Be Here 29

8 1 0
                                    

"La, lo di mana..?" tanya Changsub.

Tidak lama, Changsub tiba di apartment Lala, ia langsung menuju lantai di mana unit Lala berada.

"Loh, babe... kamu kok gak bilang mau ke sini..?" tanya Lala pada Changsub yang sekarang sudah berada di depan pintu unitnya.

"La, lo ngapain lagi hah..?" tanya Changsub langsung, ia sepertinya sudah tidak bisa lagi berbasa-basi sama cewek di depannya ini.

"Kenapa, kok kamu bete gini sih, siapa yang udah bikin kamu kesel..?"

"La, please...." Changsub menghela nafasnya.

"Mau sampai kapan lo kayak gini terus sama gue, kita udah putus, udah selesai La...."

"Gue juga mau bahagia, bukan lo doang...."

"Maksud kamu apaan sih babe...."

"La, cukup lo bikin ulah sama orang-orang yang ada di sekitar gue..."

"Yank, aku bikini kopi dulu yah..."

"La, STOP...." Changsub berteriak, membuat Lala diam mematung, baru kali ini Changsub membentaknya.

"Lo sadar gak sih La, lo tuh butuh dokter....."

Lala lalu berbalik, melihat Changsub dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Kamu juga mau bilang kalau aku gila...."

"Tadi kamu nanya, mau sampai kapan aku kayak gini sama kamu..?"

"Kamu yang janji sama aku, buat terus sama aku kan..."

"La, please jangan bahas soal janji itu, itu janji bertahun-tahun lalu, saat gue belum sadar, kalau lo bener-bener butuh dokter,,, lo harus cek kejiwaan lo..."

Lala lalu jatuh meluruh. Ia merasa tiba-tiba dunianya runtuh, dunianya yang sempurna dengan Changsub. Laki-laki yang berjanji akan selalu ada untuknya, laki-laki yang ia cintai.

"Terus sekarang kamu mau buang aku kayak Mamah sama Papah..?"

"La, mereka bukan buang lo, mereka malah sayang banget sama lo, mereka mau lo sembuh..."

"Iya, dengan ngirim gue ke rumah sakit jiwa, iya kan,,, mereka mau ngirim gue ke rumah sakit jiwa Changsub. Mereka pengen ngilangin gue dari kehidupan bahagianya mereka."

Lala mulai mengamuk, ia mulai menjambak rambutnya sendiri dan memukul wajahnya berulang kali.

"La...." Changsub mulai memeluk Lala, mencegahnya menyakiti diri sendiri lebih parah.

"Mereka tuh mau bunuh gue Changsub, mereka mau buang gue, mau ngilangin gue, makanya mereka bilang gue gila..."

"Biar mereka bisa hidup berdua aja, berakhir bahagia selamanya.."

"La, apaan sih... mereka gak gitu....."

Ini yang membuat Changsub gak bisa begitu saja meninggalkan Lala, tapi sekarang Lala sudah benar-benar tidak sehat. Ia mulai menyingkirkan orang-orang yang dekat dengan Changsub.

"La, please, gue gak bisa terus-terusan kayak gini sama lo, gue gak bisa terus ada sama lo..."

"Izinin gue bahagia sama pilihan gue, sama apa yang gue mau La..."

"Lo sadar gak sih, lo udah ngiket gue sampe gue gak bisa bernafas sekarang La...."

"Tapi gue cuma butuh lo Changsub... dan lo udah janji sama gue.. lo janji buat nemenin gue ngelewatin ini kan... buat ada di samping gue...." Lala menangis semakin jadi sekarang, ia menangis dalam pelukan Changsub.

"La..... gue tetep bisa jadi sahabat lo, tapi jangan nyakitin orang lain karena gue...."

"Oh, jadi soal Ailee cewek manja murahan itu..." Tiba-tiba emosi Lala berubah.

"Iya kan, ini soal cewek itukan, kamu gak akan kayak gini kalau bukan karena Ailee...."

"Babe, sebelum ada dia, kamu gak pernah bentak aku.... Gak pernah....." ucap Lala dengan tekanan.

"La...." Changsub sudah tidak tahu harus apa lagi, dia hanya mengusap wajahnya dengan kasar.


"Gimana Ta Ailee..?" tanya Jeje setibanya di rumah Ailee.

"Masih tidur...."

"Oh ya, udah malem.. kalian pulang aja, biar gue sama Irun di sini...."

"Yaudah Je, Run... kita pulang yah.. kabarin kita soal kondisi Ailee..."

"Iya Ros, lo juga nyetirnya hati-hati..."

"Run, jadi gimana...?"

"Kita cek dulu Ailee, kalau dia tidur tenang kita jangan cerita dulu ke Bang Seo sama Bang Hyun..."

"Lagian tadi Ailee minta ini jangan diceritain ke mereka...."

Jeje mengangguk mengerti.

w(I')ll Be HereWhere stories live. Discover now