July

123 21 24
                                    

July

Seringnya begini... Andela jika bermalam dalam salah satu asrama yang menawarkan kehangatannya, gadis itu bangun pagi-pagi, mandi, memakai baju asrama yang sama dan mulai mengolah sesuatu di dalam dapur.

Diasomnia merawat Andela dengan sangat baik, sehingga gadis itu kembali menjadi sosok ceria penuh semangat walau ingatannya tentang hari itu dihapus.

Saat derap kaki melangkah menuju tempat yang sama ketika ia berpikir hendak membuat sesuatu untuk senior Riddle-nya karena diajak untuk bermalam, Andela yang memakai pakaian Heartslabyul dengan rok di bawahnya mengembangkan kurva yang begitu lebar begitu tahu siapa yang datang,

"Eh! Kak Trey!" sapanya, "Selamat pagi kak, tidurnya nyenyak?"

Pria bersurai hijau dengan seulas senyum miring yang mungkin tengah menebar afsun walau tidak disengaja menjawab,

"Pagi, nona. Tidurku begitu nyenyak malam tadi." Sahutnya, "Bagaimana denganmu?"

Si dara yang kerap dipanggil 'Nona Heartslabyul' olehnya kini tengah membasuh tangan hingga bersih dan mengeringkannya dengan sebuah handuk kecil yang tergantung pada wastafel dapur Heartslabyul. Keadaan masih sangat sepi dengan temaram yang belum sepenuhnya beranjak. Trey memilih untuk duduk di salah satu kursi pada dapur, di mana sudah ada tepung dengan protein sedang, telur, susu, buah-buah beri, dan bahan untuk membuat home-made whipped cream dan memperhatikan semua gerak gerik sang tamu yang saat ini menguncir surainya model ponytail. Membuat wajahnya begitu jelas terlihat yang biasanya ia akan sengaja tutupi dengan rambutnya sendiri,

"Nyeyak kak." sahutnya sambil melelehkan mentega dalam panci yang berukuran lebih kecil.

Hanya ada keheningan sesekali dengan alat kocok bertemu dengan wadahnya. Pria bermarkah keriting yang benar-benar duduk memangku wajahnya lama kelamaan membentuk sebuah kurva yang cukup memikat siapapun yang melihatnya. Namun Andela harus ingat, dia mencintai orang lain yang cukup menyebalkan, dan Trey di sini hanya kakak tingkatnya yang memang suka tebar pesona dengan karisma yang datang begitu saja darinya,

Sengaja tidak ya? Kadang Andela berpikir sendiri mengenai hal itu.

"Kau mulai mahir, ya?"

"Iya dong." Sahut Andela berbangga diri, "Kak Ace dan kak Deuce sering meminta hal ini ketika mereka menginap di tempatku. Lagian kan kakak juga yang ngajarin."

Trey terkekeh kecil, ia mulai bangun dari tempatnya duduk dan mulai memanaskan pan untuk sekiranya memanggang adonan,

"Panekuk? Benarkah? Ace dan Deuce sebegitu merepotkanmu? Ahahaha."

"Betul kak, panekuk." Timpal Andela, "Aah-hahahaa. Merepotkan si enggak..., Cuma ya gitu kak."

"Gitu?" Trey bertanya sambil menerima satu bowl penuh berisi adonan panekuk yang siap dimatangkan, "Gitu gimana, nona?"

Pria yang menjabat sebagai wakil kepala Heartsabyul itu dengan telaten menuang sedikit demi sedikit adonan panekuk pada pan dan sesekali memainkan api yang memanggangnya. Saling membelakangi dengan Andela yang tengah membuat home-made whipped cream untuk panekuknya nanti,

"Berantem terus lah aku kan puyeng ya. Kadang aku giniin, 'Ayo berantem lagi. Aku liatin' mereka malah saling diam-diaman dan membuang wajah."

Terdengar tawa yang begitu jumawa keluar dari Trey, setelahnya Andela melakukan hal yang sama. Memorinya begitu jelas terputar tentang bagaimana Ace dan Deuce yang benar-benar membuatnya nyaris menyerah saat itu. Namun kembali lagi pada kenyataan, mereka-lah yang benar-benar menerima Andela saat shyam telah tergelar.

CamaraderieWhere stories live. Discover now