Extra Part

618 88 64
                                    


Aku menatap nanar kantong plastik putih lengkap dengan paper bag berukuran besar yang kini berserakan di lantai kamar ku. Sesekali mendesah pelan tidak ada kegiatan lain disini selain menatap pemandangan yang sama. Laut - hotel - Pak Jungkook, Laut - hotel - Pak Jungkook. Itu saja yang bisa aku lihat sampai planet Jupiter mendekat.

Aku akhirnya setuju dengan usul dan ide cemerlang Pak Jungkook untuk berbulan madu ke kota Brooklyn. Di sini kami menyewa satu hotel yang sudah disiapkan oleh Pak Jungkook sejak lama. Dia bilang ini sebagai hadiah pengganti di malam pertama karena dirinya yang pergi mengusung rapat dewan saat itu.

" Pak.."

Aku bergumam pelan menyisir rambut Pak Jungkook yang saat ini berada di pangkuan ku. Pak Jungkook sepertinya sangat menikmati situasi saat ini. Kami berdua sepakat mengambil cuti selama satu minggu setelah satu bulan menikah. Pak Jungkook bilang aku dan dirinya harus berhasil membuat misi orang tua Pak Jungkook menggendong cucu itu sukses.

Aku menepuk pelan wajah Pak Jungkook yang tertidur di atas pangkuan ku. Dia terkejut menatap protesku.

" Kamu kenapa sih Jihyo?," tanya Pak Jungkook dengan wajah yang lelah menghadapiku. Aku juga tidak tahu aku ini kenapa sih?. Bisa - bisanya di landa kesal saat kami hanya harus berdiam diri di sini. Sudah dua hari aku berada di Brooklyn tapi Pak Jungkook belum melakukan apapun denganku.

" Kita ke sini mau bulan madu  apa lomba tidur sih?,"

Pak Jungkook mengerutkan alisnya dan terbangun menatapku.

" Kamu mau apa ??."

Tuh kan masih nanya. Ini Pak Jungkook beneran enggak peka atau pura - pura enggak peka nih? Minta di sleding kayaknya!.

" Bapak serius nanya itu ke saya?,"

" Ya kalau kamu enggak bilang saya mana tau kamu mau apa." Jawaban Pak Jungkook benar - benar menyebalkan.

Seketika aku langsung menarik kerah baju Pak Jungkook dan menatapnya intens.

" Pak..saya udah nungguin lama lho. Bapak serius enggak mau?,"

Tanyaku yang menaik turunkan alis menggoda Pak Jungkook. Ini aku sudah seperti seorang penggoda aja sumpah. Mana senyuman jenaka Pak Jungkook nyebelin banget lagi.

" Coba kamu bilang kamu mau apa sayang?,"

Aku mengigigit bibir bagian bawahku. Menatap sekitar dengan mata yang malu.

Namun aku tak kehabisan ide dengan ketololan Pak Jungkook atau kepura - puraan dia. Aku mendorong Pak Jungkook hingga dia terjatuh dan tertidur di atas ranjang. Membuat matanya membelak melihat aksiku namun juga tersenyum jahil padaku.

Dengan cepat aku mencium bibir Pak Jungkook. Lalu dalam beberapa detik membuka kancing bajuku perlahan. Pak Jungkook diam menatap aksiku.

Pak Jungkook menggerakkan jari melepaskan kancing bajunya namun tertahan olehku

" Aku mau aku aja yang telanjang, kamu jangan." Ujarku  sementara Pak Jungkook menaikan satu alisnya sebelah namun tersenyum geli.

" Celananya enggak di lepas sekalian sayang?," Aku menyingkirkan rambutku ke samping kanan dan tersenyum jenaka.

" Kamu jangan nanya mulu! Terserah aku mau ngapain!," Pak Jungkook langsung diam mendengar suara protesku yang membuat Pak Jungkook tersenyum.

Oke Jihyo semangat tempurnya!.

Aku berbisik pelan dalam hati. Sedikit bingung harus memulainya dari mana dulu ya?...

Ada yang mau kasih tips?..

 Playboss [BOSS Kampret]Where stories live. Discover now