akan pecah di antara mereka. Namun, syukur sang nona Iruma mulai angkat bicara. "Ya dan tidak. Hanya tentang kita dan sedikit berita."

Alis Jyuto bertaut. "Begitu? Berita baik dan buruk?" Pria itu mengamati sang istri dengan saksama saking penasarannya.

" ... Ya."

"Katakan padaku berita buruk terlebih dahulu, Kazumi," jawab Jyuto sebelum sang istri mulai memberikan salah satu dari berita yang dibawanya tersebut.

Iruma Akazumi menghela napas panjang, sebelum akhirnya berkata, "Aku mengajukan gugatan perceraian pada pengadilan barusan saat mengandung anak kedua kita, tapi sayang sekali kau bukan lagi ayah dari dia yang kukandung sekarang."

To the point yang dilakukan oleh sang istri membuat waktu seolah berhenti, jantung tak berdetak sedetik, tenggorakan pun kerongkongan terasa kering, hingga tak terasa jika napas Jyuto tercekat sedikit. Namun, itu merupakan hal-hal kecil yang seketika menciptakan rasa sakit dalam hati.

ཻུ☽。Sweet Dream 〜 I. Jyuto × M. AkazumiWhere stories live. Discover now