-20-

322 127 28
                                    

"Haus nggak?" Mark bertanya pada Haebi yang menghela napas gusar berulang kali. "Kalo haus entar gue beliin."

"Gak usah, Kak," ucap Haebi sembari mengulum senyuman manis. Dia pusing menyaksikan drama antara Milenka, Renjun, Jaemin dan Ryujin. Pasalnya tiap kali Milenka menerobos ditengah-tengah Jaemin serta Ryujin, maka Renjun akan menyingkirkan Jaemin lalu berdiri disebelah Milenka.

"Kak Renjun ngapain sih ngikutin gue?!" Itu seruan Milenka yang sudah Haebi dengar berulang-ulang.

"Lo ngapa ngikutin Jaemin sama Ryujin?!" Dan balasan serupa dari Renjun yang tidak kalah nyolot.

"Udah hei jangan berisik," lerai Jungwoo, depresi melihat kelakuan dua manusia yang sejak tadi ribut sendiri seolah sedang berada di hutan belantara padahal ditempat ramai hingga atensi orang-orang berpaku pada mereka. "Kita jadi tontonan tau."

"Cowok-cowok pergi nyewa sepeda aja buat keliling," saran Yeji menunjuk stand sepeda yang berada agak jauh.

"Gue ikut!" Milenka bersiap menempeli Jaemin, tapi keburu dicegah Renjun.

"Lo 'kan cewek. Gak denger Yeji bilang cowok?" cibir ketua osis tersebut dengan delikan setajam pisau.

"Iya, Dek. Mending lo disini sama kita, nanti kecapean jalan ke sana." Ryujin merangkul Milenka yang memasang tampang ingin muntah tanpa ditutup-tutupi.

"Don't touch-touch, lo haram," kata Milenka seraya mengenyahkan tangan Ryujin dari bahunya. Ryujin terkikik geli, pikirnya Milenka hanya bercanda. Tidak sadar saja kalau gadis itu membenci Ryujin secara terang-terangan.

"Haebi, lo mau ngikut gue nggak? Entar kita langsung sepedahan nyari minum sama jajanan," ajak Mark, kasihan melihat Haebi yang tidak menikmati acara jalan-jalan mereka.

"Boleh, Kak?"

Mark mengangguk, kemudian dia dan Haebi tanpa pamit melangkah pergi lebih dulu.

"Gue mau nemenin Kak—"

"Ayok," potong Renjun ketika Milenka hendak menceploskan nama Jaemin. Omo, setan satu ini, batin Milenka nelangsa.

"Jangan pergi semua dong," gerutu Yeji. Masa cuma berdua dengan Ryujin? Kalau diganggu preman bagaimana coba.

"Oke, gue nggak jadi pergi," putus Milenka sembari mengalihkan pandangan dari Renjun yang tidak berkedip menatapnya. Cowok reseh itu pasti sengaja menggagalkan rencana Milenka mendekati Jaemin.

"Kalo gitu kita ambil sepeda," ucap Jaemin, lalu menghampiri Ryujin sebelum pergi. "Jangan kemana-mana," pesannya lekas diangguki oleh sang kekasih.

Milenka memandang dengan tatapan iri, kesal, benci, jijik dan segala antek-anteknya. Boro-boro menjauhkan Jaemin dari Ryujin dan mendekatkan Ryujin dengan Jungwoo, dia melangkah sedikit saja Renjun sudah siap siaga dibelakangnya. Persis seperti anak ayam yang mengekori sang induk, Huang-galak-Renjun sejak tadi memegangi ujung kemeja Milenka seolah takut kehilangan.

"Apa?" tanya Milenka ketika Renjun masih diam tak berkutik dengan mata yang lurus menatap ke arahnya.

Renjun menggeleng seraya terkekeh geli. "Gue ambil sepeda, jangan mati lo," katanya berpesan pada Milenka.

"Kalo gue mati lo nangis 'kan?"

"Mungkin nangis karna bahagia, soalnya makhluk tolol berkurang satu dari dunia." Mendengar ucapan Renjun membuat emosi Milenka kian mendidih, tapi ditahan sebab harus jaga imej di depan Jaemin yang ia yakini merupakan jodohnya kelak.

Seperginya Jungwoo, Jaemin dan Renjun yang menyusul Mark juga Haebi, tiba-tiba ketiga gadis yang tetap tinggal dihampiri sekelompok perempuan, salah satunya Yuna, mantan sahabat Ryujin.

"Apa kabar, tukang nusuk dari belakang?" tanya Yuna. Bukan rahasia  umum kalau dia telah lama sekali menyukai Jaemin, cowok tampan yang malah berakhir menjadi pacar Ryujin.

"Gak boleh gitu, Yuna," sahut Yeji. Bagaimanapun juga dahulu mereka bertiga sempat bersahabat baik.

"Milen, kalo kita ngehajar Ryujin sama Yeji, lo ikut campur nggak?" Yuna dengan teman segengnya bertanya sembari memandang Milenka.

"Jangan, Kak," cegah Milenka. "Jangan ragu-ragu," lanjutnya enteng membuat Yuna, Ryujin serta Yeji melongo.

"Tunggu apalagi?" Milenka menatap mereka bergantian, menanti kapan berkelahinya. "Buruan berantem! Gue wasit, yang kalah harus jadi babi," tekan Milenka dengan tampang masa bodo.


•••

Mark Lee

Sejauh ini kalian berlayar dimana? Jaemin-Ryujin, Jaemin-Milenka, ato Renjun-Milenka? :)

Note : cerita yang nggak saya unpublish berarti dalam tahap berlanjut. Kalo mau tanya-tanya langsung ke pesan pribadi yaaa (◍•ᴗ•◍)❤

[END] Tikung || Njm VS Hrjजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें