Naruto Itu Aneh

702 75 2
                                    

Menjadi berbeda dari semua orang bukanlah kesalahan dan Naruto sama sekali tidak peduli dengan perbedaannya dibanding anak-anak lain yang masih berada di bawah bimbingan orang tuanya.

'Aku lelah terus diomeli Sensei. Mengapa dia terus melakukan hal-hal yang biasanya orang dewasa tidak lakukan?',pikir Naruto memandang ke kegelapan malam tanpa bintang.

Di rumah kayunya yang lumayan hangat, Naruto terlihat sangat tenang memandangi langit yang gelap gurita itu.

"..."

'Aku cukup senang karena sudah terlahir ke dunia dan karena diriku ini sudah membalas jasa orang tuaku, aku tidak tahu lagi tujuan hidup apalagi yang harus kulakukan selain tetap bertahan di akademi',pikir Naruto kalem.

Esoknya...

"Hei, kau sudah dengar? Katanya kali ini akan diadakan ujian chunin yang lebih besar disini. Aku sudah tidak sabar menonton pertandingannya"

"Ya, kau benar!"

Adalah kata yang didengar Naruto ketika dirinya tengah menggunakan jutsu yang akan mengubah wujudnya menjadi udara setelah merasa bosan karena tidak ada satupun kegiatan untuk dilakukan di pondok kecilnya.

'Kalau begitu.. anak kesayangan tou-san dan kaa-san pun akan ikut pertandingannya?',pikir Naruto.

Ia tiba-tiba mendapatkan ide karena secara kebetulan dirinya saat ini tengah menggunakan jutsu sehingga bisa mengintip keseharian orang lain yang diinginkannya tanpa ketahuan.

"Menma...",Kushina menatap anaknya sedih.

Ia akan melakukan apapun tapi kali ini berhubungan dengan orang-orang yang berada diluar desa, ia tidak bisa bersikap semaunya dan memecah perang karena desas-desus anaknya yang bisa tetap ikut pertandingan meski tidak lulus tahap awal.

"Tidak, kaa-san! Aku mau ikut!",adu Menma menatap Kushina garang.

'Tapi dia gagal di babak penyisihan. Aku ingin membantunya, tapi aku seorang Hokage',pikir Minato diam-diam mendengarkan saat ia baru saja sampai di kediamannya.

'Oh?',gumam Naruto dalam hati. Ia tidak ingin bersuara hingga mengacaukan aksinya dalam mengintip.

"...",Naruto mulai menatap ketiga orang yang diintipnya dengan tatapan datar.

Seperti biasa, ketika rasa keingintahuannya terpenuhi, Naruto akan langsung pamit undur diri.

Naruto pun segera melakukan teleportasi ke pondok kecilnya.

'Aku bosan!',pikir Naruto lesu.

"Aaaaaa",ucap Naruto dengan seluruh anggota badannya terbaring di atas lantai kayu.

"Giliran aku sibuk, aku ingin segera bisa bersantai. Giliran aku santai, aku ingin melakukan sesuatu untuk menyibukkan diri",gumam Naruto menatap kosong ke atas.

Apakah rasa kesepian dan bosan itu sama?

Naruto memang membantah ia kesepian, tapi...

"Di umur segini aku seharusnya bisa menghabiskan waktu dengan berlatih dan beristirahat, tapi di tubuh ini, seluruh kemampuan luar biasaku sebelumnya malah ikut terbawa sampai kesini, tanpa harus bersusah payah lagi mengulang semuanya dari awal. Ternyata memiliki segalanya itu, membuatku sulit melakukan apapun. AAAAAAAAAAAAAAAA Aaku tak punya ide!",ucap Naruto mulai meracau bahkan merengek.

'Padahal aku sudah bersusah payah agar dapat kehidupan bereinkarnasi, aku malah berharap seluruh ingatanku pun ikut menghilang. Bodohnya aku malah berharap akan mendapatkan kehidupan yang menyenangkan dan bisa melakukan sesuka hati, bukannya malah terperangkap dalam keadaan tidak jelas seperti ini',pikir Naruto yang sama sekali tidak mengerti tujuannya bereinkarnasi ke tempat ini, apalagi di Konoha.

"Kami-sama, aku sudah melakukan banyak hal di kehidupan sebelumnya. Aku sudah sangat tua! Si tua ini bosan!",ucap Naruto dengan aneh pada langit.

Tahu begitu, ia akan meminta tidak usah direinkarnasikan dan tetap di alam surgawi yang indah.
































Selasa, 14 September 2021
21:26

KAMI-SAMA UZUMAKIWhere stories live. Discover now