The old memory recalling time

Start from the beginning
                                        

"Hyung dan yang lain, tolong ke mobil dulu ya."

"Ndee~"

Tidak lama, suara tangisanku mulai pecah setelah melihat kedua orangtua aku yang unknown atau istilahnya tidak diketahui, menghembuskan napas terakhir mereka setelah tertembak oleh sekelompok penjahat yang tidak dikenal. Aku mulai menangis sekencang-kencangnya, sambil memeluk kedua orangtua aku yang unknown atau istilahnya tidak diketahui terbujur kaku di lantai rumah. Junghan, Nessa, dan Geandra pun memeluk dan berusaha menenangkan aku.

"Eomma. . . Appa. . . Jangan tinggalkan Livia dan saudara-saudaranya Livia. . ."

"Eomma. . . Appa. . ."

"Sayang, udah, gapapa. . ."

"Livia, udah sayang, ingat pesan mereka ya. . ."

"Vi, ingat pesan mereka ya. . ."

Saudara-saudara aku yang lain pun melihat kejadian itu, dan mereka berusaha kuat dan mengingat pesan kedua orangtua kami. Akupun berusaha untuk tenang, karena aku dipeluk oleh Junghan, Nessa, dan Geandra.

"Sayang, kita ke mobil ya."

"Livia, udah sayang, kita ke mobil sekarang ya."

"Vi, udah, kita ke mobil sekarang ya."

"Ndee~"

Flashback off

"Viaaa!!!"

"Eh, kenapa???"

"Udah selesai???"

"Ini Junghan Hyung sama Nessa Hyung belum mandi!"

"Heh! Gean kali yang belum mandi!"

"UDAH! Jangan berantem di depan kamar mandi!"

"Via udah selesai!"

Akupun selesai bersih-bersih, mandi, sikat gigi, dan menggunakan pakaian kerja di rumah aku sendiri, yang sudah pernah aku beli sebelumnya di mall bersama dengan Aira dan Teodora Eonni dan bersama yang lainnya juga. Akupun segera keluar dari kamar mandi berjalan dengan perlahan-lahan dan mengeringkan rambut setelah berpakaian rapi.

"Emang udah pada mandi?"

"WKWKWK, sorry Vi. Gean kira Via bengong."

"Bisa-bisanya mengira-ngira Via bengong, Via lagi mandi tau, malah keluar memori lagi -_-"

"Gean hahahahaa~"

"Vi, untung kamu keluar cepet. Kita kira Via masih tidur."

"Bentar, memori apa itu?"

"Kurang tau, tapi. . ."

Aku hampir jatuh pingsan lagi ketika hampir mengetahui memori itu lagi, hampir saja mau menceritakannya lagi, entah kenapa, memori itu masih saja sering muncul di pikiranku yang betul-betul harusnya pulih tapi malah masuk lagi.

"LIVIAAAAA!!!!!"

"VIAAAA!!!!"

"SAYANG!!!"

Aku ditarik oleh Junghan Oppa ke kursi dan Geandra mematikan pengering rambut itu, Nessa memberi minum air ke aku. Aku pun terdiam saja, hampir tidak sadar, setelah meminum air lagi, aku sudah sadar lagi sepenuhnya.

"Gean, tolong matikan pengering rambutnya. Ness tolong ambilkan air."

"Oke, Jung."

"Kamu gapapa sayang?"

"Gapapa. . ."

"Kayaknya yang Livia ada memorinya ini musti diberesin, Jung."

"Iya sih, nanti aja kita ceritain ke Dad Jay sama Mom Harris."

Changed 2nd SeriesWhere stories live. Discover now