chapther 13 [jembatan]

42 9 0
                                    

Saat ini Rere sudah duduk manis di sebuah cafee di sana juga nampak sean, alex, gevan, dan nadya

"DIA MUTUSIN LO" gevan mengeram matanya memerah karena marah gadis yang ia cintai di sia siakan begitu saja

"Beg* dia ,cewe secantik nyonya Rere di sia siakan" Kesal alex

"Wow wow wow gila Rere di rebutin 2 cowo nih " Nadya menepuk nepukkan tangganya hebat

"Apaan sih ngak ya nadya" Ujar Rere meminum segelas lemon tea

"Atau tiga" Nadya melirik sean yang asik dengan makanannya

"Apa? " Sean menatap kesal

"Udah aku ngak pa pa jangan di bawa di hati mungkin belum jodoh" Rere mencoba menenangkan

"Nyonya memang sabar deh" Puji alex

"Jangan panggil nyonya" Ketus Rere

"Trus ?mbak"tanya alex dengan polosnya

Rere menghela nafas kasar mengingat kejadiannya saat pertama bertemu dengan sean tanpa di sadari senyuman kecil terukir di wajahnya
" Jangan ikut ikut dia, Rere aja*.

"Dia? Siapa" Tanya gevan kepo

"Ada"

"BRAK"
Sean memukul meja keras mengakibatkan seisi cafe terkejut.

"Kak sean"

"Kenapa sean "

"Kenapa woy"

"Kerasukan"

"Eh sorry sorry ,jadi kaget kalian heheeh" Sean mengaruk kepalanya yang tidak gatal

"Re, ikut gue yuk" Tawar Sean

"Kemana? "

"Jembatan"

"Jembatan? "

"Eh jangan aneh aneh lo mau ngajakin Rere bunuh diri"

"Iya sesat sesat"
Ucap gevan dan alex.

Sean memutar bola matanya malas

"Yuk" Sean mengadeng tangan Rere

"Yaa di tikung" Ejek nadya

"DIAM" seru gevan dan alex menatap nadya dengan tatapan tajam

"Sorry "

~~~~~~~~~~~~~~

"Mah pah sampai kapan pun leon ngak akan lupain mamah sama papah walaupun leon anak angkat " Leon terisak memandanggi dua makam kedua orang tuanya

Leon menyiram dan menaburkan bungga "Leon akan balas dendam sama mamah" Leon mengertak tatapannya menajam melibatkan rasa dendam auranya berapi api

Melinda mencari cari alamat rumah

"Ini jalan 5 melati raya"

Melinda beranjak masuk ke tempat alamat yang di tunjukan oleh ibu panti terakhir kali anaknya di asuh

. Melinda tersenyum senang

"Tan" Seseorang menepuk pundak Melinda heran sontak wanita paruh baya itu membalikan badannya.

"Leon? "

"Kenapa di sini nak"

"Ptt seharusnya Leon yang tanya kenapa tante di sini ini rumah Leon ada keperluan apa"ucap Leon manis.

" Rumah"?
"Leon anakku"? Batin Melinda

" Tan? "

"Eh itu tante ngak segaja lewat" Bohong Melinda

"Mau masuk tante " Tawar Leon.

Melinda menolak namun tetap di paksa untuk mampir

"Tunggu sebentar ga tante Leon buatkan teh manis dulu maaf kalau cuma ini"

"Ngak pa pa nak ngak usah merepotkan"

"Ngak merepotkan kok tan" Leon kembali membawa secangkitt teh panas

"Makasih nak" Melinda melihat sekeliling rumah tidak ada satupun orang yang di temui nya...

"Leon di mana ibu sama bapak kami nak kok sepi? " Tanya Melinda

"Ibu sama bapak aku sudah meninggal "ucap sendu leon

"Meninggal? "

"Iya tante, walaupun Leon bukan anak kandung mereka tapi Leon tetap cinta sama mereka ,Leon benci samaa ibu kandung Leon"
Leon mengepalkan tangannya emosi

"Sebenci itu nak"


~~~~~~~~~~~~~~
Sean memberhentikan motornya di sebuah jembatan.

"Sekarang Rere keluarin semua unek unek kamu, teriak sesuka hatimu"

"Serius" Tanya Rere

"Ya serius lah re hahaha" Sean tertawa kecil

Rere mengangguk
"Oke"

"GLEN KENAPA NINGGALIN AKU"

"AKU MASIH CINTA SAMA KAMU"

"KENANGAN KITA NGIMANA

" GLEEN JAHAT"

Teriak Rere ia mengeluarkan semua isi hatinya

"Ngiman? Lega" Tanya Sean

"Sedikit ,makasih kak Sean" Rere sangat bahagia, tampah di sadari ia memeluk Sean

Deg jantung Sean berdegup kencang

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hai semua semoga kalianSuka chapter kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai semua semoga kalian
Suka chapter kali ini

Maaf updateenya sedikit lama

See semua
Jangan lupa tinggalin jejak
Happy Reading

I love my bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang