Setelah Dokter itu pergi, Dax menghampiri Elena. Seperti biasa, dengan keberanian yang cukup, Elena bertanya kepada Dax.

"Kenapa kau memeriksa organku?" Tanya Elena takut. Namun, berusaha tetap tenang.

"Tentu saja karena kau akan mengandung anakku." Jawab Dax tanpa ekspresi di wajahnya. Elena hanya bisa menyembunyikan keterkejutannya sembari meremas pakaiannya yang tersembunyi di dalam selimut.

Apa yang kau harapkan Elena ?! Berpikir bahwa dia peduli padamu? Nyatanya dia hanya mementingkan dirinya sendiri, benar-benar psikopat tak berprasaan!

Gerutu Elena dalam hati. Ingin sekali memukuli wajah Dax yang terpahat dengan rapi itu, menjadi hancur lebur seketika.

"Bersiaplah." Ucap Dax dan beranjak pergi dari kamar Elena.

"Kemana?" Tanya Elena yang mampu membuat Dax menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Elena. Ia menatap Elena dengan tatapannya yang seperti biasa, tatapan yang tak dapat diartikan.

Apa?! Aku kan hanya bertanya! Batin Elena lagi sembari membalas tatapan mematikan Dax.

Tak ada jawaban dari Dax. Ia justru pergi begitu saja meninggalkan Elena. Lagi-lagi Elena hanya bisa memukuli selimutnya karena kesal atas tingkah Dax yang sama sekali tak dapat ia pahami.

-

Ternyata Dax membawa Elena ke salah satu butik gaun pernikahan ternama di negaranya. Elena tak menyangka Dax akan membawanya ke tempat seperti ini. Tentu saja, butik itu sudah disewa oleh Dax. Jadi, tak heran kalau tak ada satu pun pengunjung di sana.

Para pelayan pun menyambut kedatangan Dax dan Elena. Salah satu pelayan menunjukkan arah kepada mereka.

"Sebelah sini, Tuan." Ucapnya.

Setelah sampai di ruang VIP, Dax segera duduk di sofa dan tak lupa mencium kening Elena, seolah-olah dia menikahi gadis itu karena cinta. Para pelayan di sana turut tersenyum melihat adegan tersebut. Sungguh, pasangan yang sangat diidam-idamkan oleh semua orang di sana. Mereka hanya tak tau saja, ada apa dibalik hubungan pasangan yang sedang mereka lihat.

"Tunjukkan gaun terbaik kalian." Ujar Dax.

Kemudian, membiarkan Elena dibawa oleh pelayan menuju tempat berganti pakaian. Dax duduk manis di sofa sembari menunggu Elena.

Beberapa menit kemudian, sebuah tirai yang berjarak 5 meter di hadapan Dax, terbuka. Menampakkan sosok Elena dengan gaun putih yang sangat megah. Elena berputar di hadapan Dax. Tentu saja, ia berputar bukan untuk memperlihatkan kecantikannya pada Dax. Tapi, karena ia akhirnya bisa memakai gaun seperti seorang putri kerajaan. Elena sangat menyukai gaun itu.

"Terlalu berlebihan."

Ucapan Dax mampu membuat Elena menghentikan tubuhnya yang sedang berputar. Mau tak mau, ia segera kembali ke dalam tirai untuk mengganti gaunnya.

Selang beberapa menit, Elena keluar lagi dari balik tirai. Kali ini, gaunnya sangat terlihat biasa bagi Elena. Jadi, gadis itu tak sesenang gaun pertama.

Gaun yang bagi Elena terlihat buruk, justru terlihat bagus di mata Dax. Tanpa basa-basi, Dax segera menyuruh para pelayan untuk membungkus gaun tersebut.

"Perfect." Ucapnya.

-

-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Can You Find Me ? [COMPLETED]Where stories live. Discover now