chapter O8

163 33 0
                                    





























































°°°






Tubuh Yoongi menggeliat kesamping, tangannya spontan memegang bagian kasur disampingnya—tempat Seola. Namun, tidak ada siapa pun disana. Tangannya meraba-raba kasur itu, tapi tetap tak ada juga. Ia pun akhirnya membuka kedua matanya untuk memastikan, apakah benar wanita itu tidak ada disana.

Mata Yoongi tak menangkap sosok Seola disana. Matanya yang terlihat sangat sipit dan tentunya masih begitu berat, Yoongi beranjak dari ranjangnya untuk mencari dimana keberadaan gadis itu. Melangkahkan kakinya kearah kamar mandi dengan kondisi jalan seperti orang yang sedang mabuk—sempoyongan, karena nyawa dirinya belum kumpul semua.

"Ya!" serunya dengan suara parau, memastikan ada atau tidaknya orang didalam. Yoongi tidak tahu nama Seola, bukan tak tahu—tapi tak ingat betul.

Tak ada jawaban dari dalam, ia pun akhirnya membuka pintu kamar mandi itu spontan. Yoongi terpatung diambang pintu kamar mandi. Matanya menelik kearah dalam kamar mandi, tapi tetap juga ia tak menemukan sosok wanita itu disana.

"Kemana Dia?" tanya Yoongi dengan suara beratnya yang parau, ia menutup kembali pintu kamar mandi itu.

Menghela nafas singkat sebelum  memutuskan untuk mencari Seola keluar kamar.

Yoongi berjalan menuju lantai bawah, setelah tadi sudah melihat kesemua ruangan dilantai dua. Satu per satu anak tangga telah ia lewati. Namun, saat dipertengahan tangga menuju ke bawah—lampu lantai bawah mati semua, membuat lantai bawah terlihat sangat gelap.

Yoongi segera menepuk kedua tangannya sekali yang membuat lampu itu menyala dengan sendirinya.

Ia pun melanjutkan perjalanannya lagi dan tibalah dilantai bawah.

Kaki Yoongi menginjak lantai bawah rumahnya, matanya mencari sosok Seola disana—menghembuskan nafas kasar, mengganggu waktu tidurnya saja. Ia terdiam tepat didepan sofa rumahnya hanya mata yang mencari keberadaan Seola disana.

Yoongi menghela nafas panjang sesaat sudah melihat kesetiap sisi lantai bawah—walau hanya terdiam disatu titik. Ia berniat pergi kembali menuju kamarnya, mengingat ia ada satu acara penting dihari esok.

Yoongi membalikkan badan dan baru saja akan melangkahkan kakinya, tapi tak jadi ketika ia mendengar suara ada yeoja disana—sepertinya mengigau.

"Oppa."

Yoongi langsung membalikkan badannya lagi, kepalanya celingak/uk mencari sumber suara itu. "Dimana?" batinnya berkata, mata Yoongi spontan melihat kearah bawah sofa dan akhirnya ia menemukan yeoja itu.

Matanya menangkap sosok Seola yang sedang meringkuk diatas sofa tanpa memakai bantal atau pun selimut disana, ditambah gadis itu mengigau. Astaga,

Yoongi langsung mendengus. Ia pun berjalan memutari sofa untuk menghampiri Seola, menjongkokkan tubuhnya ketika sudah berada dihadapan Seola.

Matanya menatap wajah yeoja yang tengah tertidur sebari mengingau ini, lucu.

Menyunggingkan senyumnya, karena Seola yang memanggil-manggil sang oppa berulangkali.

Tanpa pikir panjang, Yoongi langsung menggendong Seola ala bridal style. Karena ia sangat mengantuk dan juga besok ada acara penting.

Menaiki satu per satu anak tangga sebari menggendong tubuh mungil Seola. Aroma tubuh Seola tercium dengan sangat jelas, masuk ke dalam hidungnya dengan sangat sopan. Membuat namja ini terhenti dan menutup kedua mantanya spontan ketika menghirupnya.

My Cold CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang