Cleo tak menjawab, gadis itu masih asik mengumpati dirinya yang ceroboh dan tak bisa menahan nafsu membunuhnya.
Tak Cleo sadari cowok itu kini sudah berdiri didepan tubuh mungilnya. Ia terkekeh melihat betapa mungilnya Cleo dan raut wajah bingung nya yang menggemaskan. Walaupun hanya sebagian wajahnya yang terlihat.
Perlahan tapi pasti cowok itu menurunkan bandana yang menutupi sebagian wajah Cleo, hingga wajah cantik itu terlihat seutuhnya.
"Aku tak menyangka kamu sangat cantik." ucapnya yang mana membuat Cleo tersentak.
"Kalo jelek, berarti lo buta." sinis Cleo.
Cowok itu tersenyum tipis mendengar balasan sinis dari Cleo. Ia cukup tertarik dengan gadis didepannya.
"You are mine. Belongs to a Zaidan Aleska JohanSmith." ucap cowok itu tepat di telinga Cleo.
"Gue punya diri gue sendiri juga Tuhan. Bukan lo atau siapapun," ucap Cleo.
"I don't care, all I know you are mine." ujar Zaidan menatap Cleo intens.
"Serah lo dah, mau mimpi juga serah. Lagipun gue udah punya tunangan, jadi berhalu lah setingginya. Ve allí hasta que estés mentalmente enfermo, maldita sea." ucap Cleo menatap tajam Zaidan.
Zaidan menggeram marah mendengar Cleo yang sudah memiliki tunangan. Namun, tak bertahan lama setelah mendengar umpatan Cleo yang membuatnya tersenyum lebar.
"Kamu sangat menggemaskan," ucap Zaidan tersenyum manis.
"Bacotan buaya." ujar Cleo dan pergi dari sana.
Zaidan menatap kepergian Cleo dengan seringai. Ia sudah memastikan jika gadis itu adalah miliknya, dan ia akan menyingkirkan semua penghalang untuk mendapatkan gadisnya.
"Mine." batin Zaidan lalu meninggalkan tempat itu dengan perasaan membuncah.
💀💀💀💀
Cleo mengumpat kesal lagi dan lagi ia mengalami kesialan. Tadi si psychopath gila Zaidan, tokoh antagonis pria yang harus tergila gila dengan Aluna kini jadi berbalik kearahnya.
Dan sekarang ia juga harus di hadapkan dengan pria asing yang tak sengaja di tabraknya. Yang mengesalkan pria itu malah menyuruhnya bertanggung jawab mengobati luka lebamnya.
"Diam jika ingin segera selesai!" ucap Cleo geram karena sedari tadi pria itu terus meringis.
"Kamu terlalu kejam nona, kamu tahu ini sangat menyakitkan." kesalnya dengan manja.
"Berhenti bertingkah menjijikan." sinis Cleo.
"Nona, apa mulut mu terbuat dari kilogram cabai. Kenapa pedas sekali?" cemberutnya.
"Lo kayak banci, luka doang aja ngeringis. Gimana kalo sekarat, langsung mati sih bagusnya." ucap Cleo dengan raut wajah datar.
Pria itu ikut menatap Cleo datar, kini tak ada lagi raut wajah manja dan cemberut hanya ada raut wajah dingin serta tatapan tajam.
"Nona, sepertinya kamu tidak tahu siapa saya." ucap pria itu.
"Gue juga gak pengen tau." balas Cleo santai.
Pria itu menggeram, sungguh ini baru pertama kalinya ia direndahkan. Tapi kenapa ia justru suka, apalagi melihat wajah sinis gadis didepannya.
"Berhenti natep gue kek gitu. Mau gue colok mata lo, lumayan buat koleksi." ucap Cleo menyadarkannya.
"Sepertinya tak berguna berbicara dengan-"
"Nah itu lo tau, buang buang waktu." ucap Cleo memotong ucapan pria didepannya.
Brugh
Pria itu memojokkan Cleo di dinding sebuah apotek yang mereka singgahi. Kedua tangannya mengungkung tubuh mungil Cleo, ia terkekeh kecil melihat betapa mungilnya tubuh gadis didepannya.
"Apa?" tanya Cleo menatap malas pria didepannya.
"Kamu sangat menggemaskan dengan tubuh mungil ini. Dan saya menyukainya," ucapnya di sertai senyum manis menampilkan lesung pipi miliknya.
Cleo memutar bola matanya malas, sudah dua kali ia mendengar kata menjijikan itu. Rasanya ia ingin muntah sekarang juga, sungguh definisi buaya darat pencari mangsa.
"Bacotan tak bermutu seorang buaya." ujar Cleo membuat pria itu mengerutkan keningnya bingung.
"Apa itu? Saya baru pertama kali mendengar istilah seperti itu."
Pria itu menatap Cleo penasaran, sedangkan yang di tatap hanya mendengus kesal. Sekali sentakan Cleo berhasil lepas dari kungkungan pria itu, ia menghelas nafas panjang.
"Enyahlah sialan!" umpat Cleo.
Cup
"Jangan mengumpat sayang, saya tidak suka gadis kasar." ucap Pria itu setelah mengecup singkat pipi Cleo.
Cleo mematung, tangannya terulur mengusap pipi kanannya yang baru saja di kecup pria didepannya.
Bugh
"Jerk!" umpat Cleo setelah memberikan bogeman mentah pada rahang pria itu.
Cleo buru buru pergi dari sana karena sudah muak mendengar omong kosong pria gila itu. Semoga saja ini terakhir kali mereka bertemu, sialan sekali pipinya sudah tak perawan.
Dan pria yang di tinggalkan Cleo, menatap kepergian gadis itu dengan senyum kecil di bibirnya.
"Mine, forever you are mine. Mine, Alexion Jack Mattewwin." gumamnya pelan.
"Cari identitas gadis itu," perintahnya.
"Baik tuan." balas sang sekertaris yang sudah berdiri di belakangnya.
"Tunggu saya, honey." batinnya tersenyum tipis.
Wah siapa tuh
Bye
YOU ARE READING
Not Just An Ordinary Character (END)
Teen FictionREVISI!! Typo Bertebaran!! Happy Reading and Enjoy!!! PLAGIAT MINGGIR-!!! Follow sebagai pajak-!! #story 2 transmigration Ini hanya kisah dari seorang Alvania Cleopatra, dimana gadis itu mengalami sebuah transmigrasi singkat. Ia hidup diraga seorang...
