"Aku 18 tahun, Nona." Jawab Angel dengan tangannya yang sibuk mengeringkan rambut Elena. Elena terkejut mendengar ucapannya. Ternyata sesuai dugaannya, Angel memang seusia dengannya.

"Hmm boleh aku bertanya lagi?" Tanya Elena kepada Angel.

"Tentu, Nona." Jawab Angel tanpa mengalihkan pandangannya dari rambut Elena.

"Apa kau tidak bersekolah?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Aku harus menafkahi keluargaku Nona."

"Apa kau tak ingin lagi kembali ke sekolah?"

"Ingin, tapi tak ku lakukan."

"Angel.. Tolong bantu aku keluar dari sini." Ucap Elena tiba-tiba dengan wajah yang begitu memelas hingga membuat Angel menghentikan aktivitasnya. Ia lalu, menatap Elena di pantulan cermin.

"Maaf, aku tak bisa Nona." Balas Angel sambil menundukkan kepalanya dan tak lagi menatap Elena. Elena lalu membalikkan badannya, menghadap Angel.

"Aku mohon, Angel. Aku bisa membuatmu kembali lagi ke sekolah! Ayo kita keluar dari tempat terkutuk ini! Kumohon.." Ujar Elena seraya menggenggam kedua tangan Angel dengan kuat.

"Maaf, Nona." Balas Angel yang lagi-lagi menundukkan kepalanya, tak bernai menatap mata Elena.

"Angel.." Ucap Elena lirih dengan air mata yang menetes. "Kumohon.." Lanjutnya sambil perlahan menurunkan badannya untuk berlutut di sana. Elena tak peduli lagi dengan harga dirinya, yang terpenting baginya keluar dari tempat terkutuk itu.

Angel langsung menahan Elena dan membangkitkannya untuk berdirik tegak lagi. "Jangan lakukan ini, Nona.." Ujar Angel yang kali ini menatap mata Elena. Air mata yang ditahannya sedari tadi, jatuh di pipinya. Ia sengaja tak menatap mata Elena karena ia pasti akan menangis.

"Apa kau tak merindukan keluargamu Angel? Mari kita keluar dari sini, dengan begitu kau bisa bertemu lagi dengan keluargamu, begitu juga aku.." Balas Elena.

Keduanya sama-sama meneteskan air mata. Mereka merasakan sakit yang sana dan merasa harus berjuang bersama.

"Tapi, Nona.. Kita tak akan selamat kalau Tuan memergoki kita. Kau tau itu kan?"

Elena mengangguk. Ia tau benar bagaimana nasibnya kalau Dax sampai memergokinya keluar dari Mansion ini. Namun, saat itu yang Elena pikirkan hanyalah keluar dari tempat itu.

"Aku tau.. Kita bersama Angel, kita lawan bersama. Percayalah padaku." Ucap Elena meyakinkan Angel dan menggenggam tangan Angel.

"Baiklah, Mari kita keluar dari sini." Ujar Angel akhirnya. Angel tak bisa membohongi dirinya sendiri. Ia ingin sekali melihat lagi dunia luar dan yang paling ia inginkan adalah bertemu keluarganya.

"Bagus! Terimakasih Angel. Sekarang yang harus kita lakukan adalah mencari cara keluar dari sini."

"Tuan Dax akan keluar kamarnya pukul 09:00 Nona." Ujar Angel sembari melihat jam yang menempel di dinding.

"Jam 9? Sekarang jam.." Ucap Elena sembari berbalik, turut melihat jam di sana. "8:30. Baik, kita punya waktu 30 menit Angel dan.. 30 menit itu tak lama." Lanjut Elena.

"Apa kita bisa melewati semua pengawal dalam waktu sebentar itu?" Tanya Angel karena tak percaya mereka akan bisa keluar dari Mansion itu dengan waktu yang sebentar.

Mansion itu sangat besar dan di setiap sudut ruangan ada satu pengawal yang berbadan tinggi dan berotot. Masing-masing dari mereka akan segera melapor kepada Tuannya jika ada sesuatu yang mencurigakan. Belum lagi, mereka harus melewati ruangan Dax yang pastinya akan sangat sulit sehingga waktu 30 menit itu mungkin tak akan cukup bagi mereka. Tapi, Elena tetap yakin bahwa mereka bisa keluar dari sana.

Can You Find Me ? [COMPLETED]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum