CHAPTER 4

3.5K 288 13
                                    

"Bareng gue aja." Guntur muncul dengan ransel yang sudah bertengger di salah satu bahunya, siap untuk pulang secepatnya.

"Jarak rumah Lo sama Dira kan ibarat Indonesia-Arab, yakin Lo mau nganterin?" tanya Awan heran. Aneh, gak biasa banget. Sejak kapan Guntur tawar-tawarin orang buat nebeng.

"Gue mau ke rumah Lucas, ambil laptop." Terang Guntur menjelaskan.

Awan mengangguk mengerti, walaupun masih aneh dirasa. "Emang Dira mau pulang sama lo?" tanya Awan beralih menatap Dira dengan ketidak yakinan.

"Bareng Guntur? Gimana? Mau?" tanya Manda menawari. Ia tidak mungkin memaksa Dira untuk pulang dengan Guntur.

"Lo naik apa?" tanya Dira pada Guntur.

"Motor," jawab Guntur lugas.

"Oke," Dira setuju. Awan menatap Dira dengan pelototan sinisnya, "Dia bawa motor bebek loh. Yakin Lo mau?"

"Mau motor bebek mau motor jerapah apa bedanya? Motor ya motor." Cetus Dira menjawab pertanyaan Awan.

Guntur memainkan lidah dalam mulutnya sembari menahan senyum melihat ekspresi Awan yang terkena serangan ke-ketusan Dira.

"Yaudah kalo gitu hati-hati. Anterin sampe rumah, jangan di apa-apain tur." Ucap Manda mewanti-wanti Guntur.

"Bukanya kebalik? Aku malah takut Guntur yang di apa apain." Gumam Awan membenarkan ucapan kekasihnya.

Dira memutar bola matanya malas mendengar gumaman Awan yang begitu tak bermutu itu.

"Yok, Dir." Ajak Guntur, langsung di ikuti Dira dengan tenang.

Setelah perginya Guntur dan Dira. Manda memelototi Awan dengan tatapan tak sukanya. "Kamu jangan suka godain Dira deh, tau sendiri kalo dia sensitif. Masih aja manas-manasin kayak kompor. Tadi juga, kamu kayaknya sinis banget waktu Dira tanya Guntur naik apa. Dira tuh cuman mau di anter pake motor, dia anti naik mobil orang lain. Jangan nganggep dia nanya gitu karna dia pilih-pilih, kayak cewek lain. Jangan terlalu gak suka sama Dira, aku gak suka kamu seolah ngerendahin dia Mulu." Omel Manda panjang lebar.

"Ngebela Dira banget ya kamu?" balas Awan spontan.

Mendengar balasan itu membuat mood Manda seketika buruk. "Ya iyalah, dia sahabat aku. Sebelum kenal kamu aku udah kenal dia duluan. Kamu gak suka?" sewot Manda.

Awan meneguk ludahnya ketar ketir, sepertinya ia salah menjawab. "Ya maaf yang, ya jangan salahin aku gitu dong. Maaf~"

••••

Kini Guntur dan Dira sedang berada dalam perjalanan pulang, membelah keramain di jalanan dengan motor bebek kesayangan Guntur. Siapa lagi kalau bukan Sibir a.k.a Si Biru.

Ngomong-ngomong, ini pertama kalinya Dira di bonceng cowok selain Ayah dan kakaknya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Ngomong-ngomong, ini pertama kalinya Dira di bonceng cowok selain Ayah dan kakaknya.

Padahal Dira tak terlalu dekat dengan Guntur. Kenapa ia mau-mau saja di bonceng? Bukankah biasanya Dira akan menolak? Ia saja jarang sekali bercakap dengan Guntur, meskipun setiap hari mereka bertemu.

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Apr 12 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

FIGURANDove le storie prendono vita. Scoprilo ora