sejarah | [izzaya]

10 | i know i love you

those feelings are valid.

.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.

— ten.

—————————————————————————-

[ ❤️‍🩹 ]

"in this world of zero,
i know you're my one and only."

Aya menoleh ke arah Izz. lelaki itu tampak khusyuk menyanyikan lagu TXT, sesekali menangguk angguk kepalanya. Aya tersenyum nipis, mengalihkan pandangan  ke arah persekitarannya. dikerling jam rolex di tangan, menandakan waktu sekolah telahpun tamat dua jam yang lalu.

5:53 p.m.

"in this endless darkness,
like oh my god, so holy."

Aya menyepak batu batu kecil di depannya. tangan dibawa masuk ke dalam poket baju kurung. hanya dengan  mendengar suara lelaki itu, hati dirinya  serba sedikit terhibur.

"from the tip of my fingers,
everything runs away."

Izz menoleh, seraya menangkap perhatian Aya.

"my life before you was a mess,
couldn't win one round on this chess, oh we."

Aya tergelak. "cheesy," gumamnya perlahan.

"from this bottomless pit,
you're the only one shining glow."

Izz membuang salah satu air pod di telinga kiri dan melutut di tepi Aya, seolah olah lelaki yang ingin melamar wanita idamannya. Aya tertawa lagi.

"kau buat apa ni bangang?" ujar Aya, masih tersisa tawa di bibir.

Izz tersengih, tidak mempedulikan soalan wanita itu dan terus menyanyi.

"now i can't stop thinking about you when im sinking alone."

Aya seakan akan mengerti maksud Izz, mencapai airpod itu dan menyumbat ke dalam telinganya. senyuman masih tidak lekang di wajah remaja itu.

lagu 0x1 lovesong mula kedengaran.

"angel who one day appeared in front ot me,
take me away to your hometown."

"i know, it's real i can feel it." sambung Aya. Izz bingkas bangun dan memusingkan badannya seakan akan ballerina di tengah jalan. sekali tengok memang orang ingat jantan mana gila sangat KO NI TEEPUSING PUSING PENING KEPALA AKU SYAMIL—

Izz menjerit sekuat hati.

"just look at me now, im lovesick.
no way to go.
i was fine to die,
im a loser in this game."