Chapter 9

1.2K 93 33
                                    

The Half-Blood Malfoy(s) [SEKUEL]

Chapter 9
...

"Hal itu disebabkan karena kalian sebagai orang tua Lyra. Kalian tahu sendiri bukan betapa sengitnya pertarungan kalian dahulu untuk mendapatkan peringkat pertama di Hogwarts?", ucap Narcissa kemudian menyesap tehnya. Draco dan Hermione mengangguk sebagai jawaban.

"Sihir Lyra begitu cepat dan kuat disebabkan oleh kejeniusan kalian. Dapat dipastikan juga Lyra akan menjadi penyihir yang sangat hebat di masa depan. Tetapi kau jangan khawatir, Mione. Selagi kalian tidak mendoktrin ia dengan hal - hal buruk, Lyra bisa dikatakan tidak akan membahayakan seseorang.", lanjutnya sambil meletakkan cangkirnya kembali.

"Mother, apa Orion juga memiliki potensi itu?", tanya Hermione.

"Ya, tentu saja. Selagi di tubuhnya mengalir darah kalian, bisa dipastikan ia juga akan seperti Lyra.", jawab Narcissa.

"Sebenarnya ini juga ada kaitannya dengan status darah kalian. Status darah yang berkebalikan ditambah lagi dengan orang tua yang jenius akan melahirkan penyihir yang hebat. Well, meskipun cukup jarang kejadian seperti ini.", sambung Lucius.

"Ya, ayah kalian benar. Kasus ini seperti keluarga Potter dan Riddle. Kalian tahu sendiri bukan kehebatan Potter dalam melawan Dark Lord? Seberapa hebat juga Dark Lord dalam sihirnya kala itu. Namun bedanya mereka hanya mendapatkan kehebatannya dari salah satu orang tuanya saja dan dapat dipastikan Lyra lebih hebat dari mereka. Mengingat ia mendapatkan kejeniusannya dari kedua orang tuanya.", ucap Narcissa.

Dracopun menggenggam tangan Hermione yang berada di pahanya. "Kau dengar sendiri, bukan? Tak ada yang perlu dikhawatirkan.", ucapnya yang membuat Hermione mengangguk lega.

"Kau tenang saja, Mione. Selagi ia kau berikan hal - hal yang positif, aku yakin ia tidak akan menyebrang ke sisi gelap.", ucap Lucius yang membuat Hermione menghembuskan napas kelegaannya.

"MUMMY!! OLION MENANGIS."

Terdengar suara teriakan Lyra yang menggema di seluruh manor.

"Ya sudah Mother, Father, terima kasih.", ucap Hermione tulus.

"Sama - sama, Mione.", jawab mereka.

"Aku pergi dulu untuk melihat Orion. Sepertinya ia lapar.", pamit Hermione kemudian berdiri lalu berlalu dari hadapan mereka.

"Sepertinya Hermione trauma dengan apa yang terjadi di masa lalu. Aku sangat menyesal.", ucap Lucius.
...

Hermione bersandar dengan nyaman di dada Draco sambil menonton pertandingan quidditch di televisi. Berbeda dengan Draco yang sangat semangat menonton tim favoritnya, Hermione malah beberapa kali menguap karena bosan.

"Drake, aku mengantuk sekali. Aku duluan ke kamar, ya?", pamit Hermione.

"Ya, selamat malam, sayang.", ucap Draco yang pandangannya tak lepas dari televisi.

Hermione pun tertawa pelan lalu mengecup pipi suaminya. "Selamat malam, Dad. Selamat malam juga, Son.", ucap Hermione pada Draco dan Scorpie yang sedang fokus menonton.

"Selamat malam juga, Mummy.", jawab Scorpie yang tak mengalihkan pandangannya juga. Hermione menggelengkan kepalanya pelan karena kedua Malfoy yang hampir kembar itu.

Hermione segera melangkahkan kakinya ke dalam kamar. Saat di tangga, munculah sebuah ide yang bagus dari dalam kepalanya. Setelah mendapatkan ide tersebut, Hermione mempercepat langkahnya lalu masuk ke dalam kamarnya dengan tergesa - gesa.

45 menit kemudian...

Draco dan Scorpie harus menelan kekecewaan karena tim idola mereka mengalami kekalahan.

The Half-Blood Malfoy(s)  [SEKUEL]Where stories live. Discover now