Chapter 4

784 90 3
                                    

Mata Johnny tidak lepas menatap wajah gadis yang sedang asyik berbicara dengan Jaehyun, gadis itu duduk dihadapannya, tapi tidak sedikit pun mau menatapnya, bahkan terus-menerus mengabaikannya, dan menganggap Johnny sebagai makhluk tak kesat mata.

Perempuan ini juga terlalu acuh dan masih kecil, meski Johnny akui gadis ini sangat cantik dan terlihat sedikit lebih dewasa.

Johnny belum mengetahui siapa perempuan yang duduk dihadapannya ini, Jaehyun belum memberi tahu, dan perempuan ini juga belum memperkenalkan dirinya.

Dia juga belum tau, apa gadis cantik ini adalah istrinya Jaehyun atau bukan, karena keduanya masih belum menjelaskan padanya, tapi dari keakraban mereka, Johnny bisa menyimpulkan jika gadis cantik ini adalah 'istri' Jaehyun.

Tapi, jika diperhatikan, sepertinya Johnny pernah mengenal gadis cantik ini, apa mereka pernah bertemu?

Wajahnya benar-benar tidak asing baginya.

Karena terlalu memikirkan, Johnny sampai mengabaikan makanan yang ada dihadapannya, dia bahkan sampai lupa dengan rasa lapar yang dia rasakan sebelum nya.

Kemudian, Johnny melirik gadis lainnya, duduk berhadapan dengan Jaehyun, dari cara gadis itu duduk terlihat jika dia tidak nyaman, apa gadis berjerawat itu sedang datang bulan?

Tapi setelahnya, Johnny menyadari jika gadis berjerawat itu menatap Jaehyun dengan tidak biasa, mungkin kah gadis culun itu menyukai Jaehyun?

Tiba-tiba Johnny terkekeh sediri dengan pemikirannya.

Membuat Jaehyum dan Taeyong hanya meliriknya sekilas dan kembali bicara.

"Abaikan dia, dia memang setengah gila"

Taeyong menahan senyumnya dan mengangguk "aku mengerti"

"Siap yang kau bilang gila Jaehyun?"

Jaehyun hanya mengangkat bahu, lantas kembali mengabaikan Johnny.

"Sebenarnya, apa ini yang kau maksud tampilan lain dirimu? Sejak tadi aku belum tau alasannya mengapa tiba-tiba-"

"Berubah dari siitik buruk rupa menjadi angsa yang cantik?"

"Ya, seperti itu"

Taeyong kemudian tersenyum pada Jaehyun dengan sangat manis "karena ada alasan yang aku katakan sebelumnya"

"Ah, ya aku ingat" Taeyong mengatakan agar tidak ada pria yang mendekati dia kan? Jika di lihat tampilan Taeyong yang secantik ini, jelas saja orang tuanya was-was terhadap anaknya, Jaehyum mulai mengerti "tapi aku pikir kau akan-" Jaehyun menggantung kata-katanya, tapi Taeyong mengerti maksud Jaehyun.

"Ah ya, karena sebenarnya ini seharusnya menjadi hari yang istimewa untuk ku, tapi karena ada sesuatu" Taeyong menatap sinis pada Johnny "akhirnya, hari itu menjadi tidak lagi istimewa"

"Wah, sangat disayangkan"

"Ya, memang sangat disayangkan"

Johnny yang merasa diperhatikan begitu sinis oleh Taeyong, jadi merasa tidak nyaman "mengapa kau menatap ku seperti itu? Bukankah kita baru pertama kali bertemu?"

Taeyong hanya mendengus dan kembali berbicara pada Jaehyun "apa dia teman mu? Dia seperti seorang pecundang"

Jaehyun langsung tertawa terbahak-bahak sedangkan Johnny merasa kesal.

"Ya kau benar sekali, dia memang seorang pecundang"

"Sial kau" Johnny langsung memukul bahu Jaehyun, dan Jaehyun hanya mengelus bahunya tapi masih tetap tertawa, kemudian Johnny langsung menatap Taeyong dengan kesal "aku bukan seorang pecundang, bagaimana bisa kau menyimpulkan seperti itu?"

Pertama Dan Terakhir (Jaedo - Johnyong Ver.) [End]Where stories live. Discover now