Aku marah...
Sejak, Tuan dengan lancangnya menjadi raja di toriterku.
Mengepalkan tangan, menatap tajam.
Tak berguna, sia-sia.Sejak kapan?
Masih bergumul dengan pikiran.Siapa yang mengizinkan?
Sebesar apapun gema tanyaku tak ada yang menjawab.Bagaimana bisa?
Memangnya aku siapa,
Yang melarang seorang raja untuk bertahta.Ah iya, aku hanyalah seorang ratu yang kalah bertarung dengan rasa.
Membiarkan raja mengambil alih kekuasaannya.Bukankah hati yang memilih?
Tapi kenapa harus dia?
Lagi-lagi senyap menjawabnya~Ridada~
KAMU SEDANG MEMBACA
aku dan aksara {Sajak Puisi, Prosa}
Poetry[Antologi puisi, prosa] Berisi rangkaian kata acak, abstrak dan gak jelas. Ketika mulut tak dapat bersuara, hati tak bisa berbicara maka aksara menjadi solusinya. Aku saranin kalau mau baca, menggunakan font paling kecil dan juga latar warna hitam R...