“Kenapa aku harus mendengar alasannya jika dia tak mau mendengar alasanku!”

“Kau egois, Kyung! Kau ingin Kai mendengarkan alasanmu tapi kau tak mau mendengar alasannya! Kau sama sekali tak berubah, Kyung! Sadarlah! Apa kepergian Kai selama 3 tahun tak bisa menyadarkanmu?!”

“Kau tak tau akan perasaanku, Byun!!!”

“Jelas saja aku tak tau! Kau tak pernah menceritakannya padaku! Kau anggap aku apa, Kyung!! Aku meragukan persahabatan kita selama ini!” ucap Baekhyun final dan pergi keluar kelas.

Kyungsoo terdiam. Kata-kata Baekhyun menohok hatinya. Benar kata Baekhyun, Kyungsoo tak pernah sekalipun menceritakan masalahnya ke Baekhyun. Selama ini Kyungsoo bersikap biasa saja karena Baekhyun tak pernah memaksanya untuk bercerita. Tapi saat ini dia sadar bahwa baru saja dia kehilangan sahabat baiknya.

“Temuilah Kai di kantornya, hyung. Kai berada disana dan ku kira kau akan menemukan penjelasanmu” ucap Sehun.

Kyungsoo hanya mengangguk dan meninggalkan Sehun dan Luhan untuk segera menuju kantor Kai.

.

.

.

.

Kyungsoo menatap gedung tinggi yang ada didepannya. Gedungnya benar-benar tinggi menjulang. Kyungsoo melangkahkan kakinya masuk gedung itu. Kyungsoo menuju bagian resepsionis dibagian lobi gedung. Kyungsoo takjub dengan interior gedung yang dimasukinya. Gaya klasik yang tak akan membuat orang bosan menatapnya dan tak lebih nyaman. Setelah berbincang sedikit dengan resepsionis, Kyungsoo diarahkan untuk kelantai 10 dimana ruangan direktur berada. Kyungsoo diantar oleh security menuju ruang direktur. Sesampainya didepan pintu ruangan direktur, sang security mempersilahkan Kyungsoo dan meninggalkannya. Jantung Kyungsoo berdegub kencang sekarang. Dia gugup akan bertemu Kai. Hatinya masih belum siap untuk menemui Kai saat ini tapi sampai kapan dia menuruti sifat egoisnya. Kyungsoo harus mengalahkan rasa egoisnya dan menuruti kata hatinya. Pintu ruang direktur terbuka sebelum Kyungsoo mengetuk pintu. Seorang namja keluar dan terkaget saat melihat Kyungsoo berdiri didepan pintu.

“OMO! Kim Sajangnim!” teriaknya antusias dan menarik lengan Kyungsoo masuk kedalam.

“Lihat siapa yang datang” ucapnya bersemangat. Kyungsoo merasa pernah melihat namja yang menariknya ini tapi dimana.

“Siapa yang...Soo?” ucap Kai terputus saat melihat asistennya membawa Kyungsoo.

Kyungsoo hanya tersenyum canggung dan meremas ujung bajunya. Kyungsoo benar-benar gugup sekarang. Detak jantungnya tak bisa diajak kerjasama saat ini. Dia selalu meruntuki jantungnya yang berdetak kencang saat Kai memanggilnya lembut.

“Akhirnya kita bertemu lagi, Kyungsoo-ssi. Apa anda masih mengenalku? Ah...namaku Jung Daehyun. Aku asisten dari Kim Sajangnim atau Kim Jongin” ucap Daehyun ceria dan menjabat tangan Kyungsoo dengan semangat.

“A-Asisten?” gagap Kyungsoo.

“Ne! Aku asisten Kim Sajangnim dikantor” jawab Daehyun cepat.

“Keluarlah dulu, Daehyun” usir Kai.

“Tapi sajangnim, aku baru saja bertatap muka dengan Kyungsoo-ssi” ucap Daehyun sedih.

“Bukankah tugasmu masih banyak? Sana pergi” usir Kai –lagi. Daehyun hanya memberengut ke arah Kai dan membungkukkan badannya ke arah Kyungsoo dengan wajah yang ditekuk. Daehyun keluar ruangan direktur dengan berat hati.

“Ada apa kau kemari, hyung?” ucap Kai.

“A-Aku hanya i-ingin bilang se-sesuatu kepadamu” ucap Kyungsoo terbata.

“Duduklah dulu lalu katakan yang ingin kau sampaikan” ujar Kai tenang.

“M-Mianhae, K-Kai. A-Aku tau a-aku sa-salah dan kejadiaan yang kau lihat itu aku bisa jelaskan padamu”

“Kau tak perlu menjelaskan padaku, hyung. Aku tau kau sakit hati karenaku”

“Aku hanya salah paham, Kai”

“Aku juga salah, hyung. Seharusnya aku mengenalkanmu pada Daehyun”

Kyungsoo bergerak menuju Kai dan memeluknya erat. Kyungsoo tak peduli dengan ekspresi Kai yang saat ini terlihat kaget. Dia hanya ingin memeluk Kai erat menikmati setiap irama jantung Kai yang berdetak cepat sekarang. Aroma maskulin Kai membuat Kyungsoo terbuai. Kyungsoo baru sadar bahwa aroma dan kehangatan Kai benar-benar membuatnya nyaman.

Kai yang sedari tadi masih syok dengan kejadian Kyungsoo yang memeluknya duluan, hanya bisa diam mematung. Otak Kai masih belum merespon apa yang sedang terjadi.

“J-Jongin-ah, jangan tinggalkan aku” lirih Kyungsoo dipelukan Kai. Kai semakin syok dengan ucapan Kyungsoo. Kyungsoo memanggilnya Jongin. Tak pernah sekalipun Kyungsoo memanggil namanya. Kyungsoo selalu saja memanggilnya ‘kkamjong’.

“Saranghae”

.

.

.

.

.

TEBECEH

Pabo, JonginWhere stories live. Discover now