26. Mistake

24 3 0
                                    

Arga keluar dari mobilnya dengan tas yang ia gendong di tangan kiri. Mengedarkan pandangan sejenak, ia akhirnya berjalan memasuki kampus yang sudah satu minggu lebih ini ia tinggalkan.

Ya ini hari pertama Arga kembali masuk kuliah lagi. Ia sudah tak bisa meninggalkan kelas lebih lama lagi. Arga tersenyum kecil menanggapi sapaan hangat mahasiswa yang berada di lorong, ia mempercepat langkah kakinya.

"What's up bro, akhirnya balik juga lo," sapa Arsya lalu bersalaman dilanjut tos dengan Arga.

Arga tersenyum kecil setelahnya. "Nggak mungkin juga gue pergi mulu."

"Ya emang lo suka pergi lama bukan?"

"Nggak lagi setelah ini," balas Arga sekenanya. Cowok itu berdiri bersandar pada tembok depan kelas di samping Arsya.

"Ah iya, lo sebenarnya ke Bandung juga 'kan? Kenapa lo nggak bilang-bilang dulu sialan? Lo bilang sama gue kalo lo ada di London," ucap Arsya panjang, ia sedikit kesal karena Arga sangat sulit untuk dihubungi setelah Arga mengatakan jika dia berada di London.

Arga menoleh pada Arsya sebentar lalu mengalihkan pandangan ke arah lain. "Ya maaf, gue jarang buka HP juga."

"Mengsial Marcell kirim foto ini ke gue." Arsya dengan sebal menunjukkan sebuah foto di layar ponselnya pada Arga.

Arga melihat foto itu, ya itu foto dirinya bersama dengan Marcell beberapa hari lalu. Ia masih terdiam, rasanya Arga ingin tertawa melihat ekspresi sebal Arsya. Marcell memang benar-benar memancingnya ternyata.

"Reunian kecil-kecilan nggak ngajak gue," sindir Arsya yang masih merasa sebal.

"Apa perlu gue bawa Marcell ke sini aja?" tanya Arga masih menahan tawa.

"Ah nggak perlu juga, dia bakal merusuh dan ya ngapain gue kesel dengan foto ini. Si bodoh Marcell, dia pikir gue marah? Gue bahkan bisa kirim banyak foto gue bareng lo ke dia kalo gue mau." Arsya berkata panjang lebar, Arga hanya terdiam saja karena ia tahu cowok itu sedang bermonolog.

"Ah iya Ga, berapa lama lo di Bandung?" tanya Arsya kemudian.

Arga terlihat berpikir sebentar. "Nggak sampe lima hari, gue nggak bisa lama-lama di sana."

"Tapi itu cukup lama, apalagi lo tanpa persiapan ke sana. Kalo gue tau lo bakal ke Bandung, gue juga pastikan bakal ikut lo." Arsya melipat kedua tangannya di depan dada sembari melihat orang-orang yang berlalu lalang.

"Dalam artian lo bakal ikut gue ke London juga? Karena sebelum gue ke Bandung gue ke sana dulu," jawab Arga membuat Arsya mengangguk.

"Ya mungkin gue bakal lewati itu, gue susul lo aja." Arsya tampak membenarkan ucapannya yang tadi.

"Tapi sekarang gue udah di Barcelona." Arga mengedikkan bahunya.

"Ya kalo itu gue tau," balas Arsya. "Sebenarnya lo ngapain pergi ke London? Ada yang perlu diselesaikan?"

"Ya ada." singkat sekali.

"Masalah kerjaan atau-"

"Hey bro, kalian udah lama?" sapa Nilo yang baru saja datang. Cowok itu bersalaman dengan Arsya lalu dilanjut dengan Arga. "Sejak kapan lo udah di Barcelona lagi Ga?"

"Kemarin," jawab Arga.

"Tumben jam segini baru dateng Lo, tadi gue mau sekalian nyamperin lo tapi nggak jadi," kata Arsya.

"Ah iya tadi gue ke rumah Letta dulu," jawab Nilo setelahnya. "Lo kemana aja Ga? Sehari setelah kita ketemu malam itu Letta cariin lo, ada yang mau dia bicarakan katanya."

AURORA 2 [END]Where stories live. Discover now