05. Klod 4syuu-

1K 239 34
                                    

Aku nggak tau mau gimana lagi, jadi sesampainya kami dirumah setelah kak Diana menghabiskan waktu bersama dengan Claude, aku langsung mengintrogasinya.

"Sejak kapan kak Diana kenal dengan orang itu?"

"uhm.. Itu..." kak Diana terus mengalihkan pandangannya dariku dan terus menjawab ragu-ragu.

"Kak Diana~" tegasku dengan senyum yang menunjukkan ketenangan sebelum badai.

"Uuu... Kami bertemu saat aku pentas dan (Name) waktu itu sakit, kebetulan kami tidak sengaja bertemu karena dia tersesat dan aku membantunya mencari tuan Felix." kata kak Diana sambil menunduk.

"Lalu? Bukan itu saja kan?"

"Kami kadang jalan-jalan bersama tanpa sepengetahuan (Name)." ucap kak Diana lirih dibagian akhir.

"Oho jadi luka gigitan nyamuk juga dari jalan-jalan itu?"

"Iya...." lirih kak Diana.

Aku memijat kepalaku yang pening sesaat.

Bukannya aku marah sama kak Diana, cuma hatiku terpotek dikit...

Gak dikit sih-

Aku tak menyangka Kak Diana akan menyembunyikan hal sepenting ini dariku terlebih dia menjalin hubungan dengan Raja negeri ini. Orang yang paling ditakuti dan disegani karena mengambil tahta dari kakaknya, sang pemilik Tahta Berdarah.

Gak rela aku tu, sebenarnya aku setuju-setuju saja dengan hubungan kak Diana dan Claude karna walaupun aku ingin tapi aku tidak bisa memisahkan mereka karena alasan tertentu. Menenangkan hatiku yang bergejolak tak karuan karena kepikiran masa depannya kak Diana, aku pun tersenyum sambil menuangkan teh untuknya.

"(Name)... Kamu marah?"

"Nggak, aku nggak mungkin marah sama kak Diana... Cuma- aku agak kecewa, kak Diana menyembunyikan hal seperti ini dariku." ucapku dengan lembut sambil duduk disampingnya.

"Maaf (Name), kamu jadi kecewa..." ucap kak Diana sambil menatapku dengan rasa bersalah.

"Nggak papa kak Diana, asal kak Diana bahagia aku juga bahagia kok." ucapku sambil menyenderkan kepalaku ke bahu kak Diana. Merasakan kak Diana yang mulai rileks menyadari bahwa aku tidak marah lagi, diapun mengelus kepalaku dengan lembut, membuatku menutup mataku menikmati elusan kak Diana.

------------

Sejak hari itu, Claude dengan otoritasnya selalu mencoba untuk menghabiskan waktunya dengan kak Diana. Lalu aku?

Aku dipojokan bersama dengan Felix menonton dari kejauhan, terkadang jika Claude terlalu dekat dengan kak Diana aku tanpa ragu-ragu akan memanggil kak Diana dan mengalihkan perhatiannya ke hal-hal yang lain.

Tentu saja, dengan usahaku yang tak kenal lelah itu membuahkan hasil Claude yang risih dan kesal kepadaku karena kadang kak Diana lebih memperhatikanku daripada dia.

Terkadang saat waktu mereka minum teh, aku akan nyempil dan duduk dipangkuan kak Diana untuk disuapi cemilan olehnya. Si Claude? Dia nggak berani mengusirku karena kak Diana cuyung sama aku =D

Selama itu juga, Claude yang biasanya memakai baju khususnya itu (Seragam kekaisaran?) memakai pakaian khas Siodona, agar lebih rileks dan kasual atas permintaan kak Diana. Kalau aku masih memakai dress lengan pendek yang penduduk biasa sering kenakan karena aku tidak suka pakaian yng terlalu terbuka.

Mau tau apa? Ternyata kak Diana adalah penyebab Claude suka pamer roti sobek...

Alhasil banyak pelayan suka mleyot karena damage penampilan Claude berlipat ganda...

"Diana."

"Ya Yang Mulia?"

"Ikutlah denganku ke Istana." ucap Claude dengan santai sambil meminum tehnya dengan elegan sambil menatap kak Diana.

Hembusan angin membawa beberapa kelopak bunga dan daun yang berguguran, melewati mereka dan angin membuat rambut mereka melambai-lambai.

"Saya dengan senang hati akan ikut dengan anda asalkan (Name) juga diizinkan untuk ikut. " ucap kak Diana dengan senyuman yang merekah, tentu saja kak Diana akan senang ikut dengan Claude karena dia mencintainya.

Claude yang datang ke Siodona untuk urusan pun harus kembali ke Istana karena urusannya sudah selesai disini, dan sebagai raja dia tidak bisa mengabaikan tugasnya yang sekarang harusnya menumpuk karena ditinggal terlalu lama.

Aku yang menyaksikan obrolan mereka dari samping bersama Felix hanya bisa melamun, sampai Claude mengalihkan pandangannya padaku.

Aku hanya ~menyeringai~ dengan rendah hati, sementara Claude memincingkan matanya padaku khukhukhu pastinya tidak suka dengan ide kak Diana untuk membawaku karena hal itu akan membuat waktunya dengan kak Diana semakin berkurang dan terganggu dengan adanya aku.

Khekhekhe- tak semudah itu kau menyingkirkanku Claude, kak Diana lebih menyayangiku daripada kao. Bawa pawang, bawa yang dipawangin juga dong =)

"Terserah padamu." ucap Claude dengan pasrah karena tak mungkin untuk memisahkanku dari kak Diana.

"Terimakasih Yang Mulia!" ucap kak Diana dengan gembira sambil membungkukkan punggungnya sekali.  Setelah itu, kami pun kembali ke rumah kecil kami, dan disana kak Diana terlihat sangat gembira.

"(Name)! Kita akan keistana!" ucap kak Diana bersemangat.

Aku yang melihatnya pun hanya tersenyum juga, karena senyuman bahagia kak Diana membuatku bahagia juga.

"Iya kak, jadi? Apa kak Diana tidak akan bersiap-siap untuk berangkat ke istana?"

"Ah! Aku lupa, apa yang harus kubawa ya..." ucap kak Diana bersemangat sambil dengan gembira menata tas yang akan dibawanya nanti, akupun hanya menatapnya dengan senyuman geli, karena tak biasanya kak Diana semangat dan kekanakan seperti ini.

Aku pun menoleh ke jendela, menatap matahari tenggelam dengan mata yang menatap ke kejauhan sambil menekan rasa sedih yang muncul karena mengetahui masa depan yang akan datang...

To be Continue...

Jedor!!! Update walau agak pendek... ya maap ya wkwkwkwk

Berhubung udah pembelajaran tatap muka, dan materi yang bertumpuk-tumpuk jadi, jan terlalu berharap buat update cepet oke?

Nih buat Tuna_ikan yang nungguin sampe lumutan💞💞

Diupdate: 10 September 2021

Same With You [WMMAP]Where stories live. Discover now