20.

169 24 3
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Kiran mengendarai motornya sambil sesekali berdesis kesal. Pasalnya hari ini ia terpaksa pulang sendiri karna kesal dengan sikap Andre yang menurutnya terlalu kekanakkan.

Malam Minggu kemarin, Andre datang kerumahnya dengan keadaan babak belur. Ketika Kiran tanya, Andre malah santai menjawab bahwa ia baru pulang tawuran melawan Geng Sartigo. Detik itu juga, Kiran langsung mengomelinya habis-habisan dan bilang kalau ia tidak akan mau bertemu Andre sampai lebam diwajah laki-laki itu hilang sempurna.

Karna terus mendumel, Kiran baru sadar bahwa dirinya hampir saja menabrak sebuah helm yang lewat secara tiba-tiba di depannya. Untung perempuan itu cepat menarik rem motornya.

"Helm siapa sih?!!!" kesal Kiran.


Perempuan itu menjelajahkan pandangannya kemudian berhenti pada dua anak muda yang berkelahi di samping motor mereka yang terparkir sembarang. Kiran menepikan motornya lalu segera turun untuk menghampiri kedua orang tersebut.

Kiran meyunggingkan senyumnya, berjalan ke tempatnya tadi dan kembali dengan membawa helm pria itu. Tak perlu pikir panjang, Kiran langsung melempar helm tersebut ke arah pria yang membelakanginya. Agak meringis saat helm tersebut mengenai tepat ke kepalanya.

Kiran kembali menormalkan ekspresinya. "Helm lu!!" ujarnya sambil terus berjalan mendekati pria yang sebelumnya sedang memukuli pria satunya.

Laki-laki itu menarik napasnya, seperti sedang meredam amarah karna kegiatannya yang terganggu. Ia membalikkan badannya, namun bukannya marah malah menampilkan ekspresi yang sulit untuk Kiran artikan.

"Apa? Berani sama cewek?!" tantang Kiran setelah terdiam lama.

Lagi dan lagi, laki-laki itu terus melakukan hal aneh. Bukannya menjawab pertanyaan Kiran, ia justru langsung melenggang pergi dengan motornya.

Setelah menatap kepergian laki-laki itu, Kiran beralih menatap laki-laki lain yang tadi sedang di pukuli. "Lo gapapa?" tanyanya. Bukan karna khawatir, Kiran hanya penasaran mengapa begitu banyak lebam di wajahnya.

Laki-laki itu mendengus. "Echan," ujarnya sambil mengulurkan tangan. Waktu berlalu dan Kiran belum juga membalas uluran tangan tersebut, membuat Echan kembali menarik tanganya.

"Yaudah kalo gak mau kenalan. Gua cuma mau makasih doang sama lu, makanya memperkenalkan diri. Gak usah geer."

Kiran terus menatapnya lalu menarik napas dalam. "Kiran," balasnya setelah lama memperhatikkan.

"Gua cabut."

Baru dua langkah berjalan, muncul suara derum motor yang saling bersautan membuat keduanya terdiam dan melihat ke arah sumber suara secara bersamaan.

Motor-motor itu muncul secara bergerombol. Kalau Kiran tidak salah hitung, totalnya ada 15 motor. Masing-masing motor ada yang menampung dua manusia namun ada juga yang hanya sendiri. Seperti seseorang yang mengendarai motornya paling depan, memimpin barisan panjang pasukan tersebut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 28, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SeserverWhere stories live. Discover now