Beheader Of Girls || Psikopat [ END✓]

Chapter 4

Sementara Aaron, sejak kecil selalu merasa senang, keluarganya masih utuh dan orangtuanya sangat kaya raya.

🔪☠️☠️🔪

Hugo berjalan di atas daun kering yang berjatuhan dari pohon yang tinggi dan juga besar. Terdengar suara kicauan burung, suara pepohonan yang tertiup angin dan juga suara daun kering yang terinjak oleh kakinya. Ia terus berjalan menuju rumahnya yang berada di pedalaman hutan.

Walaupun zaman sudah modern, tapi Hugo memilih untuk tinggal di pedalaman hutan karena alasan tertentu.

Begitu tiba dirumahnya yang masih terbuat dari kayu, Hugo segera berjalan ke arah obor yang berada di depan rumahnya.

Setelah berada di dekat obor itu, Hugo lalu mengeluarkan korek gas dari dalam saku celananya, kemudian ia menyalakan obor tersebut karena hari mulai gelap.

Srett...srett...

Hugo mendengar suara senjata yang terbuat dari baja seperti sedang diasah di belakang rumahnya. Hugo lantas pergi untuk memeriksanya.

Sesampainya di belakang rumah, Hugo melihat ayahnya sedang mengasah golok yang berlumuran darah.

Kemudian Hugo menoleh ke sebelah kanan tubuh ayahnya itu, dan dilihatnya seekor rusa betina tengah sekarat akibat luka sayatan yang sangat dalam. Darah rusa itu membasahi daun kering yang terhampar di tanah.

Tangan, kaki, celana dan baju ayahnya juga terlihat berlumuran darah. Hugo tak perlu kaget lagi, karena membunuh hewan di hutan sudah menjadi kebiasaan ayahnya.

"Kamu membunuh lagi?" Tanya Hugo dingin.

Pria yang berusia sekitar 50 tahun itu lantas menoleh ke arah Hugo yang berdiri di hadapannya dengan tatapan yang mengerikan.

"Ya. Itu karena aku bosan, seharusnya kamu membawaku ke kota!"

"Itulah alasanku membawamu ke hutan! Jika kamu tinggal di kota, bukan hewan lagi yang menjadi korbanmu, tapi manusia!" Kata Hugo penuh penekanan.

Hugo kemudian berbalik dan berjalan pergi meninggalkan ayahnya.

Hugo masuk ke dalam rumahnya. Setelah itu ia mandi lalu memakai baju dan pergi lagi untuk bekerja.

Menjadi driver taxi adalah satu-satunya pekerjaan yang bisa ia lakoni untuk biaya hidup dan juga kuliahnya.

🔪☠️☠️🔪

Hugo tengah melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang sambil memperhatikan jalan, berharap saja akan menemukan penumpang.

Tapi tiba-tiba Hugo di buat penasaran ketika melihat kekasihnya yang bernama Lea hendak memasuki mobil seseorang yang berhenti di depan mobilnya. Setelah Lea masuk ke dalam mobil itu, mobil itu pun lantas melaju kembali. Karena penasaran, Hugo lalu mengikuti kemana perginya mobil yang Lea tumpangi.

Ternyata mobil yang Lea tumpangi berhenti disebuah apartemen tempat Lea tinggal. Tak lama setelah itu keluar seorang pria dari dalam mobil tersebut yang kemudian membukakan pintu untuk Lea.

Hugo yang memperhatikan dari dalam mobil tidak bisa melihat dengan jelas wajah pria itu karena dia memakai topi dan juga masker mulut.

Lea dan pria itu lalu berjalan masuk ke dalam gedung apartemen.

"Siapa pria itu?" Tanya Hugo yang merasa curiga pada kedua orang tersebut.

Hugo lantas keluar dari mobilnya untuk mengikuti Lea dan pria itu masuk ke dalam gedung apartemen.

Hugo yakin jika kekasihnya dan pria itu pergi ke unit apartemen milik Lea.

Setelah berada di depan unit apartemen Lea, Hugo dibuat bingung. Apakah ia harus masuk ke dalam untuk memeriksanya, atau tetap berpikir positif agar tak terjadi keributan di antara dirinya dan Lea.

Hugo sempat berpikir jika pria itu mungkin saudara Lea, tapi Hugo ingat jika Lea pernah bercerita jika dirinya anak sebatang kara yang sejak kecil tinggal di panti asuhan. Tak mungkin rasanya jika pria itu saudaranya.

Hugo lantas memutuskan untuk masuk ke dalam apartemen Lea. Hugo tak peduli dengan apa yang akan terjadi setelah ia masuk ke dalam apartemen Lea secara tiba-tiba. Yang Hugo inginkan hanyalah memastikan kekasihnya tidak berselingkuh dengan pria lain.

Karena sudah sering datang ke apartemen kekasihnya, Hugo lantas mengetahui kode unit apartemen Lea. Setelah berhasil membuka pintu, Hugo lalu berjalan masuk ke dalam. Ia terus berjalan menuju pintu kamar Lea.

Tak mendengar suara apapun, Hugo lantas semakin curiga pada Lea dan pria itu. Dengan perlahan Hugo membuka handle pintu kamar, sedikit demi sedikit pintu itu terbuka.

Hugo membuka pintu kamar itu sedikit, ia kemudian mengintip ke dalam untuk melihat apa yang di lakukan kekasihnya dan pria itu.

Begitu terkejut dan kecewanya Hugo setelah melihat Lea dan pria itu tengah berciuman dengan panasnya di dalam kamar.

Hugo kemudian membuka pintu kamar Lea semakin lebar seraya berkata, "Dasar wanita murahan!"

Mendengar suara Hugo, Lea segera menyudahi permainan panasnya dengan selingkuhannya itu. Lea kemudian membalikan badannya yang membuat wajah selingkuhannya terlihat oleh Hugo.

Hugo makin di buat terkejut setelah melihat wajah pria itu, karena pria itu adalah sahabatnya sendiri.

"Denzel? Apa yang kamu lakukan dengan pacarku?" Tanya Hugo yang menunjukan rasa kekesalannya terhadap Lea dan juga Denzel.

Denzel lantas mengernyitkan keningnya. "Pacarmu? Lea adalah pacarku! Kenapa kamu mengganggu kami?"

Hugo lalu menoleh ke arah Lea dengan sorot mata yang begitu tajam. "Lea! Kamu tau 'kan jika Denzel adalah sahabatku, lalu kenapa kamu berselingkuh dengannya?!"

"Lea, jadi benar kalau itu Hugo pacarmu? Kenapa kamu lakukan itu? Kamu berhianat, Lea!" Marah Denzel yang ikut menoleh ke arah Lea dengan sinisnya.

Lea tampak begitu gelagapan ketika kedua kekasihnya menatap dirinya dengan begitu tajam, kemudian Lea mencoba menjelaskan pada kedua pria di hadapannya. "Hugo, Denzel, bukan seperti itu. A-aku...aku..."

"Satu pria saja tak cukup? Kamu memang murahan Lea!" Ucap Denzel yang kemudian pergi meninggalkan Hugo dan Lea.

Hugo terus menatap Lea dengan penuh kebencian. Ia benar-benar merasa di khianati oleh kekasihnya itu. Bagaimana bisa Lea selingkuh dengan sahabatnya sendiri?

Lea, apa kamu reinkarnasi dari Stephanie? Kalau begitu aku akan menjadi reinkarnasi dari Ted bundy! Aku akan membunuhmu sama seperti Ted bundy membunuh para gadis!