chapther 8 [viona? ]

59 13 1
                                    

Seorang gadis membuka matanya, ntah sudah berapa jam ia tidur, hari ini adalah hari minggu, tidak ada jadwal shooting bagi Rere.

sedari tadi gadis itu hanya rebahan dan memainkan ponselnya ,tidak ada kesibukan lain baginya .

"Kruyuk" Tiba tiba perut Rere berbunyi menandakan harus di isi Rere beranjak dari ranjangnya menuju dapur di pikirnya ide untuk memasak Rere tidak mau merepotkan ibunya

Rere membukanya kulkas berniat mengambil bahan bahan untuk memasak, namun kulkas itu kosong tak ada isi sama sekali mau tidak mau Rere pergi untuk membeli keperluan memasak

Rere sudah rapi, siap untuk pergi, ia mengemudi mobilnya sendiri

Rere sudah sampai di supermarket terdekat dengan cepat ia masuk mengambil keperluan nya ia mengambil dua ikat sayur dan juga satu kilo apel tidak lupa bumbu bumbu untuk memasak dan ayam

Rere ingin mengambil secap mie instan namun raknya terlalu tinggi sehingga Rere kesusahan untuk mengambilnya
"Tinggi sekali raknya kenapa mereka menaruh mie di rak setinggi ini sih" Kesal Rere
Ia terus melompat lompat kecil mencoba meraih sebungkus mie instan

"Makanya tinggi sedikit" Seorang pria bertopi memberikan sebungkus mie kepada Rere

Rere mengambil mie itu tidak lupa mengucapkan Terima kasih
"Terimakasih tuan maaf merepotkan"

Pria itu menaikkan topinya terlihat wajah yang cukup fammiliar bagi Rere.

"Kak Sean? " Rere berucap

"Kamu lagi apa di sini sendirian kalau ada orang aneh ngimana" Sean mengajukan satu pertanyaan

"Iya iya maaf "

"Lain kali kalau mau kemana mana ajak aku akukan bodyguard mu" Pinta Sean

Rere tersenyum kecut mendengar perkataan menyebalkan Sean yang menurutnya sama seperti ibunya

"Iya ka iya, yaudah sebagai permintaan maaf bagaimana kalau aku teraktir" Ajak Rere

"Ayolah rezeki jangan di tolak" Sean menarik tangan Rere untuk menuju kasir ia sudah tidak sabar dengan tawaran mengiurkan Rere

"Pelan pelan" Badan gadis itu ikut tertarik

Mereka sudah membayar belanjaan mereka

"Dua buah mie instan sudah siap" Rere berjalan seraya membawakan dua porsi mie instan

"Mie instan jadi ini traktirannya" Ujar Sean nampak kecewa

"Yaudah kalau nggak mau biar aku habisin aja"

"Eh jangan jangan" Dengan cepat Sean merebut seporsi mie instan dan memakannya dengan lahap Rere hanya menyimak dan memulai makannya

"Kak kamu masih ada janji sama aku" Rere

Sean menaikkan alisnya

"Siapa itu viona? " Rere menanyakan pertanyaan kemarin malam rasa penasaran nya tidak kunjung hilang

Sontak Sean menghentikan makannya sejenak
"Kamu masih ingat aja" Ucap Sean lalu melanjutkan makannya

"Siapa?" Rere mendekatkan wajahnya 3 inci dari Sean

Sean menyelesaikan makannya dengan cepat
"Viona dia itu ngimana ya jelasinnya"

"Viona diaa sahabatku" Sean menghela nafas lalu melanjutkan ceritanya
"Dulu kami bertiga bersahabat sampai ada suatu kasus yang mengakibatkan viona meninggal"

"Kami? Jadi ada orang lain selain kamu dan viona" Rere bertanya

Sean berdehem
"Aku, leon, dan viona bersahabat, leon mencintai viona, namun viona mencintaiku ,aku menolak cintanya, seharusnya aku tidak melakukan hal itu, karena itu viona nekat untuk terjun dari jembatan" Sean menatap sendu, nampak rasa bersalah menghantuinya

I love my bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang