02-Pertemuan

31 22 4
                                    

Bel pulang berbunyi semua murid-murid keluar dari kelasnya. Kecuali Falesha dan kedua sahabatnya yang masih diam di dalam kelas.
Melihat sahabatnya murung membuat Amanda dan Nadin tidak tega. Amanda mendekati Falesha dan menepuk bahunya pelan.

"Sha jangan Lo pikirin cowok yang gak berguna itu"Ujar Amanda Membuat Falesha langsung menoleh.

"Ng-ngak kok gue gak mikirin soal itu"ucap Falesha terbata-bata.

"Bagus deh sekalian Lo putusin aja dia"Ucap Amanda ngasal membuat Falesha langsung menatapnya tajam.

"Apaan sih manda,sha jangan di dengerin ucapan si manda dia emang gak bisa di kontrol ngomongnya" Ujar Nadin dan menepuk pundak Amanda cukup keras membuat Amanda meringis.

"Sakit tau Din" Ucap Manda sembari mengusap pundaknya.

"Makanya jangan asal bicara"

"Iya maaf,,maaf ya Sha gue gak maksud kok"Kata Amanda memohon.

Falesha hanya diam,Dia sudah paham bahwa Amanda tidak menyukai Elvan dan dia tidak menyetujui kalo Falesha berpacaran dengan Elvan si ketua geng yang selalu bikin masalah.sedangkan Nadin sangat mendukung Falesha dan Elvan kedua pendapat itu membuatnya bingung.

***

Falesha pun keluar kelasnya di buntuti kedua sahabatnya itu.
langkahnya terhenti saat Elvan menghalangi dengan merentangkan tangannya membuat Falesha menghembuskan nafasnya.

"Maaf ya Sha soal tadi gue gak maksud ..."Ucap Elvan namun terpotong karena Tiba-tiba Amanda muncul di hadapan mereka dan berhadapan dengan Elvan.

"Hey Van Lo itu ya jadi cowok gak punya perasaan banget, marahin cewek Lo di depan banyak orang kalo gue jadi Falesha udah gue putusin Lo dari dulu."omel Amanda panjang lebar.

"Iya maaf.."Ucap Elvan santai.

"Maaf-maaf emangnya maaf bisa menyelesaikan semuanya..."ucap Amanda terpotong Falesha.

"Udah manda jangan diterusin Aku mau pulang"Ujar Falesha dan beranjak pergi namun Elvan langsung menahan pergelangan tangan nya.

"Kamu masih marah Sha?maafin gue,gue anterin pulang ya."Kata Elvan membujuk.

"Gak aku sendiri aja"jawab Falesha ketus.

Falesha pun langsung pergi meninggalkan Elvan dan kedua sahabatnya dengan menaiki taksi yang kebetulan lewat,Elvan langsung mengejarnya dengan motor ninja hitamnya mengikuti Falesha dari belakang.

"Ngapain ngikutin sih"gerutunya dalam hati.

Elvan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi dan berhenti didepan taksi yang dinaiki Falesha membuat supir langsung menghentikannya, Falesha pun keluar dengan wajah kesal dan menghampiri Elvan.

"Apaan sih Van bahaya tau kalo kamu keserempet gimana?"Ucap Falesha dengan nada tinggi.

"Biarin keserempet Asal Lo pulang sama gue "Ujar Elvan dan menarik tangan Falesha untuk ikut dengannya.

"Enggak,Aku gak mau,sana kamu pulang Aja sama Elina"Ucap Falesha membuat Elvan kesal.

"Ayo sha jangan pancing Aku untuk berbuat kasar sama Kamu."Paksa Elvan membuat tangan Falesha kesakitan.

"Sakit Van lepasin"

"Gue gak Akan lepasin sebelum lo mau pulang sama gue"Ujar Elvan dan menarik paksa Falesha menuju motor nya.

Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menghentikan perdebatan mereka.

"Jangan paksa kalo Dia gak mau"Ucap lelaki misterius.

Mereka pun menoleh ke arah lelaki tersebut berdiri.
Terlihat seorang lelaki dengan stelan baju seperti orang alim memakai baju koko biru dan celana jeans hitam dengan rambutnya yang hitam rapi membuat penampilannya sempurna.
Elvan mendekati lelaki tersebut dan bertanya ketus.

"Siapa Lo?jangan ikut campur urusan gue."ketus Elvan namun lelaki tersebut hanya tersenyum.

"Saya gak suka kamu kasar sama perempuan"Tegasnya.

"Apa urusannya sama Lo,terserah gue dong Dia itu pacar gue"ucap Elvan maju berhadapan dengan lelaki misterius tersebut.

Falesha langsung menghentikan perdebatan keduanya dan mengajak Elvan untuk pergi dari tempat itu.

"Udah Van jangan berantem ayo kita pulang"

Elvan pun menuruti ajakan kekasihnya.
"Awas Lo"Ancam Elvan.

Mereka pun pergi meninggalkan lelaki tersebut.Elvan segera melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju rumah Falesha.

***

Mereka pun sampai di pekarangan rumah Falesha,dan Elvan langsung menghentikan motornya di depan gerbang.

"Sha maafin Aku ya udah kasar sama kamu "ucap Elvan dengan nada memohon.

"Iya Aku maafin Kamu tapi Kamu janji jangan kaya tadi lagi"Ujar Falesha membuat Elvan tersenyum.

"Iya Aku janji Sasha sayang."ucap Elvan sambil menunjukan jari kelingkingnya.

Falesha pun tersenyum dan menyambut kelingking Elvan dan mengaitkan dengan Jarinya.

"Udah sana masuk"Suruh Elvan.

"Iya,Kamu hati-hati ya jangan ngebut-ngebut langsung pulang jangan kemana-kemana dulu"ucap Falesha membuat Elvan mengangguk faham.

"Iya siap Tuan putri"Ujar Elvan dengan mengedipkan sebelah matanya.

Imamku Pilihan Ayah Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora