CHAPTER 11

7.2K 531 36
                                    

Happy Reading!

***

Semua mata memandang gadis yang berjalan anggun di koridor sekolah. Untuk sebagian orang yang melihat wajah itu tidak asing lagi karena gadis itu berteman dengan beberapa artis luar negeri, tapi banyak juga yang belum tahu. Pesona gadis itu memang kuat, tubuhnya yang putih bersih, wajahnya yang cantik, rambutnya berwarna pirang. Saat melihatnya saja orang akan mengira bahwa gadis itu berasal dari negara luar. Padahal hanya blesteran, tapi memang tinggal di negara luar untuk waktu yang cukup lama.

Tidak sedikit yang bisik-bisik membicarakannya, bahkan ada yang terang-terangan berbicara keras tentang penampilannya yang sangat bagus dan itu berarti dia pantas untuk sekolah di AHS.

Bel masuk sudah dibunyikan. Gadis itu keluar dari ruang kepala sekolah menuju kelasnya. Dia memasuki ruang kelas 12 IPA 5. Pak Wir yang kebetulan sedang mengajar disana menyuruh siswi baru ini untuk memperkenalkan dirinya.

Ia memperhatikan semua orang yang berada di ruangan ini. Benar tentang rumor sekolah ini yang berisi manusia cantik, berkelas, dan gantengnya bisa membuat perempuan jatuh cinta pada pandangan pertama.

Gadis itu tersenyum tipis lalu mulai memperkenalkan diri.

"Gue Aloody Genevra."

"Lah bisa bahasa Indonesia? Gue kira gak bisa anjir."

Aloody tersenyum tipis. "Orang Indonesia kok, cuma tinggal lama aja di Swiss. Salam kenal ya."

Alena dan kedua temannya tersenyum penuh arti. Sedangkan cowok yang duduk paling pojok belakang yang sedang menelungkupkan kepalanya diatas meja langsung duduk tegak setelah mendengar siswi baru menyebutkan namanya.

Orion tidak salah. Cewek itu Aloody yang ia kenal. Ternyata gadis itu tidak main-main ketika berkata ingin sekolah di Indonesia, tapi kenapa harus sekolah yang sama dengannya?

Sedangkan Aloody yang melihat Orion bersorak girang dalam hati. Akhirnya setelah sekian lama ia bertemu lagi dengan Orion. Dan bahkan keberuntungannya bisa sekelas dengan cowok yang dicintainya. Aloody sudah bertekad bahwa perjodohannya dengan Orion tidak boleh batal kalaupun Orion sudah punya perempuan lain pun, ia akan merebut Orion dan menjadikan cowok itu sebagai miliknya. Pihak Orion memang tidak menjelaskan alasan batalnya perjodohan mereka.

"Kamu boleh duduk dibelakang sana yang kosong." Ujar Pak Wir.

Lagi-lagi Aloody bersorak girang dalam hati. Kursi yang kosong di belakang sana hanya ada di samping Orion yang berarti dia akan duduk bersebelahan dengan cowok itu.

Orion melempar salah satu temannya dengan pulpen, lalu menyuruh cowok itu pindah duduk disebelahnya. Kursi yang hanya berjarak beberapa cm darinya sudah di duduki lebih dulu sebelum Aloody mendudukinya.

Senyum Aloody menghilang ketika melihat itu. Ia melihat Orion meminta penjelasan.

"Udah ada yang isi. Lo duduk di sana aja." Orion berujar dengan nada malas.

"Kamu itu kenapa sih-"

"Ini masih belajar, kalau mau ngebacot keluar aja. Berisik." Potong Orion.

Aloody tidak bersuara lagi. Ia mengalah. Sikap Orion memperlakukannya dari dulu sampai saat ini tidak berubah. Selalu tatapan kebencian yang Aloody dapati dari Orion. Memangnya ia salah apa sampai Orion sangat membencinya?

Aloody duduk dikursi tengah. Ia melihat sekitar mejanya mencoba mengenali teman-temannya.

"Alena." Seseorang mengulurkan tangan. Aloody menjabatnya sambil tersenyum tipis.

SVETLARION (END)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora