🔜Tiga Puluh Dua🔙

53K 3.4K 152
                                    

28 Agustus 2021

3 hari sudah dilalui oleh pasangan muda. Tak ditunggu ternyata waktu terlalu cepat. Hal ini membuat Rafka mendengus kecewa. Mengapa ia tidak bisa menemani istrinya saat hamil seperti ini, bahkan tadi pagi Ana sempat mual.

Bagaimana jika dia tidak ada disampingnya dalam keadaan istrinya seperti ini.

Sekarang Rafka sedang ia berada di dalam kamar menggunakan pakaian jas ala kantor yang diberikan sang ayah. Dia tak sendiri melainkan ada Rangga didalam karena Rangga sudah bilang jika dia ingin meminjam sepatu. Karena dirinya belum sempat membeli sepatu baru untuk pergi ke Bali.

"CK, lo kenapa gak pake sepatu yang biasanya aja si," celetuk Rafka.

"Gausah banyak tanya, ntar burung lo terbang di depan muka gue mampus," balas Rangga sambil memasang sepatunya.

Memanglah, sekarang Rafka memakai atasan jas formalnya. Bawah belum memakai apapun, hanya ditutupi handuk sebatas bawah lutut.

"Gak usah peduliin punya gue," ujar Rafka sebal sambil menenteng tangannya.

"Cih, gue masih doyan yang berlubang," bela Rangga.

"Lagak lo doyan berlubang, tadi aja masih doyan ama gue,"

"Mimpi lo terlalu tinggi untuk diwujudkan sat," ujar Rangga berdiri lalu pergi menuju ke bawah.

"Daripada merendah. Udah merendah lalu direndahkan. Itulah Rangga idaman para tante, " ucap Rafka lalu tertawa lepas.

"Sok-sok an ngatain. Dikatain balik aja nangis," ketus Rangga lalu ditutup lah pintu itu dengar keras.

JEBRET!

"Anjing! Napa si marah mulu," ucap Rafka bingung.

Saat di luar kamar, Rangga berpas-pasan dengan Ana yang sedang menaiki tangga.

"Na, tunggu," cegah Rangga.

Ana hanya terdiam sambil menaikkan alisnya.

"Gue cuman mau pesen,"

"Apa?" Tanya Ana.

"Tiati sama bajing yang mengaku dirinya sebagai kucing," ucap Rangga.

"Ha? Lo ngomong apaan?" Ucap Ana tambah bingung.

"Gue udah nyuruh Kevin buat jagain lo selama kita bertiga diluar. Suami lo nyuruh Adrian buat jadi bodyguard lo sementara, selama dia di Bali. Jadi gue tambahin Kevin, biar Adrian gak sendiri," jelas Rangga dengan nada pelannya.

"Iya. Terus yang jadi bajing siapa yang jadi kucing siapa?" Tanya Ana kembali.

"Ternyata benar kata orang, kegoblokan itu bisa menular," ucap Rangga meledek.

"Jangan sembarangan lu ngomong, bgst!" Ana menggelar lengan Rangga.

Lalu Rangga melangkah kembali menuju ruangan yang sudah berkumpul ramai-ramai.

Karena di bawah sana ramai anggota Hillbillies berkumpul. Bahkan ada yang diluar seperti nongki.

Kembali ke Ana. Ana membuka pintu kamar yang digunakan suaminya untuk bersiap-siap.

My Childish HusbandTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon