Part 10

57 16 4
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***


Seiring berjalannya waktu, Zuli dan Younghoon semakin dekat namun tak memiliki titik terang kalau mereka akan ke hubungan yang lebih spesial. Bukannya Zuli terlalu berharap atau ingin memaksa Younghoon, tapi seorang wanita menginginkan sebuah kejelasan atas semua yang telah dilalui.

Terlebih lagi, Younghoon bertingkah layaknya seorang pacar yang tengah menjaga Zuli. Selalu ada untuk gadis itu, siap menemani Zuli jika hendak pergi kemana-mana, kata kasarnya Younghoon adalah supir pribadi Zuli.

Bahkan satu fakultas Kedokteran pun sudah mengira jika keduanya menjalin suatu hubungan spesial, tapi pada kenyataannya, tidak ada yang spesial sama sekali. Semuanya tetap hambar, tanpa ada bumbu-bumbu yang diciptakan oleh Younghoon. Selama ini Zuli mengira kalau Younghoon pasti menaruh perasaan untuknya, tapi pemikiran itu harus dia hilangkan, karena melihat bagaimana Younghoon seakan tidak perduli padanya membuat Zuli harus menelan ludah pahit.


“Lo sebenarnya sama Younghoon pacaran atau enggak sih?” tanya Hyunjin. Sudah sangat sering bahkan hampir tiap hari Zuli mendapatkan pertanyaan itu dari ketiga temannya ini, dan dia juga sudah muak mendengarnya.


Wanita mana yang ingin menjalani sesuatu tanpa ada kejelasan? Tentu saja hanya Zuli walaupun pada kenyataannya dia juga muak menjalaninya, ingin bertanya pada Younghoon tapi takut, takut jika dia risih dan berakhir menjauhi Zuli. Zuli tak ingin hal tersebut terjadi, karena Younghoon yang sekarang saja membuatnya bersyukur, tapi memang pada dasarnya manusia menginginkan hal lebih dari apa yang ia dapatkan hasilnya sekarang.


“Terjebak friendzone sih, gue yakin banget.” ejek Ryujin.

“Please, Zul, lo harus jadi cewek yang pintar. Jangan mau dekat sama dia tanpa adanya kejelasan,” timbrung Ica sembari memainkan pulpen di jarinya.


Sedangkan sang topik pembahasan malah diam, menunduk memandangi meja, mungkin dia tenggah merenungi kebodohannya selama ini karena telah terjebak dengan lingkaran Younghoon dan membuatnya sulit untuk keluar.


“Gue tahu, lo suka banget sama dia, lo cinta sama dia, gue ngerti perasaan lo. Tapi, please, gue enggak mau kalau lo dijatuhin sama dia.” ucap Ica.

“Jangan sampai kalau selama ini lo sama dia udah dekat, malah lo yang ditinggalin. Sumpah, gue bakal bakar hidup-hidup si Younghoon. Bodo amat gue masuk penjara enggak masalah, gue bisa makan disana.” omel Ryujin.


Baru saja Hyunjin ingin menimpali ucapan Ryujin, namun suaranya tercekat di tenggorokan saat melihat sosok Younghoon masuk kedalam kelas sembari memandangi keempatnya dengan tajam. Spontan mereka terdiam dan langsung bubar dari mode menggibahnya, bagaimana tidak bubar, topik penggibahan sudah memunculkan wujudnya.

Sedangkan Younghoon yang memang tidak perduli apa-apa, dia berjalan menuju mejanya tepat dibelakang Zuli, hendak memakai earphone di kedua telinganya, tapi tiba-tiba tangan kirinya ditahan oleh Ryujin.

Kim Younghoon : Grumpy Prince [Completed]Where stories live. Discover now