Kalo ada typo kasih tau nanti saya benerin.
RAMAIKAN KOLOM KOMENTAR-!!
Happy reading and enjoy!!
.
.
💀💀💀💀
Cleo berjalan pelan seraya menatap sekitar, kali ini ia sendiri tanpa ditemani siapapun. Jika bertanya dimana Radeo, lelaki itu tengah ikut balapan.
Tak masalah juga, Cleo tak peduli dengan cowok itu. Ingin bilang peduli namun, nuraninya menolak dan mengatakan bukan haknya.
Menghela nafas pelan Cleo kembali menatap jalanan yang sangat sepi. Maklum sekarang sudah pukul sebelas malam, dan ia masih berkeliaran di luar rumah. Untung saja mami dan papi Selena ada bisnis di luar negeri.
"Gue kangen darah," lirih Cleo.
Gadis itu sudah menahan hasrat membunuhnya selama lima hari ini. Padahal biasanya ia akan membunuh sehari sekali bahkan bisa lebih. Karena tubuh Selena lah yang membuatnya harus menahan nafsu membunuhnya.
Bugh
Bugh
Suara perkelahian yang lumayan kencang menghentikan langkah Cleo. Cleo mendekat kearah sebuah gang dimana suara itu terdengar.
Benar saja, didepan sana ada perkelahian tak seimbang antara 1 cowok dengan 5 cowok. Dari pandangan Cleo, ia bisa menebak jika cowok yang berhoodie hitam lah yang menang.
"Mangsa ada didepan mata, bagaimana jika aku memanfaatkannya?" gumam Cleo menatap rumit mereka yang ada di depannya.
Seringai muncul di bibir Cleo, ia mengambil sebuah bandana lalu menutup sebagian wajahnya. Setelahnya mengambil sebuah pisau lipat yang baru saja di belinya kemarin.
"Saatnya makan." ucap Cleo riang.
Gadis itu mendekat, mencekal tangan salah satu cowok yang ada disana membuatnya menoleh begitupun yang lain.
"Lepas sialan!" sentak cowok itu.
Cleo menggeleng pelan, ia memainkan pisau lipatnya dengan lihai. Matanya menampakkan binar yang mana membuat cowok berhoodie hitam tertegun.
"Tatapan itu, khas seorang psycho yang ingin memangsa makanannya." batin cowok berhoodie hitam itu.
"Aku ingin bermain," ujar Cleo dengan nada khas anak anak.
Sret
Krak
Gerakannya tak terduga, sangat cepat dan lihai. Dalam sekejap tubuh cowok yang di tahan Cleo penuh luka sayatan, bahkan yang lebih parah tangan kirinya terdengar patah.
"Hihi sangat seru." tawa Cleo melanjutkan kegiatannya.
Cleo lengah, ia tak menyadari jika cowok berhoodie hitam sudah menghambisi 4 cowok lainnya. Dan kini tengah memperhatikan dirinya penuh minat.
"Gadis yang menarik. Kurasa dia cocok menjadi Queen di Black Psycho." batin cowok itu.
"Yah mati," Cleo berujar dengan nada cemberut.
Ia sebenarnya tak puas, apalagi mangsanya hanya orang biasa. Karena dulu jika membunuh ia akan bertaruh nyawa dengan lawannya, ya walau ia yang akan selalu menang.
"Kamu cukup berani untuk membunuhnya."
Ucapan itu membuat Cleo tersadar jika masih ada orang lain di sekitarnya. Ia menoleh lalu menatap cowok itu dengan raut wajah datar.
"Zaidan? Shit si psycho gila itu. Sial bagaimana aku bisa lupa jika plot ini harusnya Aluna yang membantunya. Sialan!" batin Cleo mengumpat.
"Boleh ku tau namamu nona?" tanya cowok itu.
YOU ARE READING
Not Just An Ordinary Character (END)
Teen FictionREVISI!! Typo Bertebaran!! Happy Reading and Enjoy!!! PLAGIAT MINGGIR-!!! Follow sebagai pajak-!! #story 2 transmigration Ini hanya kisah dari seorang Alvania Cleopatra, dimana gadis itu mengalami sebuah transmigrasi singkat. Ia hidup diraga seorang...
