2. Amnesia Sesaat

Mulai dari awal
                                    

 
    Seokhwa—salah satu makmun yang sholatnya ikutan batal karena Jihoon receh banget lantas menghela nafas panjang, "emang, ya? Pas lagi sholat, temen itu bagai perwujudan setan dari segala setan."

  "Emang." Balas Jungmo.

.
.

    Setelah drama sholat tadi, mereka segera mengenakan sepatu mereka kembali karena udah mepet jam keberangkatan kereta yang akan membawa mereka ke Siwa. Pas udah tinggal naik bus, tiba tiba Sunwoo menahan tangan Junkyu yang hendak pergi menyusul lainnya menuju bus.

  "Kenapa Sunwoo? Pusing?" Tanya Junkyu khawatir.

  "Aku baru inget.." Kata Sunwoo tapi suaranya pelan banget.

    Junkyu makin panik, "inget apa Sunwoo? Heh! Jangan nakutin aku—"

  "Pas jadi imam sholat-mu sama Xion tadi, aku lupa belum wudhu.." Kata Sunwoo dengan muka panik.

  "BAJINGAN KAMU ABIMANYU SUNWOO!!!" Teriak Xion sambil menjambak rambut Sunwoo.

    Sementara Junkyu cuma senyum miris, betapa sakit hatinya mana tadi Sunwoo pas jadi imam baca surat yang panjang panjang pula. Sangat mengcapek, kakinya sampek kesemutan ternyata imamnya lupa wudhu. Pingin rasanya Sunwoo dia jadikan tukar tambah ke om om kaya.

  "Astagfirullah.." Ucap Jihoon nggak habis pikir, "udah nanti sholatnya di qada' sama Maghrib." Lanjutnya.

  "Mana bisa woy -_-" Kata Seokhwa.

  "Kalo Ashar sama Dzuhur terus Isya' sama Maghrib masih masuk akal, ini Ashar ama Maghrib apaan, Ji. Astagfirullah." Kata Jungmo.

  "Insyaallah masih sempet. Nanti di stasiun sholat dulu sebentar. Soalnya kalo sholatnya sekarang kita beneran bakal ketinggalan kereta, mana ini nanti pemberangkatan terakhir." Ucap Seokhwa.

    Yang lain pun setuju dengan Seokhwa. Mereka segera menaiki bus yang langsung berangkat menuju stasiun kota Giza. Sampai disana, Junkyu, Sunwoo dan Xion langsung pergi ke tempat sholat dan kini Xion yang jadi imam. Sementara yang lain menunggu dengan cemas karena ada pengumuman bahwa kereta telah sampai.

    Orang sholat emang nggak boleh di protes kalo lama, makanya Jihoon bakal diem aja. Justru dia bakal ceramahin Sunwoo tiga kali keliling habis ini. Pengumuman jika gerbong kereta akan segera ditutup makin buat panik. Untungnya tiga santri itu udah selesai sholat. Sambil nyeker, mereka langsung berlari menyusul yang lain menuju gerbong kereta.

    Woobin berteriak pada petugas untuk tidak menutup gerbongnya dalam bahasa Arab. Sunwoo yang lagi lari tiba tiba menyadari sesuatu. Kok kayak ada yang ilang batinnya, dia lantas teringat jika meninggalkan tas kecilnya yang berisi dompet, hp, obat, dan kartu kredit Jungmo yang anak itu titipkan padanya di depan tempat sholat.

    Tanpa berfikir, dia langsung pergi mengambil tas kecilnya dan ketika dia berbalik, kereta itu telah meninggalkan stasiun. Yakin banget Sunwoo kalo Jihoon atau Xion lagi ngatain dia dari dalam kereta.
 
 
  "Astagfirullah :D" Kata Sunwoo sambil menatap gerbong kereta yang makin menjauh dari stasiun.
 
 
    Dia langsung pergi ke tempat pembelian tiket dan mengatakan masalahnya. Petugas stasiun meminta maaf karena tadi adalah pemberangkatan terakhir untuk hari ini. Mereka pun memberitahu Sunwoo jika dia bisa pergi besok pagi pukul delapan dan Sunwoo tak perlu membayar lagi tiketnya.

    Setelah mendapatkan solusi dari masalahnya, dia segera menelpon Jihoon dan bener aja, dia langsung dibacain ayat kursi sama Jihoon. Si Jihoon ngira Sunwoo kerasukan mungkin.

  "Abimanyu Sunwoo kesayangan Ghibran Jihoon Alfarizi yang Astagfirullah pingin aku jual biar jadi hamba sahaya! Kamu nggak bisa, ya? Nggak bikin masalah buat dirimu sendiri sehari aja? Nggak di pondok nggak di negara orang.. Astagfirullah, ini nih, karma dari batalin sholatku di rakaat terakhir." Jihoon mengomel.

[✔] Klub 513 | Universe | Ep.2 : AbimanyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang