Day Two - Second Phone Call

65 12 3
                                    

"Maaf mengganggu, Agen Park."

"Halo lagi, Detektif Cho," jawab Eun Soo dengan nada sedikit sensitif. "Ada kejadian apa lagi hari ini? Atau kasus yang sama seperti kemarin? Tapi seharusnya Centerjang-nim tidak akan mabuk setiap hari--"

Derek menggeleng cepat, menyela perkataan Eun Soo. "Tidak, tidak ada kejadian seperti kemarin."

Eun Soo terdengar sedang mengetik sesuatu di keyboard-nya. "Oh, begitu. Lalu ada apa menelepon saya, Detektif Cho?"

Sambil duduk bersila di sofa, Derek menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. "Saya ada pertanyaan..."

"Kalau mengenai Centerjang-nim, kenapa tidak anda tanyakan langsung?" Eun Soo terdengar sedikit sibuk, meski ia sedang berusaha menjawab Derek tanpa nada tinggi. "Saya sedang membuat catatan kasus--"

"Tato."

"Maaf?" suara Eun Soo memperdengarkan betapa terkejutnya ia dengan satu kata dari Derek.

"Ada tato di punggung Centerjang," Derek menjelaskan, padahal semakin dijelaskan semakin aneh situasi ini kedengarannya. Ia sama sekali tidak menyalahkan Eun Soo jika gadis itu salah paham. Mungkin seharusnya ia tidak perlu bertanya.

"Anda melihat--" Eun Soo menghela napas. "Apa yang anda berdua lakukan? Anda bukan pria tidak bermartabat, kan, Detektif Cho?"

"Kami tidak melakukan apa- apa," Derek menjawab, dan langsung menyesal sudah mengatakan kalimat barusan. "Saya pria bermartabat. Sudahlah, anggap pembicaraan ini tidak pernah terjadi, Agen Park."

"Saya setuju." Lalu telepon diputus.

Travel LogWhere stories live. Discover now