Satu

9.6K 720 41
                                    

Mau coba update tiap hari lagi, bisa gak ya?😂

Here we go~~

---

Kepulangannya ke Indonesia semata-mata bukan hanya karena ulang tahun sahabatnya, Arjuna. Tetapi juga kabar yang disampaikan oleh Clara tentang Oma yang jatuh sakit dan masuk ICU beberapa hari yang lalu.

Mendengar itu, tanpa pikir panjang dan tanpa mengingat perang dinginnya dengan Opa, Raka langsung memesan tiket dan berangkat besoknya menuju Indobesia. Mungkin memang sudah saatnya ia pulang. Mungkin sudah saatnya ia berhenti melarikan diri.

Well, yang ia lakukan tidak sepenuhnya melarikan diri. Setelah kehilangan orang-orang tercintanya sepuluh tahun lalu, Raka membuat keputusan untuk melanjutkan kuliah di Cambride. Opa memang tidak menentang keinginannya, tapi laki-laki itu hanya memberinya waktu enam tahun untuk selesai mengambil program master lalu kembali ke Indonesia dan mengabdi pada Sanjaya.

Karena merasa belum cukup, Raka sekali lagi melawan pada kakeknya itu. Alih-alih langsung pulang, Raka justru memilih untuk bekerja dibeberapa perusahaan star up sebelum akhirnya tabungannya cukup dan ia mulai berkelana kemana-mana.

Tempat pertama yang ia kunjungi adalah Tibet. Raka pikir disana ia akana nenemukan kewarasannya dan merasa rindu akan rumah. Namun perjalanan di Tibet justru membuka pintu menuju jalan yang lain. Setelah itu ia berkeliling negara bagian Amerika, menyasarkan diri di hutan amazon berminggu-minggu sebelum kembali di Cambridge. Setelah dari amazon Raka berencana mengunjungi ujung dunia menurut donald bebek, Timbuktu yang terletak di Gurun Sahara, Mali. Semua tempat yang ia tuju sedikit banyak juga rekomendasi dari Cyrene, Istri Cakka--adiknya Clara.

Namun saat menyiapkan perjalanan panjang dan akan butuh waktu berbulan-bulan itu, sebuah kabar menyapanya lewat Clara. Perempuan yang sudah menganggapnya keluarga itu menyampaikan bahwa Oma yang sudah lama ia tinggalkan kini terbaring di rumah sakit.

Maka disinilah sekarang Raka berada, mengupaskan apel segar untuk wanita tua yang sudah merawatnya selama ini.

"Kalo tahu yang bikin kamu pulang itu kabar oma sakit, dari dulu oma udah pura-pura sakit aja ya, Ka,"

Raka terkekeh pelan. Tangannya mencubit kecil lengan omanya dengan gemas.

"Sakit kok pura-pura,"

Oma Diana tersenyum kecil. Tangannya teraangkat untuk mengusap rambut cucunya itu.

"Kami cuman punya kamu. Jadi kalo dengan Oma sakit kamu bisa duduk anteng disini, oma gak keberatan sakit terus,"

"Hush," tegur Raka. Ia lantas menyuapi Diana dengan apel yang sudah ia potong kecil. "Aku gak akan kemana-mana lagi. Jadi oma hanya butuh sehat dan bisa beraktivitas kayak biasa. Aku denger rumah sakitnya udah mulai rame ya,"

Rencana IPO Sanjaya sudah gagal karena berita meninggalnya Anton Sanjaya sempat membuat Sanjaya goyang. Tarendra dan para direksi memutuskan untuk melebarkan Sanjaya dengan cara lain. Lagian saham Sanjaya masih sangat stabil walaupun masih limited dan hanya dimiliki oleh segelintir pihak. Maka setelah Lexander Wirajaya menjabat jadi Direktur Utama Sanjaya EPC, yang pertama kali dilakukan oleh pria itu adalah mewujudkan keinginan Diana Sanjaya untuk membangun rumah sakit. Beruntungnya banyak yang tertarik dan ikut menanamkan modal disana termasuk sahabat Wira yaitu Christopher dan Bara, sedangkan yang menjadi direktur rumah sakit itu tak lain juga sahabat Wira yang lain, Adrian.

Awalnya Raka agak pesimis dengan pergerakan itu, bukan meremehkan kemampuan dan kapasitas sahabat-sahabat Wira. Hanya saja biasanya bisnis akan merusak persahabatan atau sebaliknya. Namun melihat perkembangan rumah sakit itu, Raka mau tak mau mengakui bahwa Wira dan sahabat-sahabatnya memang orang-orang hebat.

Musim Yang Baik [FIN]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin