Part 1

869 69 3
                                    

Happy reading!! Vot sebelum membaca ok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!! Vot sebelum membaca ok!

♠️♣️♠️

Gemerlap malam sunyi dengan angin dingin yang menusuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemerlap malam sunyi dengan angin dingin yang menusuk. Di tengah bangunan tinggi menjulang ke tempat paling atas, menerbangkan bulu kelopak mata yang panjang. Sembari menatap tajam ke bawah sana seolah semuanya hanyalah sampah.

Pakaian hitam miliknya menambah kesan suramnya malam yang menyamai warna gelap malam itu. Tangan yang memegang erat besi panjang berbahan baku aluminium foil itu di senderkan tepat di bahunya yang sempit.

"Kau tau apa yang harus kau lakukan." suara lengking imut dari arah belakang telinga mengintrupsi lamunannya. Tanpa menoleh dia menjawab dengan nada dingin.

"Tidak perlu memerintah ku. Urus saja urusanmu."

"Aku hanya mengingatkanmu. Lagi pula kau sudah lama memendam nya bukan?" suaranya berubah santai seolah tidak termakan ancaman. Pemuda yang masih berdiri diujung gedung itu tidak menanggapinya. ata bulatnya masih sibuk menyeluruh isi kota besar itu dalam diam.

Dilihat dari tatapan tajamnya itu seperti siap menembus kepala mangsanya hingga lebur tak tersisa.

"ck. Kau terlalu serius.. bukankah hal ini sudah biasa bagimu untuk dilakukan? Santailah sedikit,ok?"

Pemuda itu melirik malas,"aku bukan kau yang pemalas,Shen Yue. Aku tidak akan merasa puas jika tidak dikerjakan sendiri."

Shen Yue mendelik,"cih. Setidaknya aku tidak perlu mengotori tangan ku sendiri. Itu menjijikan."

Dia memutar matanya, teman gadisnya itu memang selalu bermalas-malasan dalam mengerjakan tugasnya, meski wanita dia akan terlihat kejam dalam menyiksa. Hanya menyuruh bawahannya tanpa ikut andil meski dialah dalang rencananya. Pemuda berperawakan ramping itu tidak menjawab apapun dan kembali menatap bawah gedung dingin.

Satu alasan kenapa mereka masih berdiam diri karna menunggu kepastian dari sana. Dua orang yang berdiri di atas gedung itu adalah seorang pembunuh bayaran. Tidak dikatakan bayaran karna mereka bergerak di bawah pimpinan pusat organisasi rahasia. Sebagai seorang profesional yang masih bertahan kokoh,pemuda itu dikenal oleh banyak orang sebagai Kelinci Malam.

Death Love || Go or stay [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang