6

858 202 45
                                    

HAI❤️

Apa kabarnya nih? Ngomong-ngomong apa pendapat kalian mengenai comeback sekarang? Kalau aku pribadi sih suka banget sama konsepnya. Lagu-lagunya juga bener-bener masuk semua. Kece banget deh pokoknya 😭❤️


Happy reading!^^



~°~°~



Wonwoo melangkahkan kakinya memasuki gedung kejaksaan. Ia membuka kancing paling atas kemejanya sambil mengembuskan napas. Siang itu benar-benar melelahkan baginya.

"Hello My Friend!!!"

Wonwoo kembali menghela napas ketika sambutan penuh keceriaan menyambutnya. Seungchol, pemilik suara, berjalan dari arah kanan gedung untuk menghampirinya.

"Tumben datang siang," ucap pria itu sambil merangkulnya.

Wonwoo yang cukup lelah memilih untuk tidak protes. "Aku baru menyelidiki sesuatu di daerah Gangnam. Aku benci kasus politik."

"Baru kali ini kudengar kau mengeluh!" Seungchol tertawa keras-keras.

Wonwoo menyahut, "Bukankah aku juga manusia?"

"Ohh, kupikir kau robot!" ledek Seungchol. Ia melirik sekitar kemudian merapatkan tubuh pada Wonwoo. "Hey, kau trending topic selama sebulan penuh!"

Wonwoo mengernyit. Namun pria itu memutuskan untuk diam dan menyimak saja perkataan rekan kerjanya.

"Ahh, ya ampun, kau ini tidak peka sekali! Itu loh karena istrimu sering datang ke kantor," sambung Seungchol kesal. "Orang-orang bilang kalau istrimu cantik sekali. Banyak yang bilang kalian sangat serasi."

"Ohh ...." Wonwoo tanpa sadar tersenyum. Bukan apa-apa, ia hanya merasa lega mengetahui orang-orang tidak penasaran atau berusaha mengorek lebih dalam tentang kehidupannya.

"Tapi ada juga yang bilang tidak cocok. Habisnya dia sangat manis dan ramah tapi kau seperti papan triplek begini," sambung Seungchol.

Wonwoo menghentikan langkahnya sejenak. Ia menatap Seungchol dengan mata menyipit, membuat pria di sampingnya mematung. Kemudian, Wonwoo melanjutkan langkahnya tanpa Seungchol.

"Ohh, Tuhan!" Seungchol bergidik. "Dia sangat menyeramkan. Ehh! Wonwoo! Tunggu! Aku belum selesai!"

Seungchol berjalan cepat menyusul Wonwoo. Tampaknya pria itu belum puas menggoda rekan kerjanya di firma hukum. Wonwoo tidak menghindar, namun tak juga membalas. Ia membiarkan Seungchol berbicara sendiri karena telah terbiasa dengan ocehan rekannya itu.

"Kutebak istrimu akan datang," ucap Seungchol begitu sampai di ruangan Wonwoo.

Wonwoo menaruh tas di meja kemudian melepas jasnya. "Masa?"

"Sepuluh, sembilan, delapan ...."

Wonwoo mengernyitkan dahi ketika Seungchol mulai menghitung mundur. Pria itu menggantung jas di samping meja, mengabaikan Seungchol.

".... Lima, empat, tiga, dua, satu!"



Tok Tok Tok


Wonwoo hampir berjengit ketika mendengar ketukan pintu. Ia lantas menoleh. Dari kaca jendela ia bisa melihat sosok wanita yang sejak tadi dibicarakan Seungchol.

"Kan! Apa kubilang? Terima kasihnya nanti saja," sahut Seungchol antusias. Pria itu berinisiatif membukakan pintu.

"Selamat siang, Nyonya Jeon," sapa Seungchol.

Lee (Y/n), wanita itu, tersenyum dan mengangguk ramah. "Ahh ... siang juga Tuan Choi."

"Seungchol saja," ucap Seungchol sambil menyingkir dari pintu, memberi jalan dan bersikap seolah itu ruangannya. "Silakan masuk."

배신 (Baesin) [Seventeen Imagine Series]Where stories live. Discover now