9

724 114 5
                                    

Meet Him

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meet Him
.
.

Tau nih, udah syukur si Somi masih mau temenan sama dia eh malah ditikung, gak tau diri banget.

Hari terakhirnya disekolah lamanya itu benar benar kenangan buruk untuk Winter.

Kalimat kalimat buruk yang mereka katakan untuk Winter dibelakang gadis itu, membuat Winter menahan semuanya.

Tidak ada kelakuan yang membuat Winter sakit secara fisik, saat itu. Namun semua omongan orang dibelakangnya ataupun secara terang-terangan mengatakan didepannya, membuat Winter menahan sendiri dengan hati yang dipaksa kuat.

Busuk banget tuh anak

Sampai saat kenangan buruk itu meninggalkan bekas hingga sekarang.

Dengan keringat bercucuran dan nafas memburu, Winter membuka matanya, terbangun setelah mendapatkan kenangan lama dalam mimpinya.

Jam menunjukkan pukul 4.22 pagi, matanya mengeluarkan cairan bening saat ingatan tentang kejadian buruk itu kembali berputar dikepalainya.

Seketika masalah yang baru baru ini terjadi, memasuki pikiran Winter dengan paksa.

Minju

Nama satu satunya teman perempuan yang dia punya saat ini, terlintas begitu saja dipikirannya.

Kembali ucapan Minju kemarin membuat dia merasa bersalah.

"Lo kalo punya masalah, boleh cerita sama gue kok"

Winter tidak ingin membuat Minju merasakan apa yang dia rasakan, karena menurutnya cukup dia saja menanggungnya.

Winter juga tidak ingin membawa orang lain dalam masalah yang dialaminya.

"Loh Win, udah bangun?" Tanya Taeyeon begitu membuka pintu kamar anaknya.

"Baru aja bangun mah" Jawabnya dengan suara serak akibat baru bangun tidur.

"Bunda cuma mau bilang, hari ini Sungchan bilang kamu bakal dijemput Asa, soalnya dia entar ada tanding futsal di SMA 05" jelas Taeyeon.

"Iya mah"

🦩🦩🦩

Jam menunjukkan pukul setengah tujuh, Asahi sudah berada didepan rumah Winter bersama motornya.

Winter yang baru saja keluar, sedikit terkejut melihat keberadaan Asahi didepan rumahnya.

Setelah mamanya mengatakan kalau Asa akan menjemputnya, Winter sudah menetapkan diri untuk melupakan kejadian sebelumnya. Dia tidak ingin kehilangan siapapun lagi, hanya karena sifatnya sendiri.

Yah, menurut Winter kejadian kemarin hanya dirinya yang terlalu bawa perasaan. Bukankah tujuan awalnya tidak seperti ini?

"Hai" sapanya dengan senyum ceria.

Winter And Snow (Ff. Snowsun) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang