5. Gawat, Rara Terpesona

80 8 25
                                    

•

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Pesonanya nyata, memikat hati, mencipta rasa. Perlahan, kekokohan persepsi melemah, menuai banyak harap, menabur luka dan duka."

•••

Anda
Naskah Rara lolos lagi, Bu.
Makasih ya doanya selama ini😭
Tolong bilangin ke kakek juga kabar bahagia ini. Insyaallah terbitnya bakal lebih cepet dari yang kemarin karena koreksi dari editor cuma sedikit.
Makasih banyak pokoknya😭 doain lancar yaa semuanya. Bisa lancar nulisnya, lancar revisian, lancar terbit, sampai bukunya bisa nyangkut di pelukan pembaca. Jangan lupa, lancar jodohnya 😗

Ibu
Ibu jadi mau banting HP baca kalimat terakhir.

Anda
Doainlah yaa jangan begitu😭😭
Jomlo sejak lair ini anaknya ngenes banget.

Ibu
Pastilah Ibu doain. Tanpa kamu minta, tanpa seorang anak minta. Mau anaknya sebaik Siti Aisyah atau sebandel kamu, seorang Ibu selalu mendoakan anaknya.
Selamatlah. Semoga lancar semuanya sehat-sehat di sana. Hati-hati matanya. Kamu kemarin aja udah kedip-kedip kayak lampu disko kebanyakan mantengin alat elektronik, kalau terlalu diforsir bahaya, sambil istirahat, Mbak. Jangan begadangan.

Anda
Kalau nggak kedip pedes dong.

Ibu
Mulai.

Anda
Mulai nggangenin ya.

Ibu
Mulai kumat.

Anda
Kumat apanya?

Ibu
Jangan buat Ibu ngomong kasar, ya.

Rara tertawa. Hendak membalas, "Ngetik, Bu .... Ngetik. Kita lagi chatting-an bukan teleponan." Tetapi lebih memilih segera menyelesaikan isi chat dan menyiapkan perkap untuk besok.

Anda
Bercandaaa. Ya udah, Rara mau beresin perkap ya. Assalamualaikum.

Ibu
Tadi aja nggak salam saking senengnya😒
waalaikumsalam.

Rara memberi stiker love dan tuyul nyengir. Setelah itu, Rara mulai menyiapkan perkapnya.

Tring!

Rara terlonjak kaget. Bunyi notifikasi baru itu membuatnya melongokkan kepala ke layar ponsel.

Mas Erga
Cieee, buku ke berapa, nih?

•••

Suara televisi memenuhi ruang bersantai yang lebarnya dua kali kamar kos-kosan. Rara yang baru keluar dari kamar sejak pulang pukul dua siang tadi dan mengurung diri terkejut mendapati sosok Saktya dan Patty yang sedang bersenda gurau di sana. Tampaknya, Patty baru saja bangun tidur dan Saktya baru pulang dari rumah temannya.

Sunat SenatDonde viven las historias. Descúbrelo ahora