Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"ADUH ANJING BOSEN BANGET GUE," kata Jian dengan keras, untung saja rumahnya sedang tidak ada kedua orangtua-nya, hanya ada Joyya saja- kaka Jian.
"Ini ga ada yang ngajak jalan gitu? Punya pacar juga ga guna banget sih!" gumam Jian.
TING.
Jian melihat siapa yang memberikan dirinya pesan. Ternyata itu dari kekasihnya, Daniel.
"Baru di omongin."
Jian mulai membaca.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Anjai sayang, gini gini juga gue punya pacar. Emang lo semua? Kaga punya kan, jiaaah kasian banget jomblo." ejek Jian.
"Eh Ya Allah maaf, bercanda ih. Ntar gimana coba kalo tiba tiba gue yang jomblo di sini," gumam Jian.
"Ah bacot, mari kita bersiap untuk bertemu dengan si ganteng aku"
Jian beranjak dari kesurnya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya, karena sedari tadi dia sama sekali bekum menyentuh air.
Ya, Jian baru bangun dari tidurnya. Padahal jam sudah menunjukan ke arah jam 13.45
---
Setelah beberapa lama du kamar mandi, akhirnya Jian selesai juga dari ritual mandi pagi, mengapa pagi? Karena bagi Jian, jam segitu adalah pagi baginya.
Jian berhenti berjalan di depan cermin full body ia bercermin sebentar dan tak lupa dengan pose pose manja lita.
"Cakep banget gue. Ck, buat lo Regal yang udah sia sia'in cewe secakep gue? Nyesel ga lo hah?!" Jian menunjuk pada cermin.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
