6

37 1 0
                                    




Tidak terasa kini matahari sudah terbenam di ufuk barat. Jarum jam pun sudah menunjukan pukul 7 malam ketika Arana baru memakai sweater ungu milik nya berlalu melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan nya. Sambil sesekali mencatat keperluan untuk acara api unggun malam ini setelah makan malam, Arana mengambil ponsel dari balik saku nya mencoba menghubungi seseorang melalui ponsel tersebut.

" Halo " ucap Arana pertama kali setelah nada dering tersambung sudah di angkat

" Iya?" sahut orang tersebut di seberang sana

" Mahira, kamu bisa bantu aku gak ? tolong siapin P3K yah buat nanti api unggun"

" Kenapa gue?" tanya Mahira datar seperti biasa nya

Arana melepas ponsel nya lalu mengoceh pelan hingga tak terdengar sedikit pun dan kembali berkata kepada Mahira melalui sambungan telfon nya yang masih tersambung saat ini,

" Karena Saga lagi sibuk siapin kayu nya" jawab Arana mencoba setenang mungkin

" Oke" ucap Mahira kemudian mematikan sambungan telfon nya dengan Arana

Segera Arana menatap layar ponsel nya yang baru saja terputus oleh sambungan telfon itu,

" Ini orang di kasih makan apa sih sama mama nya, ngomong irit-irit banget.. sekali nya ngomong malah nyelekit, dasar batu hidup" oceh Arana sendiri sambil berjalan keluar dari kamar nya.

~~~

" Kenapa?"

" Mana kotak P3K nya?" tanya Arana kepada Mahira yang sedang fokus pada kamera pada tangan nya

" Nih " ucap Mahira lalu memberikan kotak P3K kepada Arana lalu kembali berkutat pada kesibukan nya sendiri

" Hir mau tanya deh,  kamu emang irit begini kalo ngomong atau masih marah perkara buku Harry Potter waktu itu?"

Mahira menghentikan aktivitas nya sesaat, lalu menatap sinis ke arah Arana yang kini berada di hadapan nya.

" Arana" ucap Mahira yang kemudian terjeda

" Iya? kamu masih marah hir? bukan nya apa yah, gak enak aja kita kan lagi makrab gini yah dan aku satu kepengurusan sama kamu, tapi kayak orang gak kenal" cerocos Arana kembali

" Arana"

" Iya apa? manggil doang tapi gak ngomong " ucap Arana tidak sabar

" Lo berisik banget" ucap Mahira yang membuat Arana terdiam sesaat menatap Mahira tak percaya dan kemudian memilih meninggalkan laki-laki itu di lapangan tempat acara api anggun seorang diri.

Lekas Arana memilih berjalan cepat ke arah Aula untuk melanjukan aktivitas nya, dari pada harus berbicara dengan Mahira yang batu nya sekeras batu di air terjun.

Dari jauh Saga yang melihat kedatangan Arana pun langsung menghampiri perempuan itu,

" Ran, dari mana? " tanya Saga

" Eh Saga, ini abis ambil kotak P3K"  jawab Arana ketika mendapati Saga yang kini berada di hadapan nya.

" 20 menit lagi api unggun kita mulai yah, udah siap semua nya nanti tinggal lo suruh anak-anak ngumpul di lapangan api unggun ya Ran"

Arana mengangguk cepat tanda mengerti , " Oke siap Ga" jawab nya setelah nya

" Lo udah makan Ran? " tanya Saga lagi

" Belom sempet nih,  dari tadi mondar mandir buat mastiin semua nya dulu Ga"

" Yaudah masih ada waktu, lo makan dulu ya.. biar gak lemes kan api unggun lumayan lama, dan di luar itu dingin"

" Iya ini mau makan sebentar ya" kata Arana lalu pergi meninggalkan Saga.

Setelah menghabiskan satu piring berisikan nasi dengan ayam goreng dan sayur sop sosis dan segelas air putih, Arana menginstruksikan untuk semua peserta agar segera berkumpul di lapangan api unggun untuk segera memulai api unggun malam ini.

Selama api unggun berlangsung semua peserta tertib dan teratur, tanpa ada kendala satu pun. Arana yang duduk di barisan depan merasa lebih hangat karena dekat dengan api yang sedang menyala. Tak lama kemudian ada sesorang yang menyolek nya, membuat Arana menoleh ke belakang,

" Beb aku kangen kamu" kata Dipta yang tiba-tiba muncul di belakang Arana

" Geli sumpah Dipta"

" Ran,  pinjem handphone kamu dong.. bosen nih, handphone aku gak ada signal" ujar Dipta

" Gak ada.. handphone aku low batt" sahut Arana

" Ah anjir ini lama banget gak selesai-selesai bosen nih Ran"

" Dipta berisik ah, bentar lagi ini selesai habis ada persembahan acara dari pengurus"

Percakapan kedua nya terhenti ketika mendengar riuh suara tepuk tangan para peserta, Arana kembali menghadap ke depan untuk pertunjukan terakhir yang ia sudah tau. Suara tepuk tangan dari para peserta sangat begitu meriah, terlebih anak-anak teknik benar seperti kumpulan orang-orang di pasar ikan.

Saat ini di tengah dekat dengan api unggun terlihat Mahira sedang duduk di kursi lipat yang telah disediakan oleh Saga, iya Mahira kini berdiri sebagai pengisi penutup acara api unggun pembuka makrab malam pertama ini.

Mahira mulai memetik senar gitar nya satu persatu, dan menyanyikan sebuah lagu dari band LANY yang kini tengah digandrungi oleh anak-anak muda.

"And you need to know
You're the only one, alright, alright
And you need to know
That you keep me up all night, all night"

Ketika memasuki bagian reff semua para peserta ikut menyanyikan lagu itu bersama. Berbeda denga Arana yang masih terpaku akan suara Mahira yang  tenang dan terdengar begitu merdu bernyanyi di depan saat ini.

"Oh, my heart hurts so good
I love you, babe, so bad, so bad, oh
Oh, my heart hurts so good
I love you, babe, so bad, so bad"

' Apa tadi? merdu? udah gila ini otak' kata Arana di dalam pikiran nya sendiri.

Selanjut nya Arana memilih untuk meninggalkan acara api unggun yang masih berlangsung, karena ternyata para peserta meminta lagu lain untuk Mahira bawakan dan nyanyikan bersama.

Sambil berjalan seorang diri ke aula, Arana mencoba melihat sekeliling takut ada binatang buas atau hal yang tidak di inginkan muncul di hadapan nya, setelah memastikan semua Arana dapat berjalan dengan santai menuju Aula.

" Ran" panggil seseorang yang tidak kelihatan dari mana

Arana menggeleng pelan, " Ah engga halusinasi aja ini ada yang manggil , orang gak ada siapa- siapa"

Namun tiba-tiba,

" Ih dipanggil juga malah diem aja" kata Saga yang kini sudah di belakang Arana entah dari mana seraya memakai kan jaket nya ke tubuh Arana.

" Astaga Saga, dikira siapa .. eh ini jaket nya gak usah" kata Arana sambil berusaha mengembalikan jaket milik Saga.

" Udah pake aja ya, lagi dingin gini.. itu muka lo udah merah-merah gitu coba" ucap Saga sambil memakai kan kembali jaket nya ke tubuh Arana , membuat Arana tidak berani menolak.

Hayo jangan lupa isi kolom komentar dan klik bintang nya yah teman-teman! 💜

RENJANAWhere stories live. Discover now