simple yet sweet - 양씅

1.1K 87 4
                                    

"Hey, is there something bothering you?"

Lelaki berambut dark blue itu tersadar dari lamunannya. "Eh? Enggak ada, kok."

"Bohooonggg," Jungwon, lelaki yang tadi bertanya, sedikit melompat sebelum mendudukkan dirinya di samping lelaki dengan warna rambut mencolok itu. "Heeseung, Heeseung, Lee Heeseunggg. Masih muda udah banyak aja beban hidupnya."

"Kamu lebih muda, inget!" Lelaki tadi, Heeseung namanya, hanya tertawa singkat menanggapi celotehan Jungwon. "Lagian aku nggak bohong, adek ganteeenggg. Udah, ah. Mana siniin pesenanku," ucapnya sebelum menerima es krim yang diberikan pacarnya.

Iya, Jungwon itu pacarnya Heeseung. (nggak tau juga, sih, kenapa Heeseung-nya mau)

Mereka berdua kini tengah berjalan-jalan sore di taman kota, duduk bersama lesehan di atas rerumputan dengan dipayungi oleh pohon yang rindang. Angin sejuk secara otomatis menerpa mereka.

Heeseung membuka bungkus es krimnya dan mulai memakannya. Sedangkan Jungwon hanya membeli minuman saja. Lagi gak pingin es krim, katanya. Halah, paling juga nanti punya pacarnya dimintain.

"Mmm!!" Terdengar pekikan dari Heeseung yang mulutnya masih penuh dengan es krim, terkejut akan ketiba-tibaan Jungwon yang menidurkan kepalanya -yang seperti boba, kalau kata Heeseung- di atas kakinya yang sedang selonjoran.

"Hehe, maaf," Jungwon, oknum yang menjadi penyebabnya malah cengengesan ditambah dengan watadosnya itu. Ia tidur telentang dengan kedua tangan yang tersilang di atas dadanya. Kedua mata tertutup seakan berniat memamerkan bulu mata yang panjang, lentik dan indah miliknya itu.

Heeseung, yang tadinya mau marah, jadi nggak tega. Sehingga yang akhirnya ia lakukan hanyalah menunduk, tersenyum menatap wajah orang tersayang yang berada di hadapannya itu dan kembali melanjutkan kegiatan makan es krimnya yang sempat tertunda tadi.

Keadaan hening di antara mereka, tetapi tidak canggung. Keheningan yang justru membuat mereka merasa tenang dan nyaman.

Heeseung menyisikan sampah es krimnya dan mengelap kedua tangannya menggunakan tissue, mana tau ada bekas es krim yang menempel. Terakhir, ia menyemprotkan hand sanitizer pada telapak tangannya dan menggosok-gosokannya. Keep sanitized!

Manusia kucing yang sedang tiduran di paha lelaki rusa itu menyadarinya, bahwa pacarnya sudah selesai dengan es krimnya. Ia kemudian mengadahkan tangan kanannya.

Kening Heeseung mengernyit heran. "Apaa?"

"Tangan," Jungwon berujar dengan matanya yang masih tertutup.

Meski bingung, Heeseung tetap menaruh tangan kanannya di atas tangan Jungwon.

"Yang kiri, ih,"

Heeseung menghela napasnya. "Hadeeeh. Nawar mulu lwo, cakep," ucapnya sebelum memberikan tangan kirinya pada Jungwon. Dan tanpa menunggu lebih lama lagi, Jungwon segera menggenggam tangan Heeseung erat sesaat setelah sang pacar menaruh tangan itu diatas miliknya.

Tangan Jungwon yang menganggur kembali mengadah, untuk meminta tangan Heeseung yang satunya lagi. Ia menunggu beberapa detik tapi tak kunjung mendapatkan respon dari Heeseung.

"Tangaaannn," ujarnya sedikit merengek.

Dengan sedikit helaan napas, Heeseung kembali menaruh tangan kanannya di atas telapak tangan Jungwon, "nih."

Perbedaan ukuran tangan mereka terlihat sangat jelas disaat seperti ini. Milik Jungwon dengan jari-jari panjang dan telapak tangan besar, disandingkan dengan jari-jemari Heeseung yang lentik dan lebih mungil. But they do fit so well.

Jungwon menuntun tangan itu untuk ditaruh di atas kepalanya. Setelahnya, kedua tangan Jungwon kembali disilangkan di atas dada bidangnya dengan tangan kiri Heeseung di dalam dekapan. Tanpa babibu lagi, Heeseung yang peka pun mengusap-usap rambut yang sedikit terlalu panjang, namun, sangat lembut milik pacarnya itu.

"Panjang banget rambut kamu. Nggak ada niat buat cukuran, gitu?" Tanyanya sambil memainkan -sedikit menarik- rambut Jungwon di sela-sela jarinya.

"Nggak. Kata orang-orang aku makin ganteng kalau begini,"

"Ohh, jadi mau kelihatan ganteng di mata orang banyak. Gitu, iya?"

Jungwon membelakkan kedua matanya. "Aaa! Sakit, ay. Jangan dijambak gitu, sih," Ia meringis dan memberi tatapan sok sedihnya pada Heeseung. "Aku ganteng begini juga, kan, biar kamu nggak malu. Biar bisa dipamerin."

"Udah, diem," ujar Heeseung galak.

Ia melepaskan ikat rambut yang ada di pergelangan tangannya, juga menarik tangan kirinya yang sedang didekap Jungwon. Heeseung mengambil sedikit dari rambut yang lebih muda dan mulai mengikatnya. Gaya apple hair, kalau kata orang-orang. "Nah, beres."

Mata Jungwon melirik ke arah rambutnya, meskipun sebenarnya percuma karena nggak bakal kelihatan. Ia menyentuh rambutnya yang terikat. "Ihh, kamu apain rambutku ini? Tega, ay, kamu mah."

Heeseung kembali mengusap kepala Jungwon dengan lembut. "Ini namanya Wonpple hair. Biar kamu nggak ganteng lagi," ucapnya, memberi sedikit jeda tetapi tidak cukup untuk Jungwon menginterupsi karena ia sudah lebih dulu mendaratkan sebuah kecupan pada dahi sang pacar yang terekspos.

Jungwon terkejut dengan serangan tiba-tiba dari lelaki lucu itu (padahal dia sendiri gak kalah lucu), sebelum ia mendengar Heeseung melanjutkan kalimatnya.

"Biar kamu jadi lucu aja, hehe. Cowokku yang paaaaling lucuuu!"









-----

twinz jaya di versi charybdis kemarin.
🕯 manifesting twinz unit in odysseus ver. 🕯

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 29, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

felicity ; all x heeseungWhere stories live. Discover now