HE'S A KILLER

1.7K 46 7
                                    

Enjoy Reading Guys

Emot untuk part ini??

*****

"Jelvin"ujar Bella terkejut saat berbalik dan menemukan Jelvin yang sedang menatapnya.

"Sejak kapan kamu ada disini?"tanya Bella dengan pokus mata tertuju kearah perut six pack Jelvin. Sial.

Jelvin yang mengetahui arah pandang Bella terkekeh, dengan sengaja Jelvin mengerakan tubuhnya dengan seksi seolah menggoda bella.

Bella tersadar dari hayalannya dengan tertunduk malu Bella berbalik untuk melanjutkan masakannya. Setelah selesai, Bella menyajikan semua masakannya di atas meja makan. Gerakan Bella tak pernah lepas dari tatapan tajam Jelvin.

"Segini cukup?"tanya Bella setelah menuangkan dua centong Nasi, Jelvin mengangguk.

   Setelah selesai makan, Bella membawa piring kotor ke wastafel untuk di cuci. Saat hendak mencuci piring Jelvin mencegahnya, hal itu membuat bella menatap Jelvin bingung.

"Biar gue aja"ujar Jelvin
mengambil alih pekerjaan Bella.

Bella mengernyit"tumben"

Bella terkekeh saat Jelvin menatapnya tajam"sering-sering kaya gini honey"ujar Bella nadanya terdengar meledek.

Jelvin mendengus, Bella duduk di atas  meja makan tidak sopan memang tapi sekali-kali tidak masalah bukan. Lagipula dia sudah sangat sering duduk di atas meja makan telanjang pula, oh shit kenapa otaknya malah mengarah kearah situ.

  Sepertinya sifat mesum Jelvin sudah berhasil mempengaruhinya, Bella tersenyum saat Jelvin telah selesai menyelesaikan pekerjaannya.

"Gue mau keluar, Lo jangan kemana-mana"ujar Jelvin

"Kemana?"tanya Bella

Jelvin berdecak"cerewet"

"Aku cuman nanya"ujar Bella

"Main. Puas?"

"Ikut"ujar Bella yang langsung mendapat pelototan tajam dari Jelvin.

"Ngapain?"tanya Jelvin sedikit membentak.

"Aku bosen Vin sendirian di sini"jawab Bella takut

"Lo bisa ngelakuin hal yang Lo suka"ujar Jelvin

"Tapi aku pengen ikut"rengek Bella

"Gak"ketus Jelvin sambil berjalan meninggalkan Bella.

"Jelvin"panggil Bella sambil mengikuti Jelvin.

   Setelah berada di dalam kamar Jelvin membuka lemarinya lalu mengambil celana jins hitam dan kaos hitam beserta jaket kulitnya yang berwarna senada. Bella masih merengek meminta Jelvin untuk mengajaknya, lagipula tidak setiap Jelvin keluar Main Bella ingin ikut.

"Cukup Bella"bentak Jelvin yang terganggu oleh rengekan Bella.

"Kamu jahat Vin, padahal aku cuman pengen ikut doang"ujar Bella yang hendak menangis.

Jelvin menghela nafaf kasar"oke, Lo boleh ikut"

  Bella yang akan menangis tiba-tiba saja berubah senang, dia dengan riang menatap Jelvin.

"Makasih Jelvin"ujar Bella sambil memeluk Jelvin.

"Gak gratis"ujar Jelvin

"Maksudnya"tanya Bella tak mengerti.

HE'S A KILLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang