Percakapan Singkat

13 4 6
                                    

“Punya sahabat?”

“Oh, pastilah. Sepasif-pasifnya aku, ada satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sebelas, dua belas—”

“Banyak banget. Itu sahabat apa teman biasa.”

“Sahabat. Dan serius sebanyak itu. Yah, meski sekarang sebagian udah sibuk sama anak dan pasangan, tapi mereka pernah menjadi bagian dari kenangan masa puber.”

“Jadi, menurut kamu sahabat itu sekelompok orang yang berbagi masa lalu?”

“Orang yang tahu borokmu, tepatnya. Dan masih bersedia memberi obat supaya kamu sembuh. Itu sahabat.”

“Sepahit apa pun obat itu?”

“Betul! Yang mereka pikirkan bukan teriakan dan wajah melasmu, tapi jauh setelah itu borokmu bisa hilang tanpa meninggalkan bekas. Paham?”

“Sedikit. Terus, di antara mereka ada yang jadi sahabat favoritmu?”

“Enggak bisa milih karena mereka punya pembawaan diri masing-masing. Dan aku banyak belajar dari mereka. Terutama soal menjaga diri dan memberi. Mereka adalah motivator, rival, sekaligus guru.”

“Wow ....”

“Kalau kamu bagaimana?”

“Sejauh ini yang bisa bikin semangatku meningkat adalah Yuzuru Hanyu.”

“Tolong, jangan ngehalu sekarang. Berikan jawaban yang realistis.”

“Tapi dia adalah motivator, penggerak semangat para generasi muda!”

“Oke, cukup sampai di sini obrolan kita.”

“Wajahnya yang manis ... eh, mau ke mana? Tunggu! Aku belum selesai soal Yuzuru! Tungguin!”


Selesai, oleh:
Lilissuryani22

Best Friend Forever?Where stories live. Discover now