pt 4 // Hurt

3 2 0
                                    

Zhanji Albert Davidsoon

Papah yang tak punya hati dan sangat dingin ini pulang dengan keadaan mabuk. Teman sekantornya yang bernama Astra ini membopongnya hingga masuk ke dalam ruang tamu.

Anggie Natashaa Davidnee.

Membukakan pintu dan menyuruh teman kerjanya menaruh tubuh suaminya di atas sofa.

Panik? Tentu saja panik.

Takut terjadi hal yang kurang mengenakkan di dalam hubungan rumah tangganya.

"Terima Kasih sudah mengantarkan suami saya". Ucap Anggie.

"Sama sama bu boss, saya pamit".

Anggie menutup pintunya perlahan agar tidak terdengar oleh suaminya yang tertidur pulas.

Jam saat ini menunjukkan pukul 12 pas. Ia tak bisa tidur karna suaminya belum pulang dari kantor. Dan ia malah mendapatkan suami yang tengah mabuk berat.

Anggie tak bisa menggangkat tubuh pria ini sendirian, akhirnya ia memanggil tukang kebun yang memang rumahnya berada di halaman belakang beserta anak dan istrinya.

Setelah menunggu 5 menit akhirnya tubuh Zhanji dipindahkan di kamar.

...
Sebalik itu gadis kecil ini mengigau menyebut nama mamahnya kandungnya.

Kemudian ia pun terbangun, apakah itu namanya?

Alichann Samuela Second.

Tapi ia tak tahu menahu tentang ini.
Apakah benar namanya itu? Apakah mama masih mengingatku? Apakah mama masih hidup? Pertanyaan itu membuat gadis berusia 5 tahun itu tidak dapat tidur kembali.

Ia ternyata haus dan ingin mengambil sebuah air putih di dapur, melihat jam yang tak berhenti berdetak menunjukkan pukul 3 malam.

Dengan berani ia menuruni tangga dan menuju ke dapur, setelah selesai ketika hendak menuju ke kamarnya ada tangan kekar yang menghentikan langkahnya. Ia pun menoleh perlahan ternyata ayahnya.

"Ngapain lu malem malem ke bawah?".

"Ambil air pah". Ucapnya perlahan.

"Tidur kagak lu, atau gua bakal bilang ke mamah lu kalo lu ngambil barang di kulkas tanpa seizin mamah!". Ancamnya membuat gadis itu berlari sekuat tenaga untuk menghindari kejaran sang papah, tak disangka kakinya terkilir setelah sampai dalam kamarnya.

Ia pun meringis kesakitan, melihat kakinya yang lebam membuat Alicha menangis.

Tuhan tolong jemput aku ke mamah kandung Alicha.

🌹🌹🌹

Stay Stronger Where stories live. Discover now