[ Chapter 18 ]

697 82 8
                                    

POV

Pintu terbuka memperlihatkan Gun dengan piama pendek nya, membuat kesan imut sangat terlihat pada Gun. Saat Gun masuk, dia melihat off yang sedang duduk dengan kacamata dan laptop yang berada di atas meja, Off tidak sadar jika Gun sudah berada di dalam kamar nya.

Gun memandang wajah Off yang sangat tampan saat sedang pokus mengerjakan pekerjaan nya di tambah kaca mata yang melekat pada wajah nya.

"Masih bekerja?." Tanya Gun dengan sedikit berbisik di samping Off off

"Phi kau sudah datang, maaf aku tidak tau saat kau masuk kedalam kamar ku. Kemari duduk di pangkuan ku, sebentar lagi aku akan menyelesaikan pekerjaan ku." Gun duduk di pangkuan nya saat tangan Off menarik Gun untuk duduk bersama nya.

Ternyata Off benar benar sedang mengerjakan pekerjaan nya, tangan Off sangat lincah mata nya melihat pada setiap angka angka yang berderet. Walaupun dengan satu tangan saja off masih bisa mengerjakan nya dengan cepat.

"Kenapa kau masih bekerja,ini sudah tenggah malam off."tangan off mengusap rambut gun dan mengecup pipi putih nya

Sebenarnya dia mengerjakan pekerjaan nya lebih cepat agar besok dia bisa menemani gun seharian, tanpa ada telpon dari asistennya atau klien lain nya.

"Agar besok aku bisa menemani mu untuk pergi ke gym. Tapi apakah kau benar benar ingin pergi ke gym phi?."

"Tentu saja aku ingin pergi ke gym." Off terkekeh dia masih ingat dimana tadi sore gun meminta nya untuk di belikan tom yum Goong dan yam nua. Bahkan dia menghabiskan porsi besar sendirian.

Lalu bagaimana dengan hari hari selanjutnya dimana Gun harus mengatur pola makanan nya dia tidak yakin Gun bisa. Dan Off juga tidak ingin Gun terlalu memaksakan dirinya sendiri, berat badan Gun yang bertambah itu tidak menjadi masalah bagi Off.

"Isss off kenapa kau terkekeh, kau tidak yakin aku bisa huh?."

"Bukan begitu sayang. Maafkan aku karna telah tertawa."

"Hm...." Gun sedikit malu dan memilih  bersender dengan nyaman di dada Off melihat bagaimana cara off bekerja.

Off meregangkan tubuh nya, melirik Gun yang masih terjaga menemaninya sambil memeluk satu tangan nya. Off sedikit mundur dari meja dia mengangkat tubuh gun lalu menghadap kan nya pada wajah nya, tapi Off rasa seperti nya Gun benar jika tubuh nya bertambah berat. Menurut hanya bertambah sedikit, ini wajar saja tanda nya gun senang berada di Bangkok.

"Kau mengantuk phi, jika mengantuk kita akan tidur. Aku masih bisa mengerjakan pekerjaan ku pagi hari."

"Aku tidak mengantuk, aku ingin menemani mu."imut sekali padahal mata gun sudah merah dia pasti sangat mengantuk menunggu nya selesai

Tangan off mengangkat dagu gun, mengecup bibir merah milik gun dengan lama.

"Tunggu di sini na, aku akan membuat kan kopi hangat."

"Aku ingin susu putih hangat off."

"Baiklah tunggu na, hanya sebentar." Gun mengangguk dia turun dari pangkuan Off dan kembali duduk saat Off sudah berdiri dan berjalan menuju luar kamar nya.

Gun sangat bosan dia mendekat pada laptop milik Off melihat lihat apa saja isi di dalam nya, ternyata tidak ada yang aneh hanya dokumen dokumen yang menunpuk dengan beberapa photo saja, Off memang seperti tipe yang tidak suka mengabadikan moment.

Sampai gun tidak sengaja memencet sebuah file dan menampilkan sebuah data data deretan rincian tentang gedung pernikahan, Catering, Dekorasi dan bahkan undangan dan souvenir. Dia membaca dari awal melihat gedung mana yang off pilih, kenapa off tidak memberi tau nya apa apa. Air mata nya jatuh saat membaca desain sebuah undangan yang sudah tertera nama Off dan Pim disana.

You are not mine but my destinyNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ