Part 4

348 41 1
                                    

♠️♣️♠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♠️♣️♠️

K

ota itu begitu ramai dengan hujan menjadi sasksi meramaikan suasana. Di tahun era demokrasi yang masih minim keracuan pada simpati manusia. Kereta kuda berkendara di tengah jalan lebar. Membelah jalan seakan milik sendiri dan memacu kudanya lurus ke depan.

Masih di dalam kencana lokal,pria berusia 30 tahun meniti keluar jendela. Rintik membasahi kaca pandang di hadapannya dengan lancang. Kuda itu berhenti tepat pada pinggir jalan sepi,menepikan diri dari keramaian.

Berjalan mendekati seorang pria kecil yang meringkuk di ujung jalan dengan pakaian lusuhnya.

"Nak,kemarilah."

"S-siapa?"cicitnya bergetar dingin.

"Aku adalah pamanmu,kemarilah dan semuanya akan berubah." Ujar sang 'paman' mengulurkan tangan besarnya. Mengatakan bahwa tangannya akan merubah semuanya hanya dengan mengambut uluran tangan tersebut.

"P-paman.. ku? Benarkah?" Yang lebih tua mengangguk patuh.

Tangan mungil itu perlahan terangkat dan mencapai jemari pria yang lebih tua. Diapun tersenyum hangat,"Bagus. Tidak akan ada lagi kesengsaraan yang menyapamu. Terlepas dari semua yang membuang dan meninggalkan. Hanya ada dendam yang tersisa di dasar hati.."

♠️♣️♠️

Birmingham,xx/265
west midlands

Pagi buta di kediaman Wang, Xiao Zhan membuka matanya dengan malas. Ketukan di pintu kamarnya sudah berbunyi beberapa detik lalu segera setelah dia bangun dan merapikan wajahnya. Ingin rasanya dia mengutuk siapa yang berani membangunkannya yang bahkan ayam pun belum berkokok.


Jika ini di markas,ia akan menembak siapapun yang berani membangunkannya itu. Tunggu,dia baru ingat. Matanya menyapu seluruh ruang kamar yang di gunakannya. Ini bukan kamar markas,ini rumah majikannya. Oh bagus.

“Tuan Zhan,apakah anda sudah bangun?” tanya seseorang di luar kamarnya.

“Iya. Saya sudah bangun,ada apa?” balas Xiao Zhan sedikit berteriak. Matanya melirik ke arah jam di nakas,04.59 London. James Huang membuka pintu kamar Xiao Zhan yang memang tidak terkunci. Karna sebagai orang yang menganut tata karna lebih dari 25 tahun,dia di ajarkan untuk bertindak sopan dan disiplin sebagai seorang bangsawan tinggi. James huang sedikit membungkuk hormat pada Xiao Zhan.

"Saya di beri tugas untuk memandu anda. Karna mulai saat ini anda akan menggantinkan posisi saya sebagai kepala pelayan di rumah ini tuan Zhan."ujar James huang menjelaskan. Xiao Zhan mengangguk patuh.

Death Love || Go or stay [On Going]Where stories live. Discover now