~3~

273 21 0
                                    

  Pagi sungguh cerah, kebetulan sekali empat sejoli ini yang seperti biasanya nongkrong di kantin kampus sebelum jam kelas mereka di mulai, begitulah.
Ketika mereka menikmati sarapan pagi dengan enak tampak nikmat sekali. Dan semua orang berlari lintang pukang , bersama teriakan-teriakan histeris cewek-cewek kampus mengarah ke satu kerumunan.

"Ada apa sih? Heboh bener...".seru Rara

Tata yang sedang asik bermain game online dengan handphone barunya, mengangkat kedua bahunya bertanda tidak tau apa yang telah terjadi?

"Mana gue tau!".jawab Sasa sembari mengerutkan alisnya

"Lari-lari gitu, heran deh...".ujar Fafa

"Ke sana yuk!".ajak Rara

Tata langsung merespon ketus, "males".

Benar tak bisa tidak, mereka bertiga melangkah pergi menuju kerumunan orang-orang, meninggalkan Tata yang sedang asik bermain game online.
Benar-benar luar biasa, ternyata seorang pejabat negara yang sedang mengunjungi kampus dengan di kawal para ajudan perwira yang masih muda-muda menjadi pusat perhatian. Postur tubuh mereka yang kekar, maco, apalagi dengan memakai setelan jas hitam di tambah lagi memakai kacamata hitam semakin membuat mereka tampak keren.
Pandangan sama memandang, titik fokus mereka tertuju sama, suara masih meriuh, serempak menjawab salam.

Kebetulan sekali Sasa tiba-tiba mengingat keempat pria yang waktu itu di Mall, "mata gue rabun apa gimana sih!? Kenapa mereka mirip sama cowok yang ribut sama kita di Mall!".celetuk Sasa

Rara terkekeh-kekeh geli mendengar ucapan Sasa, "haha...gak salah denger!? Mana mungkin cowok brengsek seperti mereka seorang perwira???".

"Iya juga sih".seru Sasa

Fafa melihat-lihat mereka dengan teliti, "tapi...Ra, kalo di lihat-lihat mirip juga! Coba aja kalo kacamatanya di buka".

Rara menepuk keningnya, "alah gak mungkin!".

Tanpa diduga, melintas para cewek alay yang tergila-gila melihat para ajudan itu. Rara terdorong jatuh menepi di antara kerumunan, lantas Kartu Tanda Penduduk (KTP)-nya jatuh terhempas dari dalam tasnya.

Mereka ya Fafa dan Sasa panik langsung menghampiri Rara yang tengah kesakitan.

"Aduh...".ringisan Rara

Ekspresi cemas tergambar, segera mereka berdua membantu Rara untuk berdiri.

"Gapapa, santai! Sakit dikit kok".ucap Rara

"Beneran?".tanya mereka berdua berbarengan

Setelah semuanya sudah terjadi mereka akhirnya kembali menuju kantin.

Sasa tertegun dan haru, "Ta, kasian nih Rara!".

"Kenapa emang?".langsung bertanya

Sambung Fafa, "ini Rara ke dorong-dorong sampe jatuh..."

Tata langsung emosi mendengar semuanya, "siapa Ra, yang berani dorong Lu!?".

seru Rara tampak tidak bergairah, "ini semua gara-gara mereka! kerumunan tadi, maksud gue".

Tata geleng-geleng kepala, "tuhkan, kalo gue males ada aja kejadian aneh! Haha.."

"Iya juga".seru Sasa

Rara mengangguk pelan, "ya mana gue tau, Kalo tau bakalan kaya gini nih...gak bakalan gue pergi!".

Fafa tersenyum, "udahlah, semuanya udah terjadi".

Dear Perwira [ Rew ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang